hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Dancing Plague, Wabah Aneh Yang Pernah Ada di Dunia, Mitos atau Fakta?


gambar

Virus Corona yang menerpa seluruh bumi belum juga berakhir. Entah sampai kapan wabah mematikan satu ini akan selesai. Tak ada yang mampu memprediksi. Namun, setidaknya seluruh negara yang ada di dunia telah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan penurunan angka penularan Covid-19. Segala macam langkah dan strategi telah dibuat dan dilaksanakan. Ya, sudah sewajarnya manusia berikhtiar.

Tak ada satu pun negara yang siap menghadapi pandemi ini, termasuk Indonesia. Pemerintah sendiri telah mengambil langkah strategis guna menghadapi Corona. Mulai menerapkan PSBB hingga new normal. Terpenting dari itu semua adalah seluruh lapisan masyarakat Indonesia harus bersatu padu, bergotong royong, dan saling membantu.



gambar

Selain virus Corona yang mematikan, ada juga wabah yang pernah ada di dunia dan cukup aneh yaitu Dancing plague atau wabah menari. Penyakit ini bukan menyebarkan virus yang membuat orang sakit, tapi justru menjadikan si penderitanya tak berhenti menari. Jika, dilihat dari sekilas rasanya seperti mitos belaka saja ya. Namun, ternyata beberapa data menyebutkan bahwa wabah dancing plague benar terjadi.

Wabah tersebut tepatnya terjadi di eropa barat. Sejarah mencatat wabah menari terjadi pada bulan Juli tahun 1518 Kota Strasbourg yang ketika itu masih menjadi wilayah Kekaisaran Romawi Suci, sekarang Prancis.



gambar

Pada Juli 1518, kehidupan kota Strasbourg begitu tenang. Namun, tiba-tiba seorang wanita bernama Mrs. Troffea menari di sepanjang jalan. Pemandangan itu awalnya cukup membuat menarik para warga sekaligus hiburan tersendiri. Namun, siapa sangka hal itu malah menjadi sebuah kejadian yang mengerikan. Troffea tak berhenti menari hingga berhari-hari lamanya. Tak hanya itu saja, beberapa masyarakat pun yang menyaksikan juga ikut menari bersama Troffea dengan jumlah yang semakin banyak. Mereka terus menari bahkan tak lagi makan dan minum.

Kasus korbannya terus bertambah di bulan Agustus. Banyak dari para penduduk turun ke jalan dan ikut menari. Diperkirakan ada 15 orang per hari yang meninggal karena wabah aneh ini. Penyebab kematian dari mereka karena kelelahan, stroke, dan jantung.



gambar

Fenomena ini membuat para ilmuwan menganalisa perihal sebab musababnya. Mereka coba menganalisa. Namun, semuanya sia-sia karena tak ada jawaban yang pasti tentang hal itu.

Paracelsus, seorang dokter dan alkemis pada tahun 1526 berpendapat bahwa kalau suami Frau Troffea sangat membencinya ketika dia mulai menari di jalanan. Ia juga mengemukakan jika Troffea memulai tariannya hanya untuk menjahili suaminya. Masih menurut Paracelcus bahwa wabah menari terjadi karena 3 faktor yaitu sebuah penyakit yang lahir dari imajinasi, karena mengalami frustrasi seksual, dan terakhir, para istri yang tidak bahagia.



gambar

Sedangkan teori modern yang berkembang berpendapat bahwa penyebab wabah menari ialah dikarenakan keracunan makanan yang disebabkan oleh produk kimia beracun dan psikoaktif dari jamur api (ergot), yang umumnya tumbuh pada biji-bijian keluarga gandum. Selain itu, pendapat umum yang juga ada perihal sebab wabah menari dikarenakan stres sosial.

Beragam spekulasi muncul untuk mengidentifikasi penyebab wabah menari tersebut, tak hanya secara ilmiah namun juga tentang hal ghaib seperti wabah dancing plague adalah bagian dari sebuah kutukan, aliran sesat yang ingin menarik perhatian Tuhan.

Wabah dancing plague ini tidak hanya terjadi di Prancis saja tapi juga sudah menyebar ke seantero eropa. Bahkan karena wabah tersebut membuat angka kematian di benua biru terus meningkat.

Sumber :

1

2
orgbekasi67
Daniswara92
tien212700
tien212700 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
5.5K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan