- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
YW Sebut Anies Kebingungan Sendiri, MLT: Ahli Tata Kata, Saham 300 T Sudah Rontok


TS
kartu.prakerja
YW Sebut Anies Kebingungan Sendiri, MLT: Ahli Tata Kata, Saham 300 T Sudah Rontok
- Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan sindiran keras atas polemik PSBB DKI Jakarta yang tengah menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan.
Kali ini, ia menyebut sejumlah pihak sedang mengejar sensasi dan hal tersebut dinilainya berhasil. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yunanto lewat Twitternya, pada Sabtu (12/9/2020).
"Saat rapat kebingungan sendiri, malah jawab: 'Loh saya gak pernah bilang akan PSBB total, cuma pengetatan bla bla bla...' Selamat ya niat ngejar sensasinya dah berhasil.. #Provinsidongeng," ujarnya.
Cuitan Yunanto ini pada Minggu (13/9/2020) telah menembus 1.000 retweets.
Sementara itu, akun FB @Mak Lambe Turah, di akun FBnya ikut membagikan tautan tentang pernyataan Yunarto Wijaya sambil membuat cuitan: "tak diragukan lagi, wan anies ini memang ahlinya tata kata. sementara itu, saham 300 T sudah rontok."
Yunarto lebih lanjut juga mengatakan bahwa siapa saja yang telah melihat video wawancara pasti bisa menangkap bahwa PSBB DKI Jakarta yang akan diterapkan kembali terhitung sejak 14 September 2020 nanti bukan merupakan PSBB total.
"Yang dah lihat video wawancaranya tadi dah bisa nangkep lah harusnya jurus ngeles bahwa ini memang bukan PSBB total: 'Pada saat bulan April lalu (baca: saat PSBB) khan kita belum mengerti tentang distancing, pakai masker terus-terusan, dst...,' emang komunikator mahir," tandas Yunarto.
"Payah, padahal saya berharap anda punya nyali beneran di luar kritik saya ke anda terkait gak ada koordinasi. Ternyata emang beneran pencari sensasi," sambungnya.
Selain itu, lewat cuitannya Yunarto juga tampak menyinggung pendukung buta sosok yang tengah disindirnya.
"Besok pasti narasi yang dibangun pendukung butanya: 'Wah setelah rapat jadi berubah, pasti banyak tekanan dari atas' kalau mau objektif jangan tanya ke menteri-menteri yang ikut rapat, tanya kepala daerah lain yang ikut rapat juga," jelasnya.
Meskipun demikian, Direktur Lembaga Survei Charta Politika ini mengharap agar semua mendukung sinergi pemerintah daerah dan pusat terkait PSBB tersebut sebab pertarungan masih panjang dan kepatuhan bersama lah yang akhirnya akan menentukan.
"Apapun itu ya kita support sinergi pemerintah daerah dan pusat terkai PSBB yang akan berlaku senin besok, pertarungan masih panjang, kepatuhan kita secara kolektif yang akan menentukan pada akhirnya. God Bless Indonesia," pungkas Yunarto.
Cuitan Yunarto Wijaya mengundang sejumlah reaksi massa. Beberapa dari mereka tampak menanyakan kembali apakah PSBB benar-benar akan diterapkan mulai 14 September 2020 nanti.
"Kagak jadi tarik rem terapin PSBB nih Om Yun si doi?" tanya @mazzini_gsp.
Yunarto menimpalinya dan berkata, "Jadi.. Tapi sami mawon aja kaya PSBB transisi ditambah beberapa pengetatan protokol".
Saham rontok
Sebelumnya dilansir Detik.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak. Semua itu lantaran keputusannya mengumumkan akan diberlakukan kembali PSBB Jakarta secara ketat.
Salah satu yang memberikan pernyataan tentang Anies adalah Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Said Abdullah. Dia menilai pernyataan Anies menjadi penyebab rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Anies telah mengumumkan akan menerapkan kembali PSBB Jakarta pada 14 September 2020. Penerapan PSBB kali ini sama seperti pada Maret atau ketika pandemi Corona masuk tanah air.
"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis, dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp 300 triliun saham-saham kita berguguran," kata Said saat membuka rapat kerja Banggar dengan pemerintah, Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Melansir data rangkuman perdagangan BEI pada 10 September 2020 kemarin, nilai kapitalisasi pasar modal sebesar Rp 5.682 triliun. Angka itu turun Rp 297 triliun dari nilai kapitalisasi pasar di hari sebelumnya sebesar Rp 5.979 triliun.
Kemarin investor asing juga melakukan aksi jual dengan catatan net sell sebesar Rp 663 miliar. Dengan begitu catatan net sell dari awal tahun mencapai Rp 33,57 triliun.
Dengan kejadian tersebut, Said menilai akan memberikan dampak yang luas. IHSG pada perdagangan Kamis (10/9) ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena turun lebih dari 5%. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.
https://www.netralnews.com/peristiwa...t-sudah-rontok
Kalau kepala daerah tidak bisa berkoordinasi ke Presiden, sebaiknya mundur saja, kan menerima bantuan dan utang dari Presiden yang memang harus tanda tangani kebutuhan daerah. Jadi ikuti saja alur ketatanegataan pemerintah, jangan berpolitik siapa yang rugi banyak lawan politik. Koordinasi minta bansos sembako dan blt sebanyak-banyaknya ke Presiden buat kebutuhan warga, karena kas ibukota kelihatannya sudah kosong untuk penanganan banjir dan pembangunan kedepannya.
Jangan malah memainkan rencana politik busuk padahal warga sudah diinjak-injak menderita kesehatan dan ekonominya dipermainkan.

Kali ini, ia menyebut sejumlah pihak sedang mengejar sensasi dan hal tersebut dinilainya berhasil. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yunanto lewat Twitternya, pada Sabtu (12/9/2020).
"Saat rapat kebingungan sendiri, malah jawab: 'Loh saya gak pernah bilang akan PSBB total, cuma pengetatan bla bla bla...' Selamat ya niat ngejar sensasinya dah berhasil.. #Provinsidongeng," ujarnya.
Cuitan Yunanto ini pada Minggu (13/9/2020) telah menembus 1.000 retweets.
Sementara itu, akun FB @Mak Lambe Turah, di akun FBnya ikut membagikan tautan tentang pernyataan Yunarto Wijaya sambil membuat cuitan: "tak diragukan lagi, wan anies ini memang ahlinya tata kata. sementara itu, saham 300 T sudah rontok."
Yunarto lebih lanjut juga mengatakan bahwa siapa saja yang telah melihat video wawancara pasti bisa menangkap bahwa PSBB DKI Jakarta yang akan diterapkan kembali terhitung sejak 14 September 2020 nanti bukan merupakan PSBB total.
"Yang dah lihat video wawancaranya tadi dah bisa nangkep lah harusnya jurus ngeles bahwa ini memang bukan PSBB total: 'Pada saat bulan April lalu (baca: saat PSBB) khan kita belum mengerti tentang distancing, pakai masker terus-terusan, dst...,' emang komunikator mahir," tandas Yunarto.
"Payah, padahal saya berharap anda punya nyali beneran di luar kritik saya ke anda terkait gak ada koordinasi. Ternyata emang beneran pencari sensasi," sambungnya.
Selain itu, lewat cuitannya Yunarto juga tampak menyinggung pendukung buta sosok yang tengah disindirnya.
"Besok pasti narasi yang dibangun pendukung butanya: 'Wah setelah rapat jadi berubah, pasti banyak tekanan dari atas' kalau mau objektif jangan tanya ke menteri-menteri yang ikut rapat, tanya kepala daerah lain yang ikut rapat juga," jelasnya.
Meskipun demikian, Direktur Lembaga Survei Charta Politika ini mengharap agar semua mendukung sinergi pemerintah daerah dan pusat terkait PSBB tersebut sebab pertarungan masih panjang dan kepatuhan bersama lah yang akhirnya akan menentukan.
"Apapun itu ya kita support sinergi pemerintah daerah dan pusat terkai PSBB yang akan berlaku senin besok, pertarungan masih panjang, kepatuhan kita secara kolektif yang akan menentukan pada akhirnya. God Bless Indonesia," pungkas Yunarto.
Cuitan Yunarto Wijaya mengundang sejumlah reaksi massa. Beberapa dari mereka tampak menanyakan kembali apakah PSBB benar-benar akan diterapkan mulai 14 September 2020 nanti.
"Kagak jadi tarik rem terapin PSBB nih Om Yun si doi?" tanya @mazzini_gsp.
Yunarto menimpalinya dan berkata, "Jadi.. Tapi sami mawon aja kaya PSBB transisi ditambah beberapa pengetatan protokol".
Saham rontok
Sebelumnya dilansir Detik.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak. Semua itu lantaran keputusannya mengumumkan akan diberlakukan kembali PSBB Jakarta secara ketat.
Salah satu yang memberikan pernyataan tentang Anies adalah Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Said Abdullah. Dia menilai pernyataan Anies menjadi penyebab rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Anies telah mengumumkan akan menerapkan kembali PSBB Jakarta pada 14 September 2020. Penerapan PSBB kali ini sama seperti pada Maret atau ketika pandemi Corona masuk tanah air.
"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis, dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp 300 triliun saham-saham kita berguguran," kata Said saat membuka rapat kerja Banggar dengan pemerintah, Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Melansir data rangkuman perdagangan BEI pada 10 September 2020 kemarin, nilai kapitalisasi pasar modal sebesar Rp 5.682 triliun. Angka itu turun Rp 297 triliun dari nilai kapitalisasi pasar di hari sebelumnya sebesar Rp 5.979 triliun.
Kemarin investor asing juga melakukan aksi jual dengan catatan net sell sebesar Rp 663 miliar. Dengan begitu catatan net sell dari awal tahun mencapai Rp 33,57 triliun.
Dengan kejadian tersebut, Said menilai akan memberikan dampak yang luas. IHSG pada perdagangan Kamis (10/9) ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena turun lebih dari 5%. Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.
https://www.netralnews.com/peristiwa...t-sudah-rontok

Jangan malah memainkan rencana politik busuk padahal warga sudah diinjak-injak menderita kesehatan dan ekonominya dipermainkan.

Diubah oleh kartu.prakerja 13-09-2020 14:34






anon009 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan