- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menperin: PSBB Bakal Ganggu Kinerja Industri Manufaktur dan Program Substitusi Impor


TS
industry.co.id
Menperin: PSBB Bakal Ganggu Kinerja Industri Manufaktur dan Program Substitusi Impor

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di DKI Jakarta akan mempengaruhi kinerja industri manufaktur di Indonesia.
"Harus diakui bahwa penerapan PSBB total di DKI Jakarta sedikit banyaknya akan mempengaruhi industri manufaktur di dalam negeri, apalagi kalau kebijakan ini nantinya diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya di Indonesia," kata Menperin Agus saat memberikan paparan secara virtual dalam Rakornas kadin di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Selain itu, tambah Menperin, penerapan kembali PSBB total di Ibu Kota juga akan mempengaruhi kinerja program substitusi impor yang tengah dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian yaitu sebesar 35% pada tahun 2022.
Secara garis besar ada dua strategi yang akan diterapkan dalam peta jalan substitusi impor tersebut salah satunya yaitu, pengurangan nilai impor pada 10 industri antra lain, industri mesin, kimia, logam, elektronika, makanan, peralatan listrik, tekstil, kendaraan bermotor, barang dari logam, dan karet dan barang dari karet. Adapun nilai impor kesepuluh sektor manufaktur tersebut mencapai Rp1.676 triliun tahun lalu.
"Kalau PSBB diketatkan pasti mempengaruhi timeline dari program substitusi impor yang kami lakukan. Substitusi impor bukan gerakan anti impor, ini upaya kita memperkuat dan memperdalam struktur industri," jelasnya.
Diakui Agus, industri manufaktur dalam negeri saat ini sudah kembali menggeliat. Namun, ia khawatir dengan penerapan kembali PSBB total di Ibu Kota akan memberikan efek tekanan yang sangat berarti bagi sektor industri.
"Akan tetapi bagi pemerintah, kesehatan masyarakat itu suatu hal yang tidak bisa ditawar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menperin Agus mengungkapkan bahwa sebelum Covid-19, rata-rata utilisasi atau pemanfaatan produk impor nasional mencapai 75%. Kemudian pada April-Mei yang ditandai dengan pemberlakukan PSBB di hampir seluruh daerah di Indonesia, maka persentase rata-rata utilisasi impor hanya 30-35 persen. Sementara per hari ini naik ke level 53%-54%
Bahkan, pemerintah mengaku akan berupaya mendorong utilisasi nasional ke angka 60% pada akhir 2020. Dan pada 2021, diupayakan berada di posisi 75% dan 2022 bisa mencapai 85%.
"Tentu pada 2020 akan banyak kaitannya apabila diterapkan PSBB ketat, bukan hanya Jakarta, tapi juga daerah-daerah dan provinsi besar," ujar Agus.
Baca Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/7379...bstitusi-impor




anon009 dan nomorelies memberi reputasi
0
754
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan