Entah jargon dari mana asal nya muncul orang pintar kalah nya sama orang beruntung, atau mungkin kita terdoktrin iklan bintang toejoeh kali 😁


Apakah jargon itu hanya jargon belaka tanpa ada realitas nya. Mmmmsss coba deh inget inget deh dalam perjalanan hidup kamu, pernah gak kamu mengalami hal beruntung banget dan kamu kenapa merasa begitu. karena logika kamu membenarkan nya, misalkan kamu merasa gak layak karena banyak orang orang yang sama memperbutkan nya dan banyak juga yang jauh lebih pintar atau kompeten dibanding kamu


Kalau gak ada coba deh amati lagi kehidupan sosial kamu, teman teman kamu, atau mungkin tontonan atau barangkali pernah dengar cerita tentang keberuntungan orang lain


Saya yakin pasti ada lah satu dua kejadian yang akan related banget sama topik kali ini


Nah begitupun dengan saya dari dulu percaya banget dengan yang namanya keberuntungan


Ada banyak teori tentang keberuntungan ini yang dikaji bahkan di teliti, ada yang mengatakan bahwa keberuntungan memang secara pola ada pola nya dan semua orang bisa menciptakan nya, selama kita tahu polanya dan mempraktekkannya tentunya


Ada yang mengatakan bahwa teori keberuntungan itu “pertemuan dari persiapan dan kesempatan sehingga menghasilkan keberuntungan”

Mungkin ini pandangan nya para rasionalis ahli logika


Ada juga pandangan nya para ahli spiritualis ahli hikmah, agamawan, dsb


“Bahwa keberuntungan itu memang hadiah dari tuhan/alam kepada orang orang yang dianggap nya suci, disayanginya”


Terlepas dari semua itu saya pun punya argumen tersendiri yang saya yakini beberapa bulan belakangan ini, tentunya saya melihat nya dari berbagai sudut pandang dan pemahaman saya pribadi yang dianalisa dari pengalaman dan teori banyak literatur yang saya pahami selama ini

Yaitu

“orang pintar itu mereka ahli dalam hal pemikiran, akal mereka penuh dengan berbagai pengetahuan, atau dalam bahasa kita nya disebut kaum intelekual orang yang cerdas dan terpelajar.  Mereka ini bermain di ruang lingkup otak, sedangkan orang beruntung itu mereka ahli dalam hal rasa, dan mereka bermain di ranah hati”


Penjelasan nya adalah

Saya ambil dari literatur ilmu vibrasi, hipnosis, fisika kuantum, neurosains

“Bahwa otak manusia itu pada hakekatnya memancarkan getaran/semacam sinyal yang mampu menarik apapun yang ia inginkan atau tidak ia inginkan yang ia pikirkan, lewat pengetahuan yang ia miliki.

Dan hati manusia juga memancarkan getaran, sama ia juga akan menarik apapun yang ia rasakan baik yang ia inginkan atau tidak inginkan lewat keyakinan yang ia miliki”


Dan ternyata getaran/sinyal antara pikiran/otak manusia dan hati manusia itu level energy nya jauh lebih besar sinyal yang dipancarkan oleh getaran hati manusia lewat perasaan nya”


karena di alam semesta jika di lihat dari sudut kacamata teori fisika kuantum semua yang ada di alam jagat raya ini, semua nya adalah energy/getaran baik planet2, manusia, tumbuhan, bebatuan, binatang dan semuanya


Jadi itu mungkin kenapa alasan nya orang yang bermain dilevel rasa selalu beruntung dibanding dengan orang yang bermain dilevel kecerdasan


Dan kita bisa saksikan

Para nabi dan rasull, wali, ulama, ahli hikmah, atau spiritualis lain walaupun ia tidak pernah belajar, sekolah secara formal diajari orang lain bisa pintar mengalahi orang orang yang belajar, bisa menguasai hal hal menakjubkan berupa kejaiban2, mukjizat, karomah, maunah dllnya


Namun jangan salah juga dengan kehebatan akal loh

Ini yang kita pakai smartphone, internet, facebook, social media lainnya, dan sebarek teknologi yang menghiasi perjalanan hidup kita saat ini produk dari ciptaan otak manusia


Kalau ahli rasa bisa terbang hanya dengan mantra2/doa2/atau amalan2 tertentu, namun ahli intelektual juga bisa terbang kesana kemarin dengan terciptanya pesawat dengan kekuatan rasionalitasnya yang tersimpan dalam sains teknologi dan ilmu pengetahuannya


Semua nya sudah ada teori nya di alam semesta ini, tinggal kita pilih saja, mau pakai cara yang mana, pola yang mana


Mana yang unggul?.....

stop berdebat tinggal kembali kepada diri kita, dihadapan tuhan kita semuanya sama tidak hebat atau yang lemah

Soal jalan hidup yang kita pakai yang mana itu kembali kepada diri kita masing masing


Jadi tidak lagi merendahkan orang orang yang beruntung karena dianggap bodoh, dan lebih unggul daripada orang pintar dan juga banyak diantara kita yang terlalu menuhankan cara kerja keberuntungan seperti orang judi asal tebak dengan berharap keberuntungan di dalam nya tanpa tahu teori sebenarnya


Jadi keberuntungan bukan untuk orang pemalas, yang tidak mau melakukan apa apa. tapi tuhan rancang pola itu untuk kehidupan manusia yang harmoni mengelola alam semesta ini


Untuk itu tuhan ciptakan manusia disertai akal untuk berfikir dan hati untuk merasa yang kedua nya sama sama punya potensi besar asal manusia tahu cara menggunakan anugerah tuhan yang besar ini


Demikian tulisan ini semoga menambah wawasan baru atau merevisi pemahaman yang keliru tentang keduanya yang ambigu cenderung menyesatkan 😁