- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menyerah, Pengusaha Hotel di Bali Bertumbangan


TS
juraganind0
Menyerah, Pengusaha Hotel di Bali Bertumbangan

Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia -Semakin lama pandemi covid-19 menghampiri sudah 7 bulan lamanya di Indonesia, sektor perhotelan makin terpukul. Pengusaha hotel di Bali sudah banyak yang memilih tutup usaha.
Sekjen PHRI Maulana Yusran mengatakan sepinya turis akibat pandemi Covid-19 membuat banyak hotel memilih tutup karena tingkat hunian yang amat rendah.
"Dengan pandemi ini, untuk Wisman (wisatawan mancanegara) hampir nol. Kalau kita bicara ke hotel saja, dari sisi akomodasi, mereka banyak tutup," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/10/20).
Dia menjelaskan bahwa industri pariwisata memang industri yang sangat membutuhkan pergerakan orang. Dengan begitu, ketika terjadi banyak pembatasan praktis membuat industri ini terpukul.
"Karena situasi pandemi ini pergerakan orang itu banyak dibatasi untuk menghindari adanya penyebaran virus atau mengurangi dampak penyebaran virus tersebut. Kondisi saat ini kalau kita bicara Bali itu memang bicara kondisinya cukup berat ya, karena bahwa pembatasan pergerakan-pergerakan ini sudah terjadi dari bulan April Maret," ucapnya.
Selain itu, menurutnya, selama ini Bali punya pasar andalan Wisman. Kini, pasar andalan itu lenyap seiring ditutupnya pintu masuk bagi turis asing ke Indonesia.
"Targetnya bukan hanya domestik tapi mancanegara dan dominasinya kalau kita lihat dari sisi hotel itu kontribusi daripada Wisman itu cukup lebih besar daripada domestik. Di sekitar lebih dari 30% ya itu dikontribusikan oleh Wisman," ucapnya.
Hal ini menurutnya juga berdampak kepada industri ekonomi kreatif di Bali. Tak hanya hotel dan restoran, UMKM di Bali juga terdampak cukup berat.
"Sehingga aktivitas kita kalau bicara Bali itu hampir seluruh aktivitasnya itu konteksnya adalah pariwisata baik itu sektor-sektor dari akomodasi saja, tapi udah termasuk ekrafnya. Jadi hampir seluruh masyarakatnya itu fokusnya adalah mayoritas adalah di sektor pariwisata. Begitu kontribusi daripada Wisman itu juga kecil atau hampir nol, tentu kegiatan aktivitas ini banyak berhenti," imbuhnya.
Sejauh ini, dia menyebut bahwa tingkat okupansi hotel secara nasional dari Juni sampai September memang mulai tumbuh di angka 20-25%. Artinya ada pertumbuhan walaupun masih kecil.
"Kemudian kalau Bali tentu masih single digit, karena Bali itu telat bukanya di Juli. Kita juga masih fokus ke domestik. Saya jelaskan tadi di awal bahwa kalau domestik itu dibuka semua ke Bali pun paling maksimal okupansi 20-25% paling tinggi 30%," urainya.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...i-bertumbangan
Menyerah






meooong dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.7K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan