Hari Idul Adha tahun ini saya tidak menyaksikan pemotongan hewan kurban, hari raya di tengah pandemi seperti ini memang begitu berbeda yang saya rasakan, banyak perubahan yang dirasakan, bukan saya saja, banyak teman yang merasakan hal yang sama.



Penularan COVID19 ini masih saja terus bertambah, berita di stasiun televisi swasta pun tidak pernah berhenti memberitakannya.


Perasaan was-was sudah pasti ada setiap melihat berita tersebut, akhirnya cari berita lain. Melihat berita kriminal pun isinya bikin ngeri sendiri, pembegalan emak-emak yang telah saya tuangkan dalam thread, pemerkosaan, kasus prostitusi, dan tak kalah mengerikan adalah kasus pembunuhan.


Pada bulan Mei 2020, ada berita yang bikin saya memegang leher secara reflek, yaitu penggorokan leher, kasus ini terjadi di Cilegon.



Penggorokan leher tersebut dilakukan oleh anak kepada bapaknya, memang alasan utamanya adalah DEPRESI. Memang dari sumber yang saya baca tidak disebutkan depresi karena apa, mungkin sudah masuk ranah privasi yang tidak bisa diungkap ke publik.


Menonton atau Membaca berita-berita dengan cara sadis seperti itu, saya sudah ngilu sendiri membayangkan kata-kata gorok, bahkan saat menulis, leher saya saja merasa tak nyaman.


Ketika Idul Adha melihat hewan kurban digorok lehernya saja saya tidak tega, apalagi ini ayah kandung sendiri.



Selain berita di atas, ada lagi berita kriminal terbaru, dengan kasus yang sama yaitu penggorokan leher sang bapak, menjelang Idul Adha.



Hari raya Idul Adha yang dikurbankan adalah hewan, bukan bapak sendiri, jadi teringat awal mula kisah kurban ini, ketika Nabi Ibrahim harus menyembelih sang anak, tetapi ini kebalikannya.


Anak yang menggorok leher bapaknya ini masih berusia 17 tahun, sampai thread ini ditayangkan masih belum diketahui motif sang pelaku.



Pihak keluarga mengatakan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan, tetapi belum terbukti secara klinis. Jadi pihak terkait masih menyelidiki, dan sudah pasti di tes kejiwaannya.





Saya mencoba tarik benang merah dari ke 2 kasus di atas, yang pertama mengalami Depresidan yang terakhir mengalami gangguan kejiwaan, yang menjadi pertanyaan apa yang menyebabkan sang pelaku bisa mengalami hal demikian.



Berpikir bijak di setiap kejadian adalah lebih baik, tidak menghakimi seseorang tersebut, karena kita sebagai pembaca tidak tahu persis kejadian yang dialami pelaku.

#beritakriminal
#iduladha
#anakgorokbapakkandung