السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Agan sista sedunia maya. 😍


Pandemi gini pada rajin berkebun ya. Hasilnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri, bisa juga kemudian dijual jika hasilnya buanyak. 😁

Menanam, tentu juga butuh modal, tapi daripada banyak mengeluarkan dana untuk modal menanam tumbuhan bermanfaat, sebaiknya kita juga punya inisiatif untuk menggunakan bahan-bahan yang tidak dipakai lagi untuk kemudian bisa kita berdayakan dalam hal tanam menanam.

Contohnya, menggunakan sampah yang selalu ada untuk pupuk dan bisa juga sebagai pengusir hama.

Apa sih sampah yang selalu ada, itu?

Sampah organik dari dapur!

Ga kepikiran kan sebelumnya? Ada sampah sayur mayur, kulit bawang, bahan makanan yang busuk.

Agan sista kalau menyiapkan sayur untuk dimasak, pasti bukan semua kan? Pasti selalu akan banyak tangkai-tangkai keras yang tidak begitu enak jika dimasak. Ada juga daun-daun kuning/layu yang kadang nyelip diantara hijaunya sayuran.

Nah, sampah sayur mayur ini bisa kita jadikan pupuk tanaman kita.


Doc. Nunung
Ini hasil ajaran teman ngaji ane. Beliau buatkan wadah khusus untuk sampah organik, disiram saat menyiram tanaman juga, kemudian airnya akan langsung ke tanah sebagai pupuk buat tanaman kita. Wadah khusus ini bisa dari botol bekas yang dipotong tengahnya juga ya (memanfaatkan yang bekas-bekas saja).

Selain sebagai pupuk, bisa juga digunakan untuk membasmi hama. Misalnya air cabe.

Cabe yang sudah busuk, dikeringkan, kemudian dicampur air dengan perbandingan 1:1. Semakin pekat semakin bagus sebenarnya. Karena menurut Wisnu Bayu Krisnata dalam tulisannya di Portal Jember, hama tidak akan suka dengan sesuatu yang bersifat panas, bau menyengat dan rasa yang pahit.



Sumber: :Googling.
Air cabe tersebut, dimasukkan ke dalam botol spray dan disemprotkan bertahap hingga hama hilang dari tanaman.

Voilà!

Sampah tidak berserakan lagi di dapur, dan tanaman mendapatkan apa yang dia mau. Subur tanpa hama.

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.