Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja
Rabu 07 Oktober 2020 17:19 WIB

JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat beberapa perusahaan mengalami pemasukan minus. Akibatnya, kebijakan berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) harus dilakukan sebagai salah satu langkah efisiensi.

Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim menyebut selama periode April hingga Juni 2020 tercatat ada sebanyak 300 juta lebih yang melakukan pencarian kerja. Hal ini merupakan dampak dari adanya gelombang PHK akibat tak kuat menahan tekanan ekonomi akibat Covid-19.

"Ada lebih banyak pencarian kerja di Indonesia saat ini. Periode April-Juni 2020, 300 juta lebih ini meningkat 11% dibanding tahun sebelumnya," kata Faridah dalam diskusi virtual, Rabu (7/10/2020).

Menurut dia, dengan adanya PHK massal yang dilakukan beberapa perusahaan membuat penggangguran meningkat. "Ini dampak akibat banyaknya PHK sehingga pekerja lebih aktif mencari kerja," ujarnya.

Baca Juga: Kirim Lamaran Kerja via Email, Begini Etikanya

Selain itu, lanjut dia, ada sebanyak 8 juta calon pekerja yang kerap mencari tips-tips sukses agar diterima di perusahaan.

"Dan juga 8 juta pencari kerja yang melakukan tips karir yang merasa tidak perlu mencari pekerjaan, kondisi saat ini mereka lebih aktif mencari pekerjaan," kata dia.

https://www.google.com/amp/s/economy...-pencari-kerja

emoticon-Cendol Gan

Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja
Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja

Ekonomi Berantakan, Lebih dari 6.000 Orang Melamar Jadi Pencuci Piring

Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja
Aidan Draper bersaing dengan 6.000 orang lainnya yang melamar menjadi pencuci piring. (Koleksi pribadi)


Aidan Draper adalah seorang warga di Kota Sydney yang baru pindah ke Australia pada bulan Maret lalu. Ia telah melamar berbagai jenis pekerjaan, termasuk untuk menjadi pencuci piring di restoran. Pria berusia 21 tahun tersebut mulai kehabisan uang tabungannya namun tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan uang dari Pemerintah di tengah pandemi COVID-19.

Pekan lalu ia melamar pekerjaan sebagai pencuci piring lewat sebuah situs pencari kerja. Baca Juga: Kenali Aturan Perjalanan Internasional Saat Ini, Mana Saja Daerah Terlarang? Dari email notifikasi yang ia dapatkan setelah mengajukan lamaran kerja itu, Aidan diberitahu jika ada 6.190 orang lainnya yang melamar posisi tersebut.

Ia juga pernah melamar pekerjaan lainnya dengan banyaknya peminat, seperti yang tercantum dari email yang ia dapatkan: Pekerjaan menyusun dan memilah barang-barang di pabrik kosmetik: 695 pelamar Pekerjaan bersih-bersih atau 'cleaners': 894 pelamar Pekerjaan di kantor pos: 1.320 pelamar Mengangkat barang di perusahaan percetakan: 4.085 pelamar Pekerjaan menyusun dan memilah di pabrik peralatan berat: 1.479 pelamar "Karena saya sudah melamar banyak pekerjaan dan sering ditolak, saya hanya bisa tertawa melihat banyaknya yang melamar pekerjaan cuci piring," kata Aidan.

Dari data pengangguran Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan tingkat pengangguran di bulan Agustus sebenarnya sudah turun menjadi 6,8 persen dari 7,5 persen sebelumnya. Tapi tentu saja angka ini masih cukup tinggi.

Mulai hari Senin ini (28/09), warga di Australia yang berhak mendapatkan tunjangan uang dari pemerintah setidaknya harus mencari delapan pekerjaan per bulan agar tetap bisa mendapat bantuan tersebut. Pakar ekonomi dan tenaga kerja dari Grattan Institute di Melbourne, Matt Cowgill, mengatakan pengangguran di Australia masih akan tinggi hingga beberapa tahun ke depan. "Secara umum kita belum melihat puncak dari tingkat pengangguran, jadi kondisinya akan memburuk," ujarnya.

Sejumlah pakar ekonomi juga memperkirakan puncak pengangguran di Australia akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, jika tidak ada lagi wabah baru COVID-19 dan jika perekonomian bisa pulih di tahun 2021.

Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja

Baginya pindah ke kawasan pedesaan menimbulkan pergolakan dalam dirinya

Tetapi ketika bisnisnya di Queanbeyan, dekat Canberra runtuh, tukang listrik berusia 32 tahun ini mengatakan ia tidak punya pilihan. "Saya memutuskan untuk meneruskan kehidupan saya dan pergi ke pedesaan dengan mencoba menggunakan keterampilan yang saya miliki," ujarnya. Dua minggu lalu dia pindah ke Wellington, sekitar 50 km dari Dubbo, New South Walles, untuk bekerja di pembangkit tenaga surya yang sekarang sedang dibangun.

Ia bekerja 76 jam seminggu, setidaknya selama 4 bulan ke depan. "Ya, jam kerjanya memang panjang. Tetapi apakah Anda hanya ingin duduk di rumah dalam keadaan depresi dan sengsara? Atau ingin mencari uang dengan keluar dari rumah?” ujarnya. Baginya, bagian tersulit adalah meninggalkan putrinya yang berusia enam tahun, yang masih tinggal di Canberra bersama mantan pasangan Ricky. Baca juga: Warga Australia didesak untuk mau bekerja di perkebunan

Dorongan agar warga pindah ke pedalaman Profesor Paula Brough, pakar psikologi dari Griffith University, mengatakan kebanyakan orang percaya jika kota-kota besar "lebih menawarkan banyak peluang pekerjaan".

Segala sesuatu mulai dari pertemanan, akses ke olahraga dan budaya, hingga pendidikan, ikut menentukan keputusan apakah seseorang mau pindah atau tidak," kata Profesor Brough. "Saya rasa orang-orang terbiasa memiliki begitu banyak pilihan di sekitar mereka, begitu banyak kesibukan, sehingga bisa menjadi pergolakan yang cukup mengkhawatirkan untuk tiba-tiba mengubah seluruh gaya hidupnya di pedalaman." Sejumlah pertani di Australia sebelumnya sudah mengajak warga Australia untuk mau bekerja di perkebunan.

Salah satu alasannya karena tidak ada cukup banyak pekerja untuk memetik dan mengemas buah, sehingga dikhawatirkan jika tahun depan buah-buahan akan membusuk. Di West, seorang petani dari pertanian Bells Creek di New South Wales, mengatakan jika tenaga kerja pertanian masih kurang maka ia terpaksa harus mengurangi 30 persen penanaman tahun depan. "Jika [pengurangan itu terjadi secara umum pada berbagai komoditas, maka harga akan naik dan itu akan berdampak signfikan pada dompet orang," kata Di West. Laporan: James Purtill (Triple J Hack), Norman Hermant dan Lucy Kent

https://m.jpnn.com/news/ekonomi-aust...pencuci-piring

emoticon-Turut Berduka

Badai PHK, Ada 300 Juta Pencari Kerja
emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh kartu.prakerja 07-10-2020 13:45
nomorelies
smogal
smogal dan nomorelies memberi reputasi
2
1.4K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan