Tersangka penikam Syekh Ali Jaber, Alfin Andrian (24), awalnya disebut mengalami gangguan jiwa. Informasi tersebut didapat polisi dari orang tua pelaku. [url=https://www.lamposS E N S O Rberita-penusuk-syekh-ali-jaber-terancam-5-tahun-penjara.html]KLIK DISINI[/url]


Namun, saat pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung melakukan tracking database pasien atau warga yang pernah berobat di rumah sakit tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan rekam medis pelaku.

"Sudah kita cari, dan ternyata tidak ada nama yang bersangkutan, kita cek mundur data dari 2020 sampai mundur ke 4 tahun belakangan. Namun, bisa saja pelaku berobat di tempat lain, mungkin bisa dikroscek lagi ke orang tuanya," ujar Humas RSJ Provinsj Lampung David, kepada lampost.co, Senin, 14 September 2020.

Baca Berita Terkait : [url=https://www.lamposS E N S O Rberita-ini-identitas-penikam-syekh-ali-jaber.html]Ini Identitas Penikam Syekh Ali Jaber[/url]


David menambahkan, hingga pukul 13.30, pelaku belum dibawa kepolisian untuk dibantarkan ke RSJ, dan menjalani observasi. Biasanya, observasi akan dilakukan maksimal 14 hari untuk mengetahui kejiwaan seseorang.

Kemudian, hasilnya nanti dalam bentuk visum et repertum psikiatrum yang akan diserahkan ke pihak berwenang.


"Sampai saat ini belum, tapi pada dasarnya dari rumah sakit siap," paparnya.


Sumber Dari [url=https://www.lamposS E N S O Rberita-tak-ada-rekam-medis-penikam-syekh-ali-jaber-di-rumah-sakit-jiwa.html]lampost.co[/url]
Info Lainnya [url=https://www.lamposS E N S O Rberita-pelaku-penikam-syeh-ali-jaber-membawa-pisau-dari-rumah.html]DISINI[/url]