- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kali Ciganjur Longsor, Satu Warga Tewas dan Dua Orang Terluka


TS
Aniesmakantomat
Kali Ciganjur Longsor, Satu Warga Tewas dan Dua Orang Terluka
JAKARTA-RADAR BOGOR, Saluran penghubung Kali Setu Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (10/10/2020), meluap menyebabkan banjir dan longsor di Jalan Damai.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan menginformasikan ada tiga warga yang terseret arus banjir dan longsor. Satu orang warga tewas serta dua orang luka-luka.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi beberapa tempat di Jakarta yang terkena dampak banjir dan longsor, pada Sabtu (10/10/2020) malam.
Hal itu terungkap dari informasi dan unggahan foto dalam akun Twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi DKI Jakarta yaitu @BPBDJakarta.
Riza bersama jajaran petugas wilayah setempat mengunjungi Ciganjur, Jakarta Selatan dan Kedaung, Kali Angke, Jakarta Barat.
Wagub mengenakan rompi BPBD DKI Jakarta, masker, topi, dan sepatu boot bersama jajarannya mengunjungi wilayah terdampak banjir.
Banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Selatan dilaporkan warga sekitar pukul 18.50 WIB. Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan mengerahkan satu unit komando, lima unit light rescue dengan 35 personel untuk melakukan evakuasi warga.
Ketinggian air kurang lebih 120 sentimeter dengan jumlah rumah yang terendam sekitar 300 rumah di Jalan Damai, RT 4/RW 2, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
”Total ada 100 warga yang dievakuasi. Dua orang korban perempuan dibawa dibawa ke Rumah Sakit Sibron, satu orang dibawa ke Rumah Sakit Marinir meninggal dunia, jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 45 tahun,” kata petugas Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan Ruwanto seperti dilansir dari Antara.
Camat Jagakarsa Alamsah menyebutkan banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.
Tembok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber masuk ke pemukiman warga. Sejumlah rumah warga yang berada di pinggir kali juga rusak.
Menurut Alamsyah, korban meninggal akibat tertimpa bangunan rumah yang rusak diterjang air luapan anak Kali Setu. Air masih cukup tinggi menggenangi permukiman warga di Jalan Damai.
Pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, namun sebagian besar warga memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
”Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan bantuan makanan,” kata Alamsyah.
DiJakarta Timur, banjir melanda rumah warga di Kecamatan Pasar Rebo dengan ketinggian permukaan air bervariasi pada Sabtu malam.
"Sejak pukul 19.00 WIB banjir di Kecamatan Pasar Rebo terjadi di tiga lokasi akibat hujan deras yang turun sejak sore tadi,” kata Kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Lokasi banjir tersebut di antaranya berada di Jalan Lewa 14 RT 14 RW 8, Kelurahan Pekayon setinggi 50 sentimeter, Jalan Swadaya dan Jalan Karya Bakti, RT 10 RW 11 Kelurahan Cijantung, setinggi 1,20 meter dan di Jalan Cakrabuwana dan Manunggal, Kelurahan Kalisari setinggi satu meter.
Laporan kejadian itu disampaikan perwakilan warga kepada sejumlah pos pemadam kebakaran terdekat dari tempat kejadian. ”Untuk banjir di Cijantung belum membutuhkan evakuasi meskipun air sudah sedada orang dewasa,” terang Gatot.
Musibah yang sama juga dialami penduduk di tujuh kawasan Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, yang dipicu luapan Kali Cipinang. Banjir di lokasi itu bervariasi mulai antara 30 sentimeter hingga dua meter. (jpg)
https://www.radarbogor.id/2020/10/11...ang-terluka/3/
"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tetapi pembicaraannya tinggi. Tetapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," katanya.
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Anies Baswedan: Alhamdulillah Tidak Ada Gedung Hilang karena Banjir Jakarta",
https://m.jpnn.com/news/anies-baswed...-jakarta?&cf=1
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan menginformasikan ada tiga warga yang terseret arus banjir dan longsor. Satu orang warga tewas serta dua orang luka-luka.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengunjungi beberapa tempat di Jakarta yang terkena dampak banjir dan longsor, pada Sabtu (10/10/2020) malam.
Hal itu terungkap dari informasi dan unggahan foto dalam akun Twitter resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi DKI Jakarta yaitu @BPBDJakarta.
Riza bersama jajaran petugas wilayah setempat mengunjungi Ciganjur, Jakarta Selatan dan Kedaung, Kali Angke, Jakarta Barat.
Wagub mengenakan rompi BPBD DKI Jakarta, masker, topi, dan sepatu boot bersama jajarannya mengunjungi wilayah terdampak banjir.
Banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Selatan dilaporkan warga sekitar pukul 18.50 WIB. Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan mengerahkan satu unit komando, lima unit light rescue dengan 35 personel untuk melakukan evakuasi warga.
Ketinggian air kurang lebih 120 sentimeter dengan jumlah rumah yang terendam sekitar 300 rumah di Jalan Damai, RT 4/RW 2, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
”Total ada 100 warga yang dievakuasi. Dua orang korban perempuan dibawa dibawa ke Rumah Sakit Sibron, satu orang dibawa ke Rumah Sakit Marinir meninggal dunia, jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 45 tahun,” kata petugas Suku Dinas Damkar Jakarta Selatan Ruwanto seperti dilansir dari Antara.
Camat Jagakarsa Alamsah menyebutkan banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.
Tembok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber masuk ke pemukiman warga. Sejumlah rumah warga yang berada di pinggir kali juga rusak.
Menurut Alamsyah, korban meninggal akibat tertimpa bangunan rumah yang rusak diterjang air luapan anak Kali Setu. Air masih cukup tinggi menggenangi permukiman warga di Jalan Damai.
Pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, namun sebagian besar warga memilih bertahan di lantai dua rumahnya.
”Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan bantuan makanan,” kata Alamsyah.
DiJakarta Timur, banjir melanda rumah warga di Kecamatan Pasar Rebo dengan ketinggian permukaan air bervariasi pada Sabtu malam.
"Sejak pukul 19.00 WIB banjir di Kecamatan Pasar Rebo terjadi di tiga lokasi akibat hujan deras yang turun sejak sore tadi,” kata Kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman.
Lokasi banjir tersebut di antaranya berada di Jalan Lewa 14 RT 14 RW 8, Kelurahan Pekayon setinggi 50 sentimeter, Jalan Swadaya dan Jalan Karya Bakti, RT 10 RW 11 Kelurahan Cijantung, setinggi 1,20 meter dan di Jalan Cakrabuwana dan Manunggal, Kelurahan Kalisari setinggi satu meter.
Laporan kejadian itu disampaikan perwakilan warga kepada sejumlah pos pemadam kebakaran terdekat dari tempat kejadian. ”Untuk banjir di Cijantung belum membutuhkan evakuasi meskipun air sudah sedada orang dewasa,” terang Gatot.
Musibah yang sama juga dialami penduduk di tujuh kawasan Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, yang dipicu luapan Kali Cipinang. Banjir di lokasi itu bervariasi mulai antara 30 sentimeter hingga dua meter. (jpg)
https://www.radarbogor.id/2020/10/11...ang-terluka/3/
"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tetapi pembicaraannya tinggi. Tetapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," katanya.
Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul
"Anies Baswedan: Alhamdulillah Tidak Ada Gedung Hilang karena Banjir Jakarta",
https://m.jpnn.com/news/anies-baswed...-jakarta?&cf=1






nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
489
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan