- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di Pilpres 2024, Prabowo Berpasangan Puan, Elite Gerindra Bongkar Hasil Rapat Partai


TS
kartu.prakerja
Di Pilpres 2024, Prabowo Berpasangan Puan, Elite Gerindra Bongkar Hasil Rapat Partai
Di Pilpres 2024, Prabowo Berpasangan Puan Anak Megawati, Elite Gerindra Bongkar Hasil Rapat PartaiKamis, 1 Oktober 2020 12:12

Kolase foto Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
POS KUPANG, COM - Partai Gerindra membuat strategi dalam pemilihan presiden 2024.
Hal ini diungkapkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang dilansir Tribunmanado.co.id dari TribunWow.com dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, diunggah Senin (28/9/2020).
Diketahui sudah muncul berbagai isu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali maju sebagai calon presiden.
Sebelumnya ia sudah dua kali kalah pada Pilpres 2014 dan 2019.
Namun muncul pertanyaan siapa yang akan mendampingi Menteri Pertahanan tersebut dalam pilpres mendatang.
Awalnya hal itu disinggung politisi Partai Nasdem Akbar Faizal.
"Ada yang melihatnya bahwa terjadi sebuah perubahan di Gerindra dalam melihat realitas, katanya akan lebih soft nantinya," singgung Akbar Faizal.
Ia menyebutkan Gerindra yang awalnya berseberangan dengan PDIP kini mulai terkesan akan berkoalisi.
"Bahkan ada yang mengatakan ini pintu bahwa Gerindra nantinya akan bersama dengan PDIP yang secara lima tahun berhadapan secara terbuka, terutama di ruang parlemen," kata Akbar.
Dasco menjelaskan, hal itu terkait kerja sama yang dirasa perlu dalam menghadapi situasi politik di kemudian hari.
"Kalau kita bicara 2024, kemudian dengan PDIP, kami mencoba bersinergi dengan partai-partai yang kemarin kami berhadapan ketika periode lalu," jelas Sufmi Dasco.
Tidak hanya itu, beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai tempat, Gerindra dan PDIP sudah berkoalisi.
Akbar lalu menyinggung muncul isu Prabowo akan kembali maju sebagai calon presiden didampingi Ketua DPR Puan Maharani.
"Ada yang bahkan sudah menyebut nama, bahwa nanti dengan realitas hari ini, Pak Prabowo akan maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Ibu Puan dari PDIP," ungkitnya.
"Tingkat kebenaran informasinya seperti apa?" tanya politisi Nasdem tersebut.
Dasco tidak secara langsung menjawab.
Ia memaparkan hasil kongres yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo untuk maju kembali sebagai capres.
Meskipun begitu, siapa pendamping Prabowo nantinya baru akan diputuskan menjelang 2024.
"Kalau di Kongres Luar Biasa kemarin, hampir semua dukungan kepada Pak Prabowo sebagai ketua dewan pembina dan ketua umum itu juga ditambah dengan satu poin, dukungan untuk maju kembali menjadi presiden di 2024," papar Dasco.
"Pak Prabowo menyampaikan jawaban langsung, bahwa karena ini masih lama dan itu ada forum untuk memutuskan," terangnya.
"Kita putuskan nanti satu tahun sebelum 2024," tegas anggota DPR Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Refly Harun Prediksi Peluang Prabowo di 2024 Berdasarkan Survei
Di sisi lain, sebelumnya, pakar hukum tata negara Refly Harun membahas skenario pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (15/7/2020).
Diketahui sejumlah nama diprediksi akan maju dalam pilpres empat tahun mendatang, termasuk Prabowo Subianto yang sudah dua kali mengajukan diri.
Refly menilai kemungkinan pasangan calon tergantung pada hasil survei elektabilitas menjelang 2024.
Awalnya ia membahas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika disandingkan dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Kedua tokoh tersebut berasal dari PDIP.
"Kalau calon wakil presidennya Puan Maharani bersama Prabowo, Ganjar tidak akan mendapatkan slot sebagai calon presiden atau calon wakil presiden," kata Refly Harun.
Refly menyebutkan nasib Ganjar akan ditentukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau Ganjar menjelang Pilpres 2024 elektabilitasnya paling tinggi nomor satu, maka nasibnya mungkin seperti Jokowi, Ibu Mega atau PDIP bersedia mencalonkan dia sebagai presiden," paparnya.
"Yang menjadi masalah adalah siapa calon wakil presidennya?" lanjut pakar hukum tersebut.
Menurut Refly, penentuan calon bergantung pada elektablitasnya.
Ia membandingkan dengan situasi Pilpres 2019 di mana tokoh nonpartai diajukan untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau elektabilitasnya tinggi dan tidak membutuhkan koalisi partai lain seperti Jokowi di dalam Pilpres 2019 kemarin, tidak butuh sosok partai politik, cukup orang di luar partai politik," paparnya.
Saat itu nama Mahfud MD hampir diajukan sebelum akhirnya pilihan jatuh kepada Ma'ruf Amin.
Refly menilai kemungkinan itu dapat saja terjadi.
"Maka bisa jadi PDIP akan memasangkan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani sepanjang Ganjar nomor satu elektabilitasnya," jelasnya.
Jika survei elektabilitas Ganjar Pranowo tidak menempati nomor satu, maka sulit baginya diajukan oleh partai.
Refly menyebutkan lebih strategis jika memasangkan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani.
Ia kemudian menyinggung kemungkinan Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 jika elektabilitasnya melonjak.
"Tapi kalau Prabowo tidak nomor satu, misalnya Anies Baswedan, konstelasi akan berbeda lagi," komentar Refly.
Refly menilai skenario pasangan calon pada Pilpres 2024 masih sangat dinamis.
"Nasib Prabowo tergantung hasil survei terakhir, nasib Anies Baswedan sangat tergantung hasil survei terakhir juga," tandasnya. *
https://kupang.tribunnews.com/amp/20...artai?page=all
Prabowo sudah sadar dan kembali nasionalis, sudah pengalaman pahit di tengah2islam radikal seperti HTI, FPI PA212, dan pasti sudah paham betul strategi tni era mertuanya suharto memporakporandakan kebangkitan radikalisme islam. Tapi apakah prabowo sudah putus hubungan dengan cendana? Sepertinya begitu sejak dia dikucilkan anak2 suharto


Kolase foto Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
POS KUPANG, COM - Partai Gerindra membuat strategi dalam pemilihan presiden 2024.
Hal ini diungkapkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, yang dilansir Tribunmanado.co.id dari TribunWow.com dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, diunggah Senin (28/9/2020).
Diketahui sudah muncul berbagai isu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali maju sebagai calon presiden.
Sebelumnya ia sudah dua kali kalah pada Pilpres 2014 dan 2019.
Namun muncul pertanyaan siapa yang akan mendampingi Menteri Pertahanan tersebut dalam pilpres mendatang.
Awalnya hal itu disinggung politisi Partai Nasdem Akbar Faizal.
"Ada yang melihatnya bahwa terjadi sebuah perubahan di Gerindra dalam melihat realitas, katanya akan lebih soft nantinya," singgung Akbar Faizal.
Ia menyebutkan Gerindra yang awalnya berseberangan dengan PDIP kini mulai terkesan akan berkoalisi.
"Bahkan ada yang mengatakan ini pintu bahwa Gerindra nantinya akan bersama dengan PDIP yang secara lima tahun berhadapan secara terbuka, terutama di ruang parlemen," kata Akbar.
Dasco menjelaskan, hal itu terkait kerja sama yang dirasa perlu dalam menghadapi situasi politik di kemudian hari.
"Kalau kita bicara 2024, kemudian dengan PDIP, kami mencoba bersinergi dengan partai-partai yang kemarin kami berhadapan ketika periode lalu," jelas Sufmi Dasco.
Tidak hanya itu, beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai tempat, Gerindra dan PDIP sudah berkoalisi.
Akbar lalu menyinggung muncul isu Prabowo akan kembali maju sebagai calon presiden didampingi Ketua DPR Puan Maharani.
"Ada yang bahkan sudah menyebut nama, bahwa nanti dengan realitas hari ini, Pak Prabowo akan maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Ibu Puan dari PDIP," ungkitnya.
"Tingkat kebenaran informasinya seperti apa?" tanya politisi Nasdem tersebut.
Dasco tidak secara langsung menjawab.
Ia memaparkan hasil kongres yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo untuk maju kembali sebagai capres.
Meskipun begitu, siapa pendamping Prabowo nantinya baru akan diputuskan menjelang 2024.
"Kalau di Kongres Luar Biasa kemarin, hampir semua dukungan kepada Pak Prabowo sebagai ketua dewan pembina dan ketua umum itu juga ditambah dengan satu poin, dukungan untuk maju kembali menjadi presiden di 2024," papar Dasco.
"Pak Prabowo menyampaikan jawaban langsung, bahwa karena ini masih lama dan itu ada forum untuk memutuskan," terangnya.
"Kita putuskan nanti satu tahun sebelum 2024," tegas anggota DPR Fraksi Partai Gerindra tersebut.
Refly Harun Prediksi Peluang Prabowo di 2024 Berdasarkan Survei
Di sisi lain, sebelumnya, pakar hukum tata negara Refly Harun membahas skenario pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (15/7/2020).
Diketahui sejumlah nama diprediksi akan maju dalam pilpres empat tahun mendatang, termasuk Prabowo Subianto yang sudah dua kali mengajukan diri.
Refly menilai kemungkinan pasangan calon tergantung pada hasil survei elektabilitas menjelang 2024.
Awalnya ia membahas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika disandingkan dengan Ketua DPR Puan Maharani.
Kedua tokoh tersebut berasal dari PDIP.
"Kalau calon wakil presidennya Puan Maharani bersama Prabowo, Ganjar tidak akan mendapatkan slot sebagai calon presiden atau calon wakil presiden," kata Refly Harun.
Refly menyebutkan nasib Ganjar akan ditentukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau Ganjar menjelang Pilpres 2024 elektabilitasnya paling tinggi nomor satu, maka nasibnya mungkin seperti Jokowi, Ibu Mega atau PDIP bersedia mencalonkan dia sebagai presiden," paparnya.
"Yang menjadi masalah adalah siapa calon wakil presidennya?" lanjut pakar hukum tersebut.
Menurut Refly, penentuan calon bergantung pada elektablitasnya.
Ia membandingkan dengan situasi Pilpres 2019 di mana tokoh nonpartai diajukan untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau elektabilitasnya tinggi dan tidak membutuhkan koalisi partai lain seperti Jokowi di dalam Pilpres 2019 kemarin, tidak butuh sosok partai politik, cukup orang di luar partai politik," paparnya.
Saat itu nama Mahfud MD hampir diajukan sebelum akhirnya pilihan jatuh kepada Ma'ruf Amin.
Refly menilai kemungkinan itu dapat saja terjadi.
"Maka bisa jadi PDIP akan memasangkan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani sepanjang Ganjar nomor satu elektabilitasnya," jelasnya.
Jika survei elektabilitas Ganjar Pranowo tidak menempati nomor satu, maka sulit baginya diajukan oleh partai.
Refly menyebutkan lebih strategis jika memasangkan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani.
Ia kemudian menyinggung kemungkinan Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024 jika elektabilitasnya melonjak.
"Tapi kalau Prabowo tidak nomor satu, misalnya Anies Baswedan, konstelasi akan berbeda lagi," komentar Refly.
Refly menilai skenario pasangan calon pada Pilpres 2024 masih sangat dinamis.
"Nasib Prabowo tergantung hasil survei terakhir, nasib Anies Baswedan sangat tergantung hasil survei terakhir juga," tandasnya. *
https://kupang.tribunnews.com/amp/20...artai?page=all


Diubah oleh kartu.prakerja 01-10-2020 14:23






hbhbhb2008 dan 4 lainnya memberi reputasi
1
2.4K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan