- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rumah di Gang Sempit Cipulir Dapat Penghargaan dari New York


TS
Joko.Lee
Rumah di Gang Sempit Cipulir Dapat Penghargaan dari New York
Quote:

Sebuah rumah kecil di tengah pemukiman padat Jakarta menarik perhatian dunia. Namanya 'The Twins', desain rumah ini berhasil mendapatkan penghargaan dari ajang Architizer Award yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Rumah itu didesain oleh perusahaan arsitektur anak bangsa, Delution. Melansir dari laman Instagram @delution_architect , Minggu (13/9/2020), rumah The Twins yang berlokasi di salah satu gang sempit di Cipulir, Jakarta Selatan ini berhasil memenangi kategori Small Architecture+ Small Living by People Choice.
The Twins bersaing dengan 5 ribu karya arsitektur yang datang dari lebih 100 negara di dunia. The Twins sendiri merupakan proyek yang dibangun Delution sejak 2018 dan selesai 2019 lalu.
Dari keterangan yang ada di website resmi Delution, rumah The Twins dibangun pada lahan seluas 70 meter persegi. Dibangun di tengah pemukiman padat penduduk dengan luas bangunan 73 meter persegi.
Akses menuju The Twins cuma sebuah gang dengan lebar 1.5 meter, sehingga hanya dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki.
Keunikan lainnya dari rumah ini adalah konsep pembangunannya yang dinamakan rumah tumbuh. Delution membangun rumah ini secara bertahap, terbagi dalan tiga fase.
The Twins sendiri dibangun dalam tiga fase. Fase I dengan anggaran sebesar Rp 150 juta. Kemudian di tahap II yang sudah termasuk pembangunan atap menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 juta. Tahap terakhir Rp 100 juta.
"Kami menyadari bahwa kami perlu mengeluarkan sedikit uang ekstra untuk membangun rumah, untuk menyiasati kami mencoba merancang rumah tumbuh yang dapat dibangun dalam beberapa fase," ujar CEO Delution, Muhammad Egha.
The Twins, memiliki dua bangunan dengan ukuran berbeda. Satu rumah terdiri dari dua kamar tidur dengan kamar mandi, dapur dan ruang makan untuk empat orang. Sementara rumah yang satu lagi memiliki kamar tidur dengan kamar mandi dan ruang keluarga.
Kedua bangunan itu dibangun dalam satu petak tanah, lalu dihubungkan dengan pintu kaca yang bisa dipasang dan dibuka kapan saja untuk menciptakan ruangan multiguna yang lebih luas.
Rumah ini didesain oleh tiga orang, yaitu Muhammad Egha, Hezby Ryandi, dan Fahmy Desrizal. Mereka dibantu sebuah tim teknis yang terdiri dari Haidar Majid dan Defi Andri.
Rumah itu didesain oleh perusahaan arsitektur anak bangsa, Delution. Melansir dari laman Instagram @delution_architect , Minggu (13/9/2020), rumah The Twins yang berlokasi di salah satu gang sempit di Cipulir, Jakarta Selatan ini berhasil memenangi kategori Small Architecture+ Small Living by People Choice.
The Twins bersaing dengan 5 ribu karya arsitektur yang datang dari lebih 100 negara di dunia. The Twins sendiri merupakan proyek yang dibangun Delution sejak 2018 dan selesai 2019 lalu.
Dari keterangan yang ada di website resmi Delution, rumah The Twins dibangun pada lahan seluas 70 meter persegi. Dibangun di tengah pemukiman padat penduduk dengan luas bangunan 73 meter persegi.
Akses menuju The Twins cuma sebuah gang dengan lebar 1.5 meter, sehingga hanya dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki.
Keunikan lainnya dari rumah ini adalah konsep pembangunannya yang dinamakan rumah tumbuh. Delution membangun rumah ini secara bertahap, terbagi dalan tiga fase.
The Twins sendiri dibangun dalam tiga fase. Fase I dengan anggaran sebesar Rp 150 juta. Kemudian di tahap II yang sudah termasuk pembangunan atap menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 juta. Tahap terakhir Rp 100 juta.
"Kami menyadari bahwa kami perlu mengeluarkan sedikit uang ekstra untuk membangun rumah, untuk menyiasati kami mencoba merancang rumah tumbuh yang dapat dibangun dalam beberapa fase," ujar CEO Delution, Muhammad Egha.
The Twins, memiliki dua bangunan dengan ukuran berbeda. Satu rumah terdiri dari dua kamar tidur dengan kamar mandi, dapur dan ruang makan untuk empat orang. Sementara rumah yang satu lagi memiliki kamar tidur dengan kamar mandi dan ruang keluarga.
Kedua bangunan itu dibangun dalam satu petak tanah, lalu dihubungkan dengan pintu kaca yang bisa dipasang dan dibuka kapan saja untuk menciptakan ruangan multiguna yang lebih luas.
Rumah ini didesain oleh tiga orang, yaitu Muhammad Egha, Hezby Ryandi, dan Fahmy Desrizal. Mereka dibantu sebuah tim teknis yang terdiri dari Haidar Majid dan Defi Andri.
SUMBER
MANTAB BETUL









anon009 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan