- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Moeldoko: Setelah KAMI Nanti Ada KAMU, Terus Apa Lagi?


TS
gabener.edan
Moeldoko: Setelah KAMI Nanti Ada KAMU, Terus Apa Lagi?

"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kita ambil.
Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/10/2020).
Moeldoko menanggapi pendapat bahwa hadirnya KAMI memanaskan suhu politik di Indonesia. Moeldoko menyatakan kehadiran suatu gerakan tak perlu ditanggapi secara berlebihan.
"Dinamika politik selalu berkembang. Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apa lagi, kan? Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," ucap Moeldoko.
Yang terpenting, kata Moeldoko, KAMI harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan tidak boleh mengganggu stabilitas politik.
"Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan. Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," tegas Moeldoko.
Lalu, apa penilaian Moeldoko sebagai mantan Panglima TNI terkait kegaduhan yang terjadi saat ini?
"Kalkulasinya sekarang sih masih biasa saja. Tidak ada yang perlu direspons berlebihan. Tetapi manakala itu sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," tegas Moeldoko.
KAMI adalah gerakan yang diinisiasi Din Syamsuddin, yang disebut-sebut gerakan moral. Di dalamnya terdapat sejumlah tokoh, termasuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
https://news.detik.com/berita/d-5195...rom=wpm_nhl_12
Masyarakat itu diberi hak tuk bebas berpendapat dan berkumpul namun selain hak yang di dapat adapula kewajiban yaitu mematuhi aturan negara yang ada dan tidak memaksakan kehendak sendiri.
Dengan deklarasi kemana2 dan menimbulkan kumpulan massa dalam jumlah banyak ada kewajiban yg di langgar yaitu protokol kesehatan pandemi koronak yg di buat untuk kebaikan seluruh rakyat Indonesia.
So berhentilah bersikap kaya anak kecil saat usia anda sudah di ambang senja karna hanya anak kecil saja yang mempunyai hak tapi masih minim kewajiban karena ketidakpahaman akan kewajiban.



Diubah oleh gabener.edan 01-10-2020 11:41






viniest dan 33 lainnya memberi reputasi
32
7.9K
155


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan