- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PSBB Anies Kompromi Pusat & Daerah, Masyarakat Harus Hargai


TS
gorogu5
PSBB Anies Kompromi Pusat & Daerah, Masyarakat Harus Hargai
Quote:
PSBB Anies Kompromi Pusat & Daerah, Masyarakat Harus Hargai
Jakarta, CNBC Indonesia - Managing Director Institute of Developing Economies and Entrepreneurship Sutrisno Iwantono angkat suara perihal langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/9/2020). Menurut Sutrisno, keputusan Pemprov DKI Jakarta kompromistis.
"Saya kira itu hasil kompromi antara berbagai pihak, antara pemerintah daerah dengan pusat dan pihak-pihak lainnya. Apapun hasilnya, masyarakat harus menghargai itu," katanya di Jakarta, Minggu (13/9/2020).
Sutrisno mengungkapkan, Indonesia mengalami persoalan berat pada masa pandemi Covid-19. Hal itu diindikasikan dari tingkat penularan virus corona baru penyebab Covid-19 yang tidak mengalami penurunan, justru meningkat dari waktu ke waktu.
"Bahkan Indonesia dinilai termasuk negara yang buruk dalam menangani pandemi ini. Saya secara pribadi selalu berpendapat bahwa akar masalah belum diselesaikan dengan baik, yaitu penularan itu. Ekonomi bukan akar masalah tetapi terdampak. Sepanjang angka-angka penularan dan kematian terus naik maka masalah ekonomi tidak akan terselesaikan," ujar Sutrisno.
Oleh karena itu, dia mengusulkan agar koordinasi dan sinkronisasi penanganan Covid-19 lebih ditingkatkan. Ia menilai percuma apabila PSBB DKI Jakarta diperketat, namun daerah lain semisal yang di sekitar Jakarta antara lain Bogor, Banten, dan Bekasi, berjalan sendiri-sendiri.
"Wabah ini adalah masalah seluruh bangsa Indonesia, sehingga mestinya menyatukan dan menyamakan langkah dan gerak kita. Terutama antara kesehatan dan ekonomi, antara pusat dan daerah, antara daerah dan daerah seharusnya bahu-membahu bukan jalan sendiri-sendiri, dan terlalu berat di salah satu sisi," kata Sutrisno.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. Ekonomi sudah pasti menurun di tengah kondisi yang sangat sulit ini. Namun jika hal itu untuk memperbaiki keadaan, Sutrisno menilai, tentu masyarakat rela berkorban.
"Selesaikan akar masalahnya, yaitu turunkan angka penularan. Wuhan berhasil untuk itu, dan ekonomi China membaik, penularan bertahan di angka 80 ribuan. Angka tes kita sangat rendah, tergolong kelompok negara paling rendah. Semakin banyak tes dilakukan semakin menunjukkan angka penularan yang sebenarnya," ujar Sutrisno.
"Di Amerika Serikat sudah di atas 250 ribu orang yang dites per 1 juta penduduk, makanya terdeteksi angka penularan yang tinggi. Jika tes kita tinggi, pasti angka riil tertular itu lebih tinggi. Kita tidak perlu takut ketahuan angka tinggi, karena dengan mengetahui angka sebenarnya tracing (pelacakan) dan treatment (penanganan ) bisa dilakukan dengan cepat," lanjutnya.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...t-harus-hargai
Quote:
dulu anies ngajuin lockdown, sama pusat dikasih versi hemat PSBB, sambil ngebangga2in PSBB
sekarang ngajuin PSBB, masih ditawar lagi ke versi kismin
KAPOKMU KAPAN

Diubah oleh gorogu5 14-09-2020 00:54






anon009 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
719
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan