- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ribuan Warga Papua Demo Tolak Otsus Jilid II, Kutuk Pembunuhan 2 Pendeta


TS
mr.khonthol
Ribuan Warga Papua Demo Tolak Otsus Jilid II, Kutuk Pembunuhan 2 Pendeta
Quote:

Ribuan warga Papua menggelar aksi demo menolak Otonomi Khsusu atau Otsus Jilid II di Kabupaten Nabire, Kamis (24/9).
Aksi demo tersebut tersebar di lima titik kumpul yang berada di seputaran Kota Nabire.
Dalam demo tersebut, seratusan warga Papua sempat ditahan aparat Polres Nabire.
Mereka diamankan dari lima titik yakni depan kampus Uswim Kalibobo, di Pasar Karang Tumaritis, Wonorejo, di SMP N 5 dan Depan RSUD Siriwini, Perempatan SP 1 Nabire Barat. Setelah dimintai keterangan mereka dipulangkan.
Juru bicara aksi demo damai Petisi Rakyat Papua (PRP) Meepago, Jefrry Wenda mengatakan, massa berkumpul sejak pagi di beberapa titik, lalu long march kearah Kantor Bupati Nabire.
Namun karena beberapa peserta demo sudah lebih dulu dibawa ke Mapolres Nabire, maka massa lainnya semua menuju ke Polres Nabire.
Di sana, ribuan massa demo damai menyampaikan 8 pernyataan sikap atau deklarasi masyarakat Papua wilayah Meepago.
Berikut ini pernyataan sikap warga Papua:
1. Menolak dengan tegas perpanjangan pemberlakuan Otonomi Khusus jilid II dalam bentuk apapun diteritori West Papua (Papua – Papua Barat).
2. Menolak segala bentuk kompromi sepihak serta agenda-agenda pembahasan dan keputusan yang tidak melibatkan rakyat Papua selaku subjek dan objek seluruh persoalan di Papua.
3. Segera kembalikan kepada rakyat Papua untuk memilih dan menentukan nasibnya sendiri (apakah menerima Otsus atau merdeka sebagai sebuah Negara).
4. Mendukung suara 1,8 juta rakyat Papua yang telah menandatangani petisi rakyat Papua pada tahun 2017 yang meminta supervisi Internasional dalam penentuan nasib sendiri melalui referendum.
5. Mengutuk dan bubarkan rapat dengar pendapat (RDP) yang dibentuk oleh gubernur dan Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk meloloskan Otsus plus.
6. Tarik militer dan hentikan penyisiran di Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Oksibil dan Timika serta seluruh Tanah Papua.
7. Mengutuk dengan tegas penembakan terhadap Pdt. Yeremia Zanambani pada 19 September 2020 di Kabupaten Intan Jaya dan Pdt Gemin Nirigi pada 19 Desember 2018 di Kabupaten Nduga.
8. Menolak Pilkada di Nabire dan mengimbau kepada seluruh rakyat untuk golput.
”Bila petisi ini tidak ditanggapi, kami akan melakukan mogok sipil Nasional secara damai di seluruh West Papua,” tegas Jefrry Wenda.
Aksi demo tersebut tersebar di lima titik kumpul yang berada di seputaran Kota Nabire.
Dalam demo tersebut, seratusan warga Papua sempat ditahan aparat Polres Nabire.
Mereka diamankan dari lima titik yakni depan kampus Uswim Kalibobo, di Pasar Karang Tumaritis, Wonorejo, di SMP N 5 dan Depan RSUD Siriwini, Perempatan SP 1 Nabire Barat. Setelah dimintai keterangan mereka dipulangkan.
Juru bicara aksi demo damai Petisi Rakyat Papua (PRP) Meepago, Jefrry Wenda mengatakan, massa berkumpul sejak pagi di beberapa titik, lalu long march kearah Kantor Bupati Nabire.
Namun karena beberapa peserta demo sudah lebih dulu dibawa ke Mapolres Nabire, maka massa lainnya semua menuju ke Polres Nabire.
Di sana, ribuan massa demo damai menyampaikan 8 pernyataan sikap atau deklarasi masyarakat Papua wilayah Meepago.
Berikut ini pernyataan sikap warga Papua:
1. Menolak dengan tegas perpanjangan pemberlakuan Otonomi Khusus jilid II dalam bentuk apapun diteritori West Papua (Papua – Papua Barat).
2. Menolak segala bentuk kompromi sepihak serta agenda-agenda pembahasan dan keputusan yang tidak melibatkan rakyat Papua selaku subjek dan objek seluruh persoalan di Papua.
3. Segera kembalikan kepada rakyat Papua untuk memilih dan menentukan nasibnya sendiri (apakah menerima Otsus atau merdeka sebagai sebuah Negara).
4. Mendukung suara 1,8 juta rakyat Papua yang telah menandatangani petisi rakyat Papua pada tahun 2017 yang meminta supervisi Internasional dalam penentuan nasib sendiri melalui referendum.
5. Mengutuk dan bubarkan rapat dengar pendapat (RDP) yang dibentuk oleh gubernur dan Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk meloloskan Otsus plus.
6. Tarik militer dan hentikan penyisiran di Kabupaten Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Oksibil dan Timika serta seluruh Tanah Papua.
7. Mengutuk dengan tegas penembakan terhadap Pdt. Yeremia Zanambani pada 19 September 2020 di Kabupaten Intan Jaya dan Pdt Gemin Nirigi pada 19 Desember 2018 di Kabupaten Nduga.
8. Menolak Pilkada di Nabire dan mengimbau kepada seluruh rakyat untuk golput.
”Bila petisi ini tidak ditanggapi, kami akan melakukan mogok sipil Nasional secara damai di seluruh West Papua,” tegas Jefrry Wenda.
SUMBER
MAKIN SURAM NIH PAPUA





nomorelies memberi reputasi
1
683
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan