Link ke sumber berita



Gara-gara omnibus law, lagi-lagi ramai perdebatan di medsos yang membagi negara ini menjadi dua. Mungkin tidak setajam dan sepanas gesekan antara dua kelompok yang terjadi saat pemilu (2014 dan/atau 2019) atau pilkada DKI Jakarta yang berakhir dengan kemenangan Bapak Anies Baswedan.

Kali ini yang menjadi tembok pemisah adalah disahkannya Omnibus Law, RUU Cipta Kerja, disusul oleh aksi demonstrasi yang sempat dilakukan pelajar, mahasiswa, buruh dan beberapa kelompok masyarakat lain.


Sebagian kelompok masyarakat ada yang tidak setuju dengan keputusan dan aksi kelompok masyarakat yang melakukan demonstrasi untuk menolak RUU Cipta Kerja.

Sebagian kelompok masyarakat yang lain mendukung mereka yang melakukan demonstrasi.

TS termasuk yang tidak setuju dengan adanya demonstrasi kali ini.


Namun dalam trit ini TS bukan ingin memperdebatkan, pendapat siapa yang lebih benar. Kedua belah pihak punya argumentasinya masing-masing, yang tentunya terdengar logis bagi pendukungnya masing-masing.

Dalam trit ini TS teringat sebuah kutipan dan tergelitik untuk bertanya-tanya, mungkin salah satu penyebab munculnya pendapat yang berbeda ini adalah masalah usia.

Jadi TS teringat sebuah ucapan yang sering muncul dalam banyak anekdot politik, ada yang bilang Winston Churchill yang melontarkan kalimat ini pertama kali. Namun ada kemungkinan bukan Winston Chruchill yang pertama, karena tercatat kalimat serupa (meski tak sama) sudah ada sebelum jamannya Winston Churchill.

Jadi terjemahan secara bebas saja:





Ada pula kutipan lain yang kurang lebih berarti sama dan menjelaskan yang dimaksud oleh cerita itu,



Jadi mungkin ini yang membuat terjadi beda pendapat tentang demonstrasi kemarin, yang satu berpikir dengan hati. Yang satu lagi berusaha melihat dari sudut pandang yang lebih realistis.

Mungkin juga itu sebabnya tokoh-tokoh pergerakan di Orde Baru, seperti Iwan Fals, Adrian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko, yang vokal di masa itu, sekarang beralih jalur jadi lebih konservatif.

Mungkin ini karena manusia berproses dalam hidupnya.

Kalau sudah berumur, tapi yang maju masih emosinya, mungkin karena otaknya kurang berkembang. Atau.... sebenarnya secara realistis tahu apa resiko sebuah demonstrasi, tapi... memang sengaja mencari simpati dari kelompok yang berusia muda dan masih menyala-nyala idealismenya.