Apa itu geng mercon?
Hanya sekumpulan bocah nakal, gak lebih.

Di daerah yang katanya ijo royo-royo, ada 5 anak yang bersahabat dari kecil. Tahun kelahiran mereka sama, hanya beda bulan saja.

Mereka itulah geng mercon.

Mercon itu kalo dalam bahasa Inggris disebut petasan.

Sudah dari SD kami sudah membuat mercon sendiri. Rekor mercon terbesar yang kami buat diameternya 20cm.

Bisa saja kami membuat yang lebih besar, tapi kondisi finansial kami tidak mendukung. Membeli kertas bekas dan bubuk mercon itu tidak murah dab.
Tentu saja mercon itu hanya kami buat di bulan puasa .

Mercon ukuran kecil ukuran 5 cm ke bawah biasanya kita nyalakan di dekat saluran irigasi. Mercon-mercon ukuran besar kita nyalakan tiap hari Minggu di jalan pantai selatan.

Tidak mungkin di nyalakan di sekitar kampung kami, masih banyak orang tua, kasian mereka, walaupun ndableg kami masih punya toleransi.

Coba kalian lewat jalan di pesisir pantai selatan kalo bulan puasa, pasti banyak sampah bekas mercon.

Bangga? Iya dulu kami bangga sekali , sekarang kami hanya bisa tersenyum mengingat kelakuan kami dulu.

Sekarang kalo lihat sampah bekas mercon di jalanan pantai selatan kok risih, padahal kami dulu juga salah satu penyebab sampah itu.
Bahkan bulan puasa kemarin sempat terjadi kebakaran.

Berharap ada kata mutiara di sini?
Bagi kami mutiara itu tidak berharga, kami lebih menghargai batu kerikil yang bisa di jadikan peluru ketapel kami.

Ketapel kami itu hebat, burung bisa di tembak jatuh, genteng tetangga yang katanya super saja bisa pecah.
Buah yang tinggi di atas pohon bisa rontok tanpa perlu memanjat.
Rumah tawon ndasbisa hancur berkeping-keping.
Kurang hebat apalagi coba.

Last, gw cuma mau nitip coretan tentang perjalanan persahabatan kami ketika masih bocah hingga saat ini.