Siapa yang tidak kenal dengan planet ini. Planet yang berdekatan dengan bumi ini memang benar dapat dihuni karena memiliki lapisan es yang mengandung air di kutub-kutubnya. Jaraknya yang paling dekat juga membuat ekspedisi NASA siap dilakukan. Dalam beberapa dekade kedepan kita akan melihat bagaimana perkembangan peradaban di sana. Mungkin gambaran bentuk peradabannya akan seperti film "The Martian" yang mana tanaman-tanaman dari bumi sudah bisa ditumbuhkan di sana sebagai sumber pangan.

Europa merupakan satelit dari planet Jupiter. Satelit ini diketahui dapat menunjang kehidupan karena NASA menemukan fakta bahwa permukaan planet ini ditutupi lautan es yang mengandung air. Dibawah lautan es tersebut juga telah ditemukan banyak hydrothermal ventsdan gunung api bawah laut.

Menurut peneliti hal ini memungkinkan lapisan es yang mendekati hydrothermal vents mencair. Sehingga menjadikan Europa memiliki air yang banyak dibawah permukaan es nya. Bila melihat dari sudut pandang kehidupan di bumi, hydrothermal vents merupakan daerah dengan keanekaeagaman biologis yang tinggi karena mampu menujang kebutuhan hidup berbagai macam organisme laut dalam.

Seperti Europa, Enceladus juga memiliki lautan es yang telah terbukti menyimpan banyak air. Enceladus mengorbit planet Saturnus dan dikategorikan oleh peneliti sebagai planet potensial yang dapat dihuni karena ditemukannya geyser yang besar di kutub selatan satelit tersebut.

Geyser ini kadang-kadang memercikan air ke luar angkasa. Bukan hanya air yang ditemukan dari satelit ini, susuan molekul organik juga telah ditemukan menjadi pertanyaan besar bahwa adanya hydrothermal vents yang memiliki kehidupan di sana.

Titan merupakan satelit Saturnus yang paling besar. Dibandingkan dengan Europa dan Encladus, Titan satu-satunya satelit yang memiliki atmosfir. Atmosfir satelit ini disusun oleh nitrogen dan metana. Penelitian baru-baru ini juga telah menemukan adanya sungai metana dan etana serta adanya Cryovolcanoes
yang merupakan gunung berapi yang lebih banyak memuntahkan air ketimbang lava.

Walaupun suhu di satelit ini bisa mencapai -180˚C namun karena adanya atmosfer, satelit ini mengalami musim yang silih berganti baik itu musim hujan, musim kering dan juga ada musim debu yang terbentuk karena adanya sand dunes di sana. Selain itu, ditemukannya zat organik yang melimpah dibandingkan satelit-satelit lainnya telah meningkatkan spekulasi adanya suatu bentuk kehidupan walaupun mereka terdiri dari susunan zat kimia yang berbeda dengan kita.