Hallo gansis yang berbahagia dan sehat sentosa. Tahukah kalian, sejak tanggal 28 September 2020 PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja mengganti logonya. Yah, logo baru ini diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun ke-75 PT KAI. Dari logo sebelumnya yang baru ada di tahun 2011. Jika dihitung, logo sebelumnya belum mencapai 1 dekade (10 tahun).
Kalau gansis baca beritanya, logo baru ini menandai visi dan misi baru dari perusahaan plat merah.
Quote:
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan adanya perubahan logo ini dapat lebih mengintegrasikan KAI Group yang berbeda bisnis dan budayanya menjadi satu dalam satu grup perusahaan.
“Perubahan logo ini sebagai langkah transformasi menjadi sebuah brand architecture yang efektif sehingga akan menciptakan keterpaduan di dalam KAI Group. Di samping itu, pergantian logo KAI diharapkan dapat semakin meningkatkan proses komunikasi terhadap semua stakeholders, serta dapat mengefisienkan anggaran,” jelasnya
kutipan dari ekonomi.bisnis.com
Sekilas tentang logo PT. KAI sebelumnya
Logo PT. Kereta Api Indonesia versi tahun 2011 yang cukup futuristik ini adalah buatan Farid Stevy Asta, seorang desainer asal Yogyakarta. Dirilis pada 28 September 2011, bersama dengan ulang tahun PT KAI ke-66. Logo ini hasil sayembara yang diselenggarakan PT KAI. Logo berwarna biru oranye ini menyiratkan bentuk kereta api super cepat/peluru.
Menurut TS dengan diadakan sayembara, biaya redesain logo yang digunakan relatif lebih murah, dibandingkan dengan membuat pada pihak ketiga, nilainya bisa mencapai miliaran rupiah seperti pada logo sebelumnya. Logo tahun 2011 juga sudah sangat mewakili visi dan misi perusahaan dibarengi dengan perubahan manajemen dan pelayanan yang bisa kita rasakan ketika naik kereta api.
Agan dan sista juga bisa melihat logo PT KAI dari masa ke masa ya
KONTROVERSI logo baru KAI
Ada buanyaaaaaaaaaaaaaaak banget kontroversi dari logo terbaru ini, TS akan bahas satu persatu yah. Pembahasan ini TS ambil dari pembicaraan yang beredar di sosial media, opini TS dan sumber terdekat, hehehe....
Quote:
Mencantumkan logo sosial media

Ada satu hal yang mengganggu mata banget. Di sosial media milik PT KAI, logo pada profile picture menggunakan logo sosial media yaitu Instagram, Facebook, Twitter dan mencantumkan nomor hotline 121. Sumpah ini konyol banget dan emang nggak dibolehin loh gansis. Ya kalau mau, cukup logo saja, nggak perlu embel-embel logo sosial media juga dipasang.
Quote:
Mengganti semua logo anak perusahaan
Adanya logo baru ini juga membawa perubahan kepada anak perusahaan di PT KAI. Semua anak perusahaan juga harus mengganti logonya, mengikuti logo utama PT KAI yang baru
Quote:
Tidak Lebih Bagus
Entah gansis setuju atau nggak, penggantian logo baru ini tidak lebih baik dari sebelumnya. Padahal menurut TS, logo lama mulai diingat oleh konsumen sebagai wajah baru PT KAI yang tidak kuno dan banyak memperbaiki layanan di berbagai lini.
Selain itu, menurut pengamatan netizen, logo yang beredar masih memiliki resolusi rendah. Netizen mempertanyakan, apakah desainer tidak memberikan file dalam resolusi tinggi. Hhihihi, jeli aja nih para netizen.
Menurut salah satu sumber yang tidak mau disebutkan, penggantian logo ini juga dilakukan serba tergesa-gesa dan agak memaksa.
Di poin sebelumnya TS membahas bahwa logo baru ini kudu diterapkan ke anak perusahaan lain termasuk comuter line. Padahal logo lama comuter line itu udah kece banget.
Quote:
Pemborosan
Mengganti logo ketika logo sebelumnya belum berusia 10 tahun adalah pemborosan, apalagi alasan yang dikemukakan adalah penggantian logo ini menandai pergantian visi misi perusahaan. Menurut TS, mengganti visi misi saja sudah cukup, tidak perlu sampai mengganti logo segala. Agak gimana sih yah kalau GANTI VISI MISI = GANTI LOGO. Ya masa nanti kalau visi misinya diganti lagi, logonya juga ikutan ganti?
Penggantian logo ini bukanlah perkara murah. Selain membutuhkan biaya cukup besar untuk redesain logo, mengganti logo ini berpengaruh juga mengganti semua logo yang sudah ada, misalnya kop surat, logo pada cetakan tiket, seragam, website, sosial media, logo pada badan kereta dan tentunya logo pada stasiun kereta yang ada. OH IYA, jangan lupakan logo anak perusahaannya juga diganti loh. Rebranding itu
NGGAK MURAH.
Alih-alih untuk mengganti logo, lebih baik anggaran PT KAI digunakan untuk perbaikan pelayanan saja. Karena membangun branding tidak hanya sekedar mengganti logo, perlu bertahun-tahun hingga puluhan tahun utnuk benar-benar membuat brand lebih baik.
TS bahkan sempat suudzon kalau penggantian logo ini sebagai bentuk pencairan anggaran agar realisasi tetap berjalan. Tahu sendiri kan, efek dari covid ini seperti apa. Banyak plat merah yang kebingungan menghabiskan anggaran. Hmmm ini cuma dugaan TS ya, semoga saja tidak benar.
Hal baik yang bisa TS lihat dari segala kontroversi logo baru ini adalah, logo baru ini lebih mudah ditempel ke berbagai media pemasaran walaupun yaaa gitu deh. ehem
referensi 1