Hi gan sis, kaum rebahaners dimanapun kalian berada balik dengan gw boyo, yang akan memberikan solutip bukan sensasi. Bagaimana hari ini, masih jadi buruh?

Buat gw buruh itu sebuah pekerjaan yang sangat mulia, mereka mencari rezeki untuk keluarga dirumah. Jadi kalau tidak bekerja ya kaya gw pengangguran tanpa batas, sekarang bila tak terima dengan kebijakan yang diambil oleh wakil rakyat karena lebih mengutamakan para cukong dibandingkan pekerja, ya ga usah demo juga kalik, ga usah juga rusuh, ini musim pandemi kalau sampean malah mati gara-gara covid ya gimana?

Tapi sebelum membahas hal yang lagi panas ini lebih lanjut, monggo senderkan posisi, sambil seduh kopi dan cekicrot.



Jadi gini mas gan, ini kan rame bener nih yang namanya demo-demo tentang UU Cipta Kerja, sampai rusuh segala. Bukan tanpa sebab di masa covid tau-tau DPR malah ketok palu agar para cukong diuntungkan. Bisa dibilang agak mencurigakan, tapi ini sudah keputusan dan sah secara negara demokrasi.

Maka cara cerdas kita untuk masyarakat yang kurang puas dengan DPR yang isinya adalah orang partai, ajukan saja banding ke MK Undang-undang tersebut tanpa harus ribut-ribut. Apalagi kita tahu pilkada sebentar lagi, partai-partai yang mensahkan undang-undang ini tak usahlah dipilih lagi biarkan mereka mati suri.





Makin lama paling bangkrutlah mereka jadi ormas, pilihlah partai yang berkualitas dan ajukanlah pemimpin Indonesia dari gerakan independent rakyat bersatu sebuah cara jitu untuk menghukum mereka yang tidak mewakili aspirasimu. Atau dari partai yang dinilai lebih baik!

Jangan juga misuh-misuh sampai rusuh, yang ada kerusakan yang dibuat tak akan berdampak pada kehidupan. Yang ada pajak rakyat akan semakin diperbanyak untuk merenovasi apa yang dirusak, yang rugi ya rakyat sendiri.

Bukankah negara ini masih dalam bentuk demokrasi? Ya perjuangkanlah aspirasimu dengan cara yang beradab, elegant dan smart. Jangan mau di jadikan alat politik untuk menghancurkan negara karena emosi. Apalagi mosi tidak percaya terhadap DPR sudah dilayangkan.





Jadi perjuangkan saja cita-cita Gus Dur untuk membubarkan DPR dengan cara yang legal. Ubah kebijakan negara menjadi parlementer dan akan ada perdana menteri di negara ini. Disini Presiden bisa membubarkan parlement dan dilakukan pemilihan ulang.

Karena bila Presiden membubarkan DPR dengan dekrit akan menjadi tidak masuk akal dilakukan secara konstitusional dalam sistem presidensil yang kita anut saat ini. Lihat Gusdur tersingkir ketika melawan DPR.

Hal yang paling masuk akal adalah menggembosi partai-partai yang membuat kebijakan sangat membagongkan saat ini, bila DPR tidak ada legitimasi dari publik. Maka sistem UU juga harus diubah nantinya dimana rakyat bisa membubarkan DPR lewat voting seperti halnya referendum, atau memilih DPR yang baru yang akan mencabut UU bermasalah tersebut.









Selama sistem tidak diubah maka legislatif, eksekutif dan yudikatif yang kuat tidak bisa diganggu gugat, terima saja nasibmu di tangan pemimpin yang lo pilih. Jangan misuh-misuh apalagi rusuh, mending juga ente pikirin besok masih kerja apa kagak itu lebih baik daripada demo tapi hasilnya zonk.

Kalau ternyata eksekutif dan legislatif sejalan maka harus persiapkan revolusi yang jangan setengah-setengah gandeng juga militer, karena akan banyak darah yang tumpah contohlah Perancis, tapi efeknya bisa saja berbeda masih ingat Uni Soviet yang kuat dan super power kini seperti apa? Mau itu terjadi, masih cinta kan sama Indonesia? Masih suka kan sama janda bohay sebelah rumah, jangan buat negara jadi goyah dan rentan hancur.



Astaga ini thread solutip apa kagak, gw juga gak paham maklumlah pengangguran UU ini gw anggap saat ini ga berpengaruh banyak buat gw, cuma bisa aja jadi pengaruh anak atau cucu gw nanti. Makanya gw didik juga jadi pengangguran, biar ga kerja sama orang lain tapi bisa menciptakan pekerjaan untuk orang lain.

Jadi kerjanya cuma buka tanktop, aishh laptop dari rumah kalau ga ada hal yang penting dari klien, terima laporan profit abis itu rebahan main kaskus.



Sumber 1, 2
Pic google