JAKARTA – Pengurus Yayasan Kesehatan Perempuan (KYP), Zumrotin Kasru Susilo mengatakan, usia ideal perempuan untuk hamil adalah 23 tahun. Pada usia itu, alat reproduksi perempuan baru betul-betul matang.

Tak hanya berkaitan dengan alat reproduksi, di usia 23 tahun perempuan juga bisa menghasilkan atau melahirkan anak yang berkualitas. Sebab, pengetahuan soal bagaimana menjaga anak ketika masih dalam kandungan dan sesudah lahir juga telah memadai.

"Di usia itu, bagaimana menjaga anak makan bergizi juga sudah mengerti," kata Zumrotin dalam diskusi virtual bertajuk 'Peran Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting Melalui Kesehatan Reproduksi'.

Maka dari itu, dia mengimbau para orang tua agar tidak menikahkan anak terlalu dini. Selain banyaknya dampak negatif yang muncul akibat pernikahan anak, mereka juga harus belajar bagaimana pentingnya kesehatan reproduksi.

Kesehatan reproduksi penting dipelajari karena berkaitan dengan kualitas anak yang dilahirkankan nantinya. Menurutnya, masih banyak stigma negatif yang muncul kepada remaja apabila datang ke layanan kesehatan reproduksi, sehingga mereka akhirnya malu.

"Ada kasus anak SMP mau dinikahkan. Ketika kami datangi, anaknya berkata 'Bapak, saya akan menjadi orang yang nantinya akan mampu dan orang kaya apabila dikasih kesempatan untuk bersekolah'. Jadi, seorang anak yang ingin sekali pintar dan berkarya, itu diputus oleh orang tua karena akan dinikahkan," ceritanya.

Selain itu, kata Zumrotin, selama ini juga banyak sekali orang tua melakukan ketidaksetaraan gender pada anak. Yang mana, hanya anak perempuan saja ditekan untuk tidak melakukan hubungan seksual apabila belum menikah.

"Saya jarang sekali melihat orang tua yang mengajari anak lakinya ketika mimpi basah pertama harus diberi tahu soal 'Kamu sudah menghasilkan sperma dan sperma bisa membuahi. Jangan sampai kamu menghamili anak orang'," terangnya.

Zumrotin berharap, orang tua tidak bias gender sehingga pernikahan anak akibat hamil duluan juga dapat dihindari. Setiap anak, baik perempuan maupun laki-laki berhak memperoleh informasi yang sama.

Sebelumnya, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Lenny N Rosalin mengatakan, salah satu cara agar anak dapat hidup sehat yakni memahami tentang kesehatan reproduksi.

Selama ini, kata dia, remaja kerap memaknai sempit soal kesehatan reproduksi. Bahkan, tertawa apabila dijelaskan mengenai hal tersebut.

"Ketawa gitu kayak 'apaan sih' gitu ya, malah jadi ngerumpi. Karena selama ini kita membicarakan ini selalu dianggap tabu ya. Itu urusan orang dewasa dan lain sebagainya. Padahal ini menyangkut dengan tubuh kita," ujar dia.

https://www.validnews.id/Usia-Ideal-...l-23-Tahun-wuf

Umur saya 24, istri saya 31. Dia hamil 2 tahun kemudian di umur 33