Judul asli diubah karena > 85 karakter
Bawa Sajam & Bom Molotov, Ratusan Pelajar di Palembang Ditangkap Saat Demo Omnibus Law Cipta Kerja
https://palembang.tribunnews.com/202...kerja?page=all
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Lebih kurang 100 remaja yang berstatus pelajar di Kota Palembang diamankan Tim gabungan Polrestabes Palembang.
Hal ini diungkap langsung Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji, saat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPRD Sumsel, Rabu (7/10) siang.
Diamankan ratusan pelajar tersebut, ini lantaran mereka bukan bagian dari pendemo itu.
Ketika amankan ratusan pelajar ini sedang nongkrong ramai-ramai di sudut jalan seperti di Palembang Icon, depan PS Mall dan ujung ujung jalan.
"
Ada yang kedapatan membawa sajam dan ada kedapatan mebawa bom molotov, bahkan 100 pemuda ini bestatus pelajar semua," ungkap Kapolrestabes, Palembang.
Lanjutnya, hingga kini 100 pelajar tersebut yang rata-rata masih pelajar SMA kelas 3 ini di bawa ke Polrestabes Palembang.
Guna dilakukan pendataan dan diambil keterangan.
"Masih kita data dan ambil keterangan. Nanti perwakilan sekolah dan orang tua mereka akan kita panggil," tegas Anom.
Ditambahkan Anom, untuk yang membawa diduga bom molotov tentunya akan kita proses dan juga yang membawa sajam
"Saya sudah menghimbau kepada masyarakat Palembang, untuk tidak ikut ikutan unjuk rasa.
Apalagi sampai membawa benda benda yang berbahaya dan memang tidak boleh. Jadi kami pasti akan tindak sesuai hukum yang ada," tutup Anom.
Tak Tau yang Dibawa Bom Molotov
Pelajar yang ketahuan membawa bom molotov, BB remaja 16 tahun.
BB ditangkap saat akan ikut demo penolakan Omnibus Law Uu Cipta Kerja di DPRD Sumsel, Rabu (7/10/2020).
Di badan BB polisi menemukan bom molotov.
Sehingga pelaku ditangkap dan dibawa ke Mapolres Polrestabes Palembang.
Selain BB tiga orangn pendemo lainnya juga ditangkap, yakni FR (16), PT (19) DD, (16).
Ketika ditemui di ruang piket Rekrim, BB mengakui dirinya yang membawa bom molotov itu.
"
Bukan saya yang bikin bom molotov, saya temukan bom itu di lokasi DPRD, lalu saya bawa.
Nah saat ditangkap tadi botol beling itu ditemukan petugas di kantong jaket saya. Namun saya tidak tahu bahwa itu bom molotov," kata BB.
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono, membenarkan pihak telah mengamankan empat pemuda yang diduga akan berbuat rusuh dan salah satunya diduga membawa bom molotov.
"Masih kita periksa dan ambil keterangan untuk lebih lanjut," katanya.
Dikatakan Anom, banyaknya pelajar yang ikut turun ke jalan karena menerima pesan singkat melalui WhatsApp yang berisi ajakan demonstrasi dengan kalimat "Ayo kita buat Palembang pecak Jakarta (ayo kita buat Palembang seperti Jakarta)."
Perlu diselidiki siapa yang kompor ratusan pelajar untuk demo bahkan menyediakan molotov dan sajam.