Sri Radya Laksana

Assalamualaikum, Agan Sista semua.
Jumpa lagi di tread ane.
Semoga keberkahan selalu mengiringi kita di mana pun sekarang berada.
Aamiin.

Keraton Surakarta Hadiningrat, adalah Istana resmi yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah. Didirikan oleh Susuhan Pakubuwono II pada tahun 1744.





Ada tiga jenis Upacara Adat yang rutin diselenggarakan oleh pihak Keraton setiap tahun dan telah menjadi Warisan Budaya, kebanggaan warga Solo/Surakarta.
Konon, ritual sakral ini harus mematuhi rules dan aturan tersendiri yang tidak boleh dilanggar, Gan.

Warisan Budaya tersebut adalah:



1. Grebeg/Garebeg

Upacara ini dilaksanakan pada setiap tanggal 12 bulan Mulud (Kalender Jawa), merupakan ungkapan rasa syukur Sri Sultan di hari kelahiran Nabi Muhammad melalui sedekah yang disebut Hajad Dalem.
Yaitu berupaPareden atau Gunungan terdiri dari Kakung dan Putri, yang dalam nahasa Jawa memiliki arti lelaki dan perempuan.

Kakung di sini adalah Gunungan yang berbentuk mengerucut, berupa kacang panjang berwarna hijau, cabe merah, telur itik dan makanan kering lainnya dengan hiasan bendera merah putih kecil di sisi kiri dan kanan bagian bawah.
Sedangkan Estri disimbolkan dengan keranjang yang berisikan karangan bunga, serta makanan kering berbahan dasar beras dan beras ketan.



2. Sekaten

Adalah Upacara Adat yang dilaksanakan selama 7 hari 7 malam untuk merayakan Maulid Nabi. Konon, ritual ini sudah ada sejak Kasultanan Demak.
Dalam bahasa Jawa sendiri, Sekaten mempunyai arti Credo yaitu Syahadatain menurut Islam.



Upacara ini ditandai dengan dikeluarkannya 2 Perangkat Gamelan Sekati, yaitu Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta.
Di hari ke-6 hingga hari ke-11 Bulan Mulud( Kalender Jawa), kedua Perangkat Gamelan ini akan ditabuh 6 hari 6 malam. Hingga di hari ke-7, ditutup dengan dikeluarkannya Gunungan Mulud.



3. Kirab Mubeng 1 Sura

Menyambut datangnya Tahun Baru Islam yang jatuh tanggal 1 Muharam, Arakan Kirab Mubeng ini akan berjalan berlawanan arah dengan putaran jarum jam mengelilingi Benteng Keraton.
Dimulai dari Kamandungan Lor, melalui Kori Brajanala Lor dan akan mengitari kawasan Keraton hingga berakhir kembali di Kamandungan Lor.

Adapun urutan barisan Kirab tersebut adalah:
- Pusaka Keraton
-Pembesar Keraton
-Pegawai (Abdi Dalem)
-Masyarakat



Tetapi yang menarik adalah, Kawanan Kerbau Albino(Kebo Bule) yang dinamai Kyai Slamet, yang akan berjalan paling depan untuk dalam Kirab tersebut.
Dikisahkan, Kebo Bule adalah Hewan Kesayangan Susuhan Pakubuwono II.
Tidak tanggung-tanggung, Kirab Mubeng yang mengerahkan Kawanan Kebo Bule ini, ditaksir memakan biaya lebih dari Rp 200 juta.
Luar biasa!

Sekian dari ane, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya. Terimakasih.
Wassalamualaikum.