PIKIRAN RAKYAT - Aktivis sekaligus pengusaha, dr. Tirta hingga kini masih aktif menyuarakan berbagai keresahannya melalui media sosial milik pribadi.

Tak sedikit kebijakan pemerintah terkait virus corona baru (Covid-19) mendapat komentar darinya.

Belakangan, ia pun menerimat telpon dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuat agenda pertemuan pada Oktober 2020 mendatang.

Panggilan tersebut dilakukan usai dr. Tirta 'gatal' melihat Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo melakukan konser dangdut di tengah pandemi Covid-19.

Lagi, dokter yang menjalani bisnis sepatu tersebut mengeluarkan keresahannya terkait razia masker melalui akun Instagram @dr.Tirta pada Jumat, 25 September 2020 seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Unggahannya disebarkan sebagai tanggapan atas kabar terkait Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker meski berada dalam rumah.

Ia menganggap bahwa imbauan tersebut tak cukup logis untuk diterapkan oleh masyarakat.



"Sebagai nakes (tenaga kesehatan), saya berpikir ini sangat ga logis diterapkan. Kemaren saya baca ada dua kawan saya kena operasi razia masker di kos-kosan wkwkwwk," tulisnya.

Dokter Tirta menilai bahwa pemerintah tersebut ingin bersikap 'sok tegas' namun kenyataannya imbaun tersebut cukup sulit diterapkan.

"Ini ceritanya mau sok tegas, tapi menurut saya, mustahil diterapkan, bayangin kamu tidur pake masker. Nonton bola sambil di ruang tamu, pake masker," tulisnya.

Ia menambahkan, justru cara aparat melakukan razia ke masing-masing rumah warga akan berpotensi menyebarkan Covid-19 lebih tinggi.

"Kita berandai-andai yah, cara ngecek orang-orang rumah pake masker gimana? Relawan dan Satpol PP ke rumah-rumah? Bukannya itu malah bawa virus ke dalem rumah warga?," tulisnya.

Khususnya jika rumah warga saling berdekatan satu sama lain, menurut dr. Tirta tindakan aparat merazia masker hingga ke rumah warga merupakan tindakan tak logis.

"Misal di Cipinang muarw, dan Ciledug, Johar baru rumahnya dempet-dempetan, itu ngeceknya gimana? Ini serius ga logis," lanjutnya.

Ia memprediksi hal tersebut akan membuat daftar pekerjaan relawan dan Satpol PP lebih banyak sehingga menimbulkan kelelahan.

Jika lelah, menurut Dokter Tirta maka Covid-19 akan mudah menginfeksi relawan dan Satpol PP tersebut.

"Yang ada kerja Satpol PP dan relawan semakin banyak, dan bisa potensi kelelahan, malah terinfeksi sendiri. Serius ini ga logis banget, absurd," tulisnya.

Ia pun heran jika tindakan tersebut tak masuk dalam evaluasi.

"Kaya gini emang ga dievaluasi? Klaster keluarga ada karena orang bekerja, orang bekerja karena cari duit! Wkwkwwkwkwkw serius, orang awam aja ngerti, masa harus diajarin sih," pungkasnya.***


Sumber :
https://www.pikiran-rakyat.com/enter...rius-gak-logis





emang akan ada razia ke rumah rumah?
Bukannya cuma diimbau dalam rumah juga perlu pakai masker?

Di rumah sakit pakai masker aja ga ada yg protes,
masa di rumah jadi aneh kalau pakai masker.

gimana menurut agan agan?