- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menaker: Banyak Sekali Aspirasi Serikat Buruh yang Sudah Akomodasi


TS
aiqing
Menaker: Banyak Sekali Aspirasi Serikat Buruh yang Sudah Akomodasi
Jakarta, Beritasatu.com - Sekitar 32 federasi dan konfederasi serikat buruh menggelar unjuk rasa serempak yang diberi nama mogok nasional. Aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja ini digelar pada 6 hingga 8 Oktober 2020.
Menanggapi aksi mogok nasional yang dilakukan serikat pekerja atau buruh ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziayh mengatakan bahwa sejak awal 2020, dialog tentang RUU Cipta Kerja telah dimulai, baik secara formal melalui lembaga Tripartit, maupun secara informal.

“Aspirasi kalian sudah kami dengar, sudah kami pahami. Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama kami juga menerima aspirasi dari berbagai kalangan. Saya berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan. Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya,” kata Ida Fauziyah dalam surat terbuka kepada serikat pekerja/serikat buruh, Selasa (6/10/2020).
Ida memahami bahwa ada pihak-pihak yang kecewa atau belum puas dengan RUU Cipta Kerja. “Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur,” kata Ida.
Terkait rencana mogok nasional, Ida meminta agar dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi saat ini jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan atau berkumpul. Kasus Covid-19 hingga saat ini masih tinggi dan masih belum ada vaksinnya.
“Pertimbangkan ulang rencana mogok itu. Bacalah secara utuh RUU Cipta Kerja ini. Banyak sekali aspirasi teman-teman yang kami akomodir. Soal PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), outsourcing, syarat PHK, itu semua masih mengacu pada UU lama. Soal upah juga masih mengakomodir adanya UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota). Jika teman-teman ingin 100% diakomodir, itu tidak mungkin. Namun bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang,” kata Ida.
Karena sudah banyak yang diakomodir, menurut Ida mogok menjadi tidak relevan. “Lupakanlah rencana itu. Jangan ambil risiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat,” pesannya.

Ida juga mengajak seluruh pihak yang menentang RUU Cipta Kerja untuk kembali duduk bareng dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih mengganggur.
“Saya dengan antusias menunggu kehadiran teman-teman di meja dialog, bukan di jalanan. Saya percaya kita selalu bisa menemukan jalan tengah yang saling menenangkan. Kita sedang berupaya menyalakan lilin dan bukan menyalahkan kegelapan,” kata Ida.
Sumber :
https://www.beritasatu.com/edi-hardu...udah-akomodasi



yang dah punya kerjaan, pingin hidup layak.
yang nganggur, ingin punya pekerjaan.

Diubah oleh aiqing 06-10-2020 14:53
0
692
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan