- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hari Terakhir Tenggat Jokowi untuk Luhut Tangani Corona


TS
KadrunJunior
Hari Terakhir Tenggat Jokowi untuk Luhut Tangani Corona
Quote:
Hari Terakhir Tenggat Jokowi untuk Luhut Tangani Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini adalah jatuh tempo perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) di 9 provinsi prioritas.
Mandat itu harus diselesaikan dengan tenggat waktu selama dua minggu, terhitung sejak Selasa 15 September lalu. Itu artinya, hari ini, Selasa (29/9) adalah tepat dua minggu Luhut bekerja sesuai permintaan Jokowi menurunkan angka Covid-19. Dalam perintahnya dua pekan lalu, Jokowi menugaskan Luhut untuk mengkoordinasi menurunkan menurunkan angka positif dan kematian Covid-19, serta meningkatkan angka kesembuhan.
Sembilan provinsi yang menjadi target penurunan ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, dan Papua. Provinsi-provinsi tersebut diklaim menyumbang 75 persen dari total kasus dan 68 persen dari total kasus yang masih aktif.
Sementara itu, dalam dua minggu terakhir 15-28 September, kasus konfirmasi positif di 9 provinsi berjumlah 47.165, sedikit lebih tinggi dibanding dua pekan sebelumnya (1-14 September) sebanyak 46.727 kasus.
Kasus meninggal dunia di 9 provinsi juga ikut meningkat. Pada dua pekan awal September, angka kasus kematian sebanyak 1.059, meningkat saat ditangani Luhut menjadi 1.177.
Juga perlu diingat, angka kasus positif secara nasional pernah 3 kali berturut-turut mencapai rekor. Yakni pada 23 September sebanyak 4.465, 24 September 4.634, 25 September 4.823.
Kabar baik adalah angka kasus sembuh yang meningkat secara akumulatif di 9 provinsi. Pada 1-14 September berjumlah 25.158, dan pada 15-28 September meningkat di angka 35.004.
Terkini, data harian yang dihimpun Satgas Covid-19 pada Senin (28/9) mencatat kasus kumulatif positif secara nasional berjumlah 278.722 kasus, di mana yang sembuh mencapai 206.870 orang, dan yang meninggal dunia 10.473.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...tangani-corona
Quote:
Pakar Tak Lihat Perkembangan 2 Minggu Luhut Tangani Corona
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini adalah jatuh tempo perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) di 9 provinsi prioritas selama dua pekan.
Dalam 2 minggu Luhut tangani corona tersebut, pakar epidemiologi menilai belum ada perbedaan signifikan kondisi sejak kasus pertama di Indonesia ditemukan awal Maret lalu.
"Secara epidemiologi enggak ada bedanya sebetulnya, artinya prevalensi kita masih tinggi, positivity rate kita masih tinggi, artinya belum ada perbedaan signifikan selama ditangani Pak Luhut," kata ujar Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman saat dimintai pendapatnya oleh CNNIndonesia.com, Selasa (29/9).
Dicky mengatakan tren kasus positif masih terus meningkat ditambah dengan tren kasus kematian. Kondisi tersebut adalah konsekuensi logis dari tingginya laju positif (prevalensi) di masyarakat Indonesia.
Menurut Dicky apapun pengetatan yang dilakukan pemerintah terkait penanganan Covid-19, sebetulnya hasilnya baru akan terlihat pada dua pekan selanjutnya. Dengan demikian, sambung dia, kondisi saat ini pun tak bisa dibilang begitu saja sebagai intervensi langsung dari Luhut. Tapi, dari sudut cakupan tes risiko Covid-19 kepada masyarakat, dia menilai belum ada perkembangan.
"Jika dikaitkan dengan kinerja Satgas atau Pak Luhut dalam waktu 2 minggu baru bisa dilihat hasilnya dua minggu lagi, tapi kita lihat selama dua minggu ini cakupan tes spesimen belum ada peningkatan," ucapnya.
Sebelumnya, selama 2 minggu Luhut tangani corona, tambahan kasus positif secara nasional tercatat tiga kali rekor berturut-turut pada 23-25 September. Tambahan kasus pada 23 September sebanyak 4.465, 24 September 4.634, 25 September 4.823.
Tiga hari selanjutnya pada 26-28 September, tambahan kasus covid-19 mengalami penurunan, meski masih berada pada rentang 3.500-4000 kasus dalam sehari. Tepatnya 4.494 (26/9), 3.874 pada (27/9), dan 3.509 kasus pada (28/9).
Lihat juga: Melihat Corona 9 Provinsi Usai 2 Pekan Ditangani Luhut
Tapi, tak dipungkiri penurunan pada tiga hari terakhir itu dipengaruhi pula jumlah pengetesan spesimen harian yang kerap menurun di akhir pekan. Itu diamini pula oleh Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane. Sehingga, kata dia, angka kasus positif terlihat menurun, padahal testing harian juga menurun.
"Coba dilihat kapasitas lab apa turun? Biasanya sabtu-Minggu-Senin ada penurunan semuanya, pemeriksaan lab, jumlah kasus," ujar Masdalina.
Selama sepekan terakhir, tes spesimen harian berada di angka 20.000 dalam sehari. Tes spesimen terendah pada 27 September sebanyak 20.800 orang/hari.
Dalam sepekan terakhir, pengetesan spesimen terbanyak sebesar 31.065 orang/hari yakni pada 22 September, dan 34.786 orang/hari pada 24 September.
Bukan Target Waktu, Tapi Target Langkah
Menurut Masdalina, pimpinan pemerintah yang menangani Covid-19 tidak hanya memberikan target waktu, tapi juga menjelaskan secara rinci langkah apa yang akan ditempuh untuk menurunkan angka kasus positif.
"Harus dievaluasi apakah targetnya tercapai? selain itu bagaimana cara menurunkannya? Jangan sampai mengambil cara mudah, misalnya kita mengurangi pemeriksaan spesimen ke komunitas. Mungkin ya kasus akan turun, tapi bukan itu cara yang terbaik," kata Masdalina.
"Yang terbaik adalah peningkatan testing dengan tepat sasaran, kemudian karantina (isolasi) sehingga mata rantai terputus. Di masyarakat bagaimana supaya terapkan 3M di agar rantai penularan terputus," imbuhnya.
Mandat waktu yang diberikan Jokowi pada 15 September lalu kepada Luhut genap pada hari ini. Mandat itu memberi waktu dua minggu Luhut tangani corona di sembilan provinsi prioritas.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...tangani-corona
Karyawan kalau tidak mencapai target biasanya Diomelin, bisa bisa SP1 atau bahkan dipecat, bernikah pak Owi melakukannya?

Diubah oleh KadrunJunior 29-09-2020 17:14


nomorelies memberi reputasi
1
583
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan