1. UMR Ditiadakan
Upah minimum regional yang merupakan upah yang diberikan kepada karyawan atau buruh sesuai dengan standar gaji yang ada di suatu daerah atau provinsi di Indonesia. Dimana UMR setiap daerah pastinya berbeda beda sesuai dengan taraf kebutuhan ekonomi yang berbeda.
Nah, ketika disahkannya RUU Cilaka tersebut, maka UMR bagi buruh bisa saja ditiadakan alias gaji mereka tidak akan sealu mencukupi kebutuhan yang ada di kota mereka bekerja. Bisa saja taraf gaji UMR Jakarta disamaratakan dengan UMR di Jogja, padahal kebutuhan makan di dua kota tersebut jauh berbeda.


2. Pesangon bagi buruh PHK ditiadakan
Dan ini salah satu alasan mengapa buruh dan banyak rakyat tidak setuju dengan pengesahan RUU cilaka tersebut. Dimana kandungan pasala didalamnya meniadakan pesangon bagi mereka yang di PHK oleh perusahaan, dan ini jelas memberikan untung bagi perusahaan. Sedang para buruh PHK menangis dengan jeritan tanpa upah.


3. Tidak ada denda bagi perusahaan yang tekat membayar upah buruh
Tentunya dengan pengesahan RUU cilaka ini memberikan dampak yang luar biasa menyakitkan bagi seorang buruh atau pekerja lepas. Dimana perusahaan tidak akan terkena sangsi atau denda sama sekali oleh pemerintah ketika telat memberikan upah atau gaji kepada karyawan dan buruhnya. Ini membuat para buruh semakin tersiksa.


4. Jaminan keselamatan tidak ada bagi buruh
Perusahaan tidak lagi bertanggungjawab atas apa yang menimpa para buruh yang bekerja di perusahaanya ketika RUU Cilaka ini disahkan. Bayangkan saja, ketika ada kecalakaan kerja buruh harus menanggung biaya sendiri. Sedangkan gaji yang diberikan oleh perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai kecelakaan tersebut. Artinya perusahaan lepas tangan atas keselamatan karyawannya.


5. Tenaga asing bisa saja masuk dengan muda
Ini mau bagaimana? jumlah pengangguran di Indonesia saja membludak dimana mana. Apalagi pada saat pandemi seperti ini. Sedangkan pemerintah memberikan kemudahan bagi pekerja asing untuk masuk bekerja di Indonesia tanpa perlu bertele tele. Bahkan pekerja asing tidak diberikan beban sama sekali untuk masuk kerja di Indonesia