Kaskus

Regional

yantosauAvatar border
TS
yantosau
Pengalaman Merantau Kota Manado
Nama saya Ranto, saya memiliki dua sahabat yang paling dekat dengan saya, yaitu Ripin dan Riyan. Kami bekerja di sebuah toko yang menjual kain permeter, tepatnya berada di pusat pertokoan kota Gorontalo. Kami diberi gaji setiap minggunya dan bonus setiap satu bulan, namun kami merasa tidak cukup karena upah yang di dapatkan masih dibawah UMK.

Suatu hari kami membicarakan tentang ingin merantau ke kota manado, kota yang menjadi tetangga dari kota gorontalo. Dengan sepakat kami bertiga memutuskan untuk resign dari tempat kerja setelah terima gaji. Tepatnya pada akhir bulan agustus 2014 kami bertiga berangkat menuju kota manado.

Pengalaman Merantau Kota Manado
Sumber Foto: [URL=https://www.google.com/search?q=manado&tbm=isch&safe=strict&safe=strict&tbs=ilemoticon-Embarrassmentl&client=ms-android-samsung-gj-rev1&prmd=mniv&hl=id&sa=X&ved=0CAAQ1vwEahcKEwiwnbLv8LfsAhUAAAAAHQAAAAAQAw&biw=412&bih=757#imgrc=S_oUl69BYQmQJM]google[/URL]


kami memang punya teman yang sudah lumayan lama bekerja di manado yang bernama Riton. sebelum berangkat, kami sudah menghubunginya terlebih dahulu. Kami bertiga berangkat naik taxi jalur gorontalo - manado. Perjalanan menuju memakan waktu kurang lebih 9 jam, sudah termasuk istrahat makan sekitar 20 menit. Ketika taxi kami sudah masuk kota manado, tepatnya berada di kecamatan malalayang, saya mulai menghubungi teman kami dan sialnya nomornya tidak dapat di hubungi. Saat itu kami mulai bingung, dan memutuskan untuk turun di area malalayang. Kami mulai melihat keadaan sekitar, dan tepat sepanjang jalan hanya ada warung yang menjual sate Ba'. Kami bertiga mulai menghampiri pantai dan hari sudah makin sore, namun akhirnya mendapat sebuah ide untuk menyuruh salah satu sahabat saya menghubungi keluarga yang ada di gorontalo untuk mencari tahu barangkali ada orang yang mereka kenal tinggal di manado. Dan ternyata kami sangat beruntung, akhirnya kami mendapat informasi bahwa ada orang yang juga berasal dari gorontalo tinggal di area malalayang, tepatnya kurang lebih 300 meter dari tempat kami turun.

Singkat cerita, akhirnya kami tinggal pada orang tersebut. Dia memiliki kios untuk menjual barang kebutuhan harian dan memiliki satu orang karyawan, serta tak jarang juga kami membantunya karena belum mendapat pekerjaan.

Meski begitu kami sudah sangat merasa bersyukur karena masih mendapat tempat tinggal, meski terkadang ada rasa sedih karena teringat kampung halaman, meninggalkan kebiasaan di kota gorontalo, meninggalkan keluarga, dan kekasih. Tapi kami mulai membiasakan diri untuk hidup dalam perantauan.

Cukup sampai disini dulu kisahnya, nanti saya lanjutkan pada trhead berikutnya.
emoticon-Toastemoticon-Requestemoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh yantosau 12-12-2021 22:09
User telah dihapus
User telah dihapus memberi reputasi
1
539
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan