Quote:

Jakarta - Kapasitas mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang menampung database International Mobile Equipment Identity (IMEI) masih penuh. Kondisi ini membuat vendor ponsel ketar-ketir tidak bisa jualan perangkat barunya.
Sumber detikINET mengungkapkan kalau ada vendor ponsel terpaksa merumahkan karyawannya karena belum bisa berjualan produk baru. Bukan karena tidak ada produk, melainkan karena IMEI ponsel mereka belum terdaftar di CEIR. Ditakutkan, ketika dijual konsumen tidak mendapatkan sinyal.
detikINET coba menanyai permasalahan ini pada vendor ponsel lain yang dalam waktu dekat akan merilis perangkat barunya di Indonesia. Dihubungi via telpon, PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan kekhawatiran yang sama.
Bila IMEI produk barunya belum bisa terekam di mesin CEIR, Oppo tidak bisa menjual ponselnya itu. Karena ditakutkan konsumen yang membeli tidak akan mendapatkan sinyal dari operator di Tanah Air.
Masalahnya persoalan ini tidak semata terkait kenyamanan pelanggan. Tapi bisa berdampak besar pada bisnis ponsel di Indonesia.
"Jika ponsel tidak dapat sinyal, pemilik atau pegawai toko otomatis tidak bisa menjual barang. Kalau barang tidak terjual otomatis pabrik pun tidak bisa memproduksi. Kalau toko tidak bisa menjual ponsel dan pabrik tidak memproduksi, tentu akan besar dampak pada kelangsungan bisnis, apa lagi di masa pandemi seperti ini," tutur Aryo.
Belum lagi jika ponsel tidak dapat sinyal, sering kali konsumen menyalahkan vendor. Padahal vendor telah mendaftarkan IMEI ke mesin CEIR.
Aryo berharap pemerintah segera mengatasi persoalan CEIR. Sebab saat ini banyak masyarakat mencari perangkat ponsel untuk digunakan belajar online.
"Jika masalah CIER berlarut-larut, imbasnya masyarakat jadi terhambat untuk belajar online. Dari bisnis pun peluang jadi hilang," pungkas Aryo.
https://inet.detik.com/business/d-52...195.1586422282
Aturan lawak ternyata
