Woodrow Wilson merupakan politisi dan negawaran yang menjadi presiden ke-28 Amerika Serikat. Wilson merupakan politisi dari partai Demokrat dan sebelum menjadi presiden Amerika, dia juga pernah menjabat sebagai rektor Universitas Princeton, dan gubernur pada negara bagian New Jersey. Wilson juga memimpin Amerika terjun dalam perang dunia I pada tahun 1917, dan membuat kebijakan luar negeri yang dikenal sebagai Wilsonianisme. Wilson juga merupakan penggagas awal terciptanya Liga Bangsa - Bangsa (cikal bakal Persekutuan Bangsa - Bangsa). Wilson pada awal kehidupannya menghabiskan masa kecilnya di bagian selatan Amerika Serikat, selama era perang saudara Amerika dan masa rekonstruksi. Wilson mendapatkan gelar Ph.D. di jurusan Ilmu Politik dari Universitas Johns Hopkins, kemudian sempat mengajar di beberapa sekolah sebelum akhirnya diangkat menjadi rektor Universitas Princeton. Ketertarikannya dengan dunia politik membawa Wilson bergabung ke partai Demokrat, dan berhasil menjadi Gubernur New Jersey periode 1911 - 1913. Ketika memimpin New Jersey Wilson memiliki reputasi nasional sebagai seorang reformis progresif, dan dia memenangkan posisi sebagai capres dari partai Demokrat pada Konvensi Nasional Demokrat pada tahun 1912. Pada pilpres Amerika tahun 1912 Wilson berhasil mengalahkan Presiden petahana dari partai Republik William Howard Taft, dan capres dari partai Progresif Theodore Rooselvet. Wilson menjadi orang Selatan pertama yang menjadi presiden Amerika Serikat setelah era perang saudara. Setelah pecahnya perang dunia I pada tahun 1914, Wilson tetap mempertahankan netralitas Amerika Serikat. Kebijakan netralitas Amerika Serikat ini didukung oleh rakyat Amerika karena menjauhkan Amerika dari perang, dan pada pilpres tahun 1916 Wilson terpilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat setelah mengalahkan capres dari partai Republik Charles Evans Hughes. Pada awal 1917 Jerman memulai strategi militer perang kapal selam tak terbatas, dimana U-Boat Jerman disini akan menenggelamkan kapal apa saja yang melintasi wilayah pertempuran laut, baik kapal militer maupun kapal komersil. Keputusan Jerman ini membuat Wilson sangat marah karena berakibat banyak kapal - kapal sipil Amerika yang akan menjadi korban keganasan U-Boat Jerman, selain itu bocornya surat diplomatik rahasia Jerman ke pemerintahan Meksiko untuk  meminta Meksiko menyerang Amerika Serikat dan menjauhkan Am erika dari perang di Eropa menjadi Salah satu pertimbangan Wilson. Wilson pun meminta kongres menyetujui deklarasi perang terhadap Jerman, dan kongres pun menyetujui. Wilson pun memulai mobilisasi untuk perang ke Eropa, tapi disaat bersamaan Wilson membuat 14 poin perdamaiannya yang terkenal. Pada tahun 1918 Jerman pun menyerah dan menandatangani gencatan senjata, Wilson dan beberapa  pemimpin sekutu mengikuti konferensi damai di Paris. Wilson pun menganjurkan terbentuknya sebuah organisasi multilateral, sesuai dengan poin ke-14 yang dibuatnya. Liga Bangsa - Bangsa pun terbentuk atas dasar pemikiran Wilson. Pada Oktober 1919 Wilson mendapatkan serangan stroke parah, dan mengalami kelumpuhan di sisa masa jabatan presidennya. Woodrow Wilson meninggal pada 4 Maret 1924, menurut para akademisi pada saat itu, Woodrow Wilson merupakan salah satu presiden terbaik Amerika Serikata, walaupun dia juga menuai kontroversi salah satunya mendukung gerakan supremasi kulit putih. 

Sultan Mehmed V merupakan Sultan dari Kesultanan Turki Ottoman yang ke - 35. Dia adalah anak dari Sultan Abdulmejid I, dan menggantikan posisi saudaranya Hamid II yang lebih dulu menjadi Sultan tapi karena ada gerakan Turki Muda maka Hamid II mengundurkan diri pada tahun 1909 digantikan oleh Sultan Mehmed V. Selama 9 tahun kepemimpinannya Sultan Mehmed V tidak memiliki kekuatan politik yang berarti, akibat dari gerakan Turki Muda dan terjadi kudeta kekuasaan pada tahun 1913 yang membawa triumvirat diktator "Tiga Pasha" ke tampuk kekuasaan. Di masa kepemimpinan Mehmed V Turki banyak kehilangan wilayahnya, termasuk wilayah Afrika Utara yaitu Libya setelah kalah perang dari Italia, kemudian wilayah Balkan hingga menyisakan sebidang besar tanah termasuk Istanbul akibat kalah dalam perang Balkan I. Hilangnya wilayah yang besar dari Turki setelah berabad - abad dipertahankan hanya dalam waktu dua tahun membuat rakyat marah dan berpuncak pada kudeta Ottoman pada tahun 1913. Kejadian ini membuat Turki yang masih dipimpin Sultan tapi harus berbagi kekuatan politik dengan Tiga Pasha yaitu Talat Pasha yang menjadi Perdana Menteri, Enver Pasha sebagai Menteri Perang, Kemal Pasha sebagai Menteri Kelautan. Ketika pecah perang dunia I, Sultan Mehmed V menyatakan perang melawan kekuatan sekutu setelah Jerman melakukan diplomasi kapal perangnya ke Turki. Pernyataan perang ini mengakibatkan Turki juga harus berhadapan dengan kekuatan sekutu, terutama Inggris. Walaupun kalah dalam kampanye Gallipoli dan Dardanelles, tapi Inggris berhasil mencaplok Mesir dan Siprus. Selain itu Inggris juga menghimpun suku - suku Arab yang berada di wilayah Kesultanan Turki, walaupun suku - suku Arab ini banyak beragama Islam tapi pada akhirnya mereka membantu Inggris dalam berperang melawan Turki dan terjadi pemberontakan Arab pada tahun 1916. Sultan Mehmed V meninggal pada 3 Juli 1918 setelah kesehatannya memburuk.