Kaskus

Hobby

999999999Avatar border
TS
999999999 
Menikmati Secangkir Kopi Hitam Sore Hari bersama Rintik Hujan dan Dwarf Palmetto
Menikmati Secangkir Kopi Hitam Sore Hari bersama Rintik Hujan dan Dwarf Palmetto


Spoiler for Dwarf Palmetto:


Pandemi Covid-19 entah sampai kapan berlalu. Dan nggak banyak aktifitas gue selama pandemi dan PSBB ini selain duduk di teras rumah, mengetik di laptop, menikmati hujan yang sudah beberapa hari ini turun di sore hari. Tak lupa segelas kopi hitam dengan asap mengepul.

Gue punya kebiasaan 'buruk' kalau lagi memikirkan sesuatu. Yakni, akan menatap satu benda dalam waktu relatif lama dengan tatapan kosong. Karena emang bukan lagi fokus dengan apa yang gue lihat. Tapi fokus dengan apa yang lagi gue pikirin. Ini jadi masalah kalau yang gue liatin ibu-ibu muda yang sedang menyusui anaknya. Padahal fokus gue bukan pada object yang gue tatap, tapi apa yang ada di benak gue. Dan kalau di teras, ada satu benda yang sering banget jadi object gue ini, secara di rumah nggak ada ibu-ibu muda menyusui! Yakni tanaman di teras. Terutama tanaman yang kalau nggak salah namanya dwarf palmetto. Kalau gue salah silakan koreksi di kolom komentar.

Pohon ini memiliki daun yang unik, seperti jari-jari tangan. Atau seperti gambaran sinaran matahari. Terserah lah mau menyamakannya dengan apa.

Dwarf palmetto ini tumbuh di pot depan rumah saat dari masa masih kecil. Pemberian salah satu teman lama yang berprofesi sebagai guru. Katanya, pohon ini baik untuk sirkulasi udara di rumah. Dan benar juga sih. Yang jelas saat ini pohon ini sebagai pengganti object yang akan gue liatin terus sambil mikir kalau lagi ngopi di teras.

Tanaman ini relatif nggak rewel dalam perawatan. Nggak pernah minta yang aneh-aneh, seperti sate ayam 250 tusuk makan di tempat. Atau pupuk kandang yang kandanganya harus terbuat dari kain sutera. Semenjak berada di sana, cuma gue siram setiap hari. Kecuali kalau lagi hujan, nggak gue siram. Karena percuma.

Paling karena daunnya ujungnya nampak seperti tajam meski aslinya tidak, gue menggeser posisinya yang tadinya ada di pintu pagar sedikit ke dalam. Karena beberapa kali orang mau masuk jadi takut tertusuk. Padahal mah nggak tajam ujungnya.

Spoiler for Dwarf Palmetto:


Sambil menyiraminya pagi atau sore, gue biasanya sambil memungut tanaman pengganggu yang kadang ikutan tumbuh di pot.

Dwarf Palmetto ini saat ini sudah berusia sekitar 5 tahunan. Yah, 5 tahunan juga gue belum berjumpa temen gue yang ngasih pohon ini.

Oh ya, di awal-awal sempet gue kira nggak akan bisa tumbuh karena kayak mau mati. Akhirnya gue kasih pupuk kompos. Alhamdulillah, sekarang fine-fine saja.

Andai ditanam bukan di pot, pohon ini gue yakin bisa lebih tinggi dari ini. Bisa mencapai hingga 3 meter. Kalau sempet gue pengen mengembakbiakkannya dengan cara stek di pot yang baru. Karena terus terang, ngeliatin pohon ini sambil bengong kadang jadi candu tersendiri. Setidaknya gue nggak perlu misuh-misuh andai pohon ini balik menatap gue. Nggak kayak kalau gue bengong sambil liatin ibu-ibu muda menyusui bayinya.

Referensi:
wikipedia.org
Diubah oleh 999999999 28-09-2020 20:34
evywahyuniAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan evywahyuni memberi reputasi
2
502
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan