Prolog

Bangun siang hari, tidur tengah malam, menjalani hidup tanpa tau arah tujuan. Setiap membuka mata setelah tidur tanpa makna, hal yang di rasakan adalah ingin kembali menutup mata dan tertidur selamanya.
Aku selalu iri dengan orang-orang yang bisa menjalani aktivitas dengan semangat, menyapa hari dengan senyum mereka.
Belakangan ini yang ada di pikiranku adalah betapa tidak adilnya dunia ini. Banyak orang yang terlahir dengan jalan hidup yang mudah, memiliki orangtua yang kaya maupun memiliki fisik wajah yang rupawan.
Sedangkan aku terlahir di keluarga menengah ke bawah, dan wajah yang biasa-biasa saja.

Aku tau banyak orang yang lebih menderita kehidupannya di banding diriku, tapi tetap saja… lebih mudah melihat ke atas daripada ke bawah, lebih mudah mengeluh daripada mensyukuri apa yang kita miliki.

Saat ini pukul 10.46  pagi, di hari minggu di mana kebanyakan orang berlibur maupun beristirahat setelah lelah bekerja selama weekday, aku memutuskan akan menulis cerita hidupku yang mungkin menarik untuk di simak, ataupun mungkin juga tidak….
Aku saat ini berusia di pertengahan umur 20-an tahun… dan setelah lulus kuliah 2 tahun lalu, aku sempat bekerja di suatu instansi sebagai pegawai kontrak selama 7 bulan, dan karna suatu alasan yang nanti akan kuceritakan, sekarang aku kembali menganggur selama 1 bulan… cerita ini aku tulis untuk mengisi kekosongan waktu selama menganggur dan menunggu panggilan tes maupun interview lamaran kerja yang aku kirim… walaupun sebetulnya mostly karena untuk menghilangkan perasaan jenuh terhadap kehidupan dan menghilangkan bisikan di kepala untuk bunuh diri…