Sebelum dan sesudah Covid-19 bagi ibu rumah tangga dan karyawan swasta

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Apa kabar Agan Sista di seluruh Indonesia? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin.

Berbicara tentang Covid-19 dari bulan Januari sampai sekarang pastinya banyak hal yang berbeda.

Virus yang sampai sekarang banyak menelan korban dan mengharuskan kita memakai protokol kesehatan ke manapun kita berada.



Seperti halnya saya sebagai ibu rumah tangga dan merangkap menjadi pegawai di perusahaan swasta harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan ini.

Dampak sebelum dan sesudah Covid-19 sebagai saya sebagi pegawai swasta sangatlah terasa.

Sebelum Covid-19

1. Saya biasa langsung masuk ke ruangan kerja hanya dironda satpam saja.

2. Makan di kantin biasa satu meja kursi tanpa ada jarak.

3. Stretching hanya dalam ruangan beberapa waktu saja.

4. Absen dilakukan sekali dalam ruangan kerja.

5. Antar pekerja meja dan duduk tanpa jarak.

6. Pergantian masker sesuka kita.

7. Senam biasa

8. Vitamin seminggu sekali

Sesudah Covid-19

1. Saya dan kawan-kawan harus masuk melalui bilik disenfektan dahulu, yang terletak hampir pintu masuk perusahaan, dan ini wajib.



2. Makan di kantin harus menjaga jarak dan antar pengunjung berjarak 1meter inipun dibuat zik zak. Budaya antri dan jaga jarak sering diucapkan sebagai wujud kepedulian jika ada salah satu teman ada yang lupa. Karena sudah ada tanda kuning yang boleh ditempati dan tanda x merah gak boleh di tempati.




Dokpri

3. Sebelum masuk perusahaan yang dahulunya hanya dironda saja sekarang harus melalui cek suhu tubuh atau temperatur. Jika, didapati suhu lebih maka harus ke poli perusahaan untuk mendapatkan penangan intensif.

4. Setiap jam setegah sepuluh pagi diadakan senam bergilir antar kelompok di halaman perusahaan. Dede atau berjemur supaya kita tetap sehat.

5. Absen 3 kali dalam sehari ketika sore kita harus absen dahulu di sore hari sebelum keesokan kita bekerja. Absen inj meliputi data valid yang kita lakukan hati ini. Misalnya tempat yang kita kunjungi dan apa saja yang kita lakukan.


Dokpri

Absen ke dua ketika kita sedang bekerja dan yang ketiga absen untuk besok hari.

6. Antar pekerja meja kerja dan tempat duduk dibuat jarak satu meter dan zik zak. Jadi kita gak boleh saling bersentuhan.

7. Harus memakai masker dan sehari wajib ganti setiap 4 jam sekali dan cuci tangan.

8. Senam seusai bekerja ditiadakan karena gak boleh berkerumun.

9. Vitamin seminggu bisa tiga kali.

Nah, sangat terasa bukan. Setiap orang harus saling mengingatkan untuk selalu memakai protokol kesehatan. Salah satunya menjaga diri dari kerumunan di antaranya pasar.


Dokpri sebelum Covid-19

Makanya, saya pribadi sangat mendukung upaya pemerintah, polri, dan dinas kesehatan untuk menindak tegas. Bagi setiap aspek masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan.

Pasar adalah tempat di mana masyarakat biasa bertransaksi. Ini bisa dari mana saja. Jadi, saya sangat setuju jika dibuat seketat mungkin. Diantaranya harus cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Memakai masker, dan jaga jarak antar pembeli dan penjual, dan pembeli lainnya.

Himbauan supaya berbelanja untuk seminggu sekali dan sudah dicatat dari rumah apa saja yang hendak dibeli. Supaya lebih cepat dalam berbelanja.

Kita berharap Covid-19 ini segera berlalu karena sudah 9 bulan dalam situasi yang memprihatinkan. Gak bisa bekerja dengan tenang dan selalu was was.

Jika memang terpaksa beli di warung dekat rumah saja.



Bagi perekonomian saya dan keluarga sangatlah memprihatinkan. Untuk mengatasi itu semua saya biasa mengkonsumsi buah dan sayur dari kebun sendiri.





Kita takut jika sayur yang dari beli dari pasar bisa saja terpapar virus yang tidak terlihat ini.

Entah sampai kapan dan harapan kita ini semua segera berlalu. Dan kita bebas berbelanja di pasar kembali. Tanpa ada rasa khawatir dan was-was.