ZONAJAKARTA.COM - Pernyataan Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Penanganan Covid-19 terus menuai polemik dari warga Indonesia.

Jujur terjadi kebingungan di masyarakat bawah bagaimana mereka harus menyikapi pandemi corona ini.

Lantas Jubir Satgas Covid-19 malah menuduh masyarakat kelas bawah sebagai penyebab lonjakan kasus corona di Indonesia.

Tuduhan ini membuat Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr.Tirta geram.

dr.Tirta tak habis pikir kepada Jubir Satgas Covid-19 yang malah menuding rakyat bawah sebagai biang kerok lonjakan kasus corona.

Menurut dr.Tirta padahal pemerintah sendiri kerap melanggar protokol kesehatan.

Kekesalannya ini ia unggah di akun instagram @dr.tirta, Rabu (30/9/2020).

Dikutip zonajakarta.com dari Pikiran Rakyat, Kamis (1/10/2020) Jubir Satgas Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito ia semprot karena pernyataannya dianggap mencla-mencle.



Prof. Wiku mengatakan diam diri di rumah dan olahraga tidak akan membuat warga terpapar Covid-19.

Pernyataan ini justru kontradiktif karena pemerintah Indonesia malah mengampanyekan dua langkah di atas agar corona segera lenyap.

"Buat Prof. Wiku, saya hormat sama bapak sebagai profesor. Saya sama-sama satgas nih. Serius," mulai Tirta.

"Bedanya Prof. Wiku di atas, saya di lapangan sama rakyat-rakyat jelata ribuan orang," terangnya.

dr.Tirta membeberkan bagaimana kelimpungannya rakyat kelas bawah bertahan hidup ditengah pandemi corona.

"Saya hidup di jalan nih bang, periode 2015 makan sisa-sisa makanan, nasi aking di 2011," tuturnya.

"Hidup susah tuh enggak enak, Prof! Apalagi disalah-salahin mulu!" imbuh dr. Tirta. 

"Saran saya ada baiknya gaya komunikasi Profesor diubah, jangan biasakan salahin rakyat, Prof!" tegasnya.

Saking geramnya dr.Tirta ingin mengajak Prof.Wiku terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana kehidupan rakyat kelas bawah di masa pandemi ini.

"Tolong dong! Kalau memang Prof. Wiku enggak percaya, bisa kapan-kapan saya ajak ke GBK, ketemu rakyat arus bawah," ajak Tirta.

Lebih jaug pernyataan kontradiktif dari Jubir Satgas Covid-19 membuat pemerintah-pemerintah di daerah juga bingung.

Akhirnya ada yang membuat kebijakan mengizinkan hajatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

"Ini Prof! geser slide keempat. Hajatan, campursari boleh. Jadi, sekalian aje? Kita boleh dangdutan/konser apa enggak?" pungkas dr.Tirta.*




Sumber :
https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...n-kasus-corona

Nasib orang kurang mampu ekonominya,
mudah dijadikan kambing hitam, disalah salahin mulu.


di bagian mananya yah dikatakan masyarakat kelas bawah?