Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sofiyuenAvatar border
TS
sofiyuen
Efek Pandemi Bagi Petani

Efek Pandemi Bagi Petani

Assalamualaikum

Halo, Agansista. Jumpa lagi di thread ane. Kali ini ane ingin ikut meramaikan event yang diadakan Kaskus tercinta.

Pandemi memang membuat semua tatanan kehidupan kita harus berubah. Tidak di kota atau pun di desa. Jika di perkotaan orang-orang menjerit karena banyak kehilangan mata pencaharian, maka di daerah pertanian, petani menangis karena harga panen yang murah berkepanjangan.

Terhitung sejak sebulan menjelang Ramadhan lalu, saat lockdown diberlakukan, harga panen terutama cabe tidak kunjung membaik. Sudah lebih kurang enam bulan, harga ke petani masih bertahan di kisaran 10-18 ribu perkilogram. Bahkan, beberapa kali sempat menyentuh angka 7.000 rupiah/kilogram.

Efek Pandemi Bagi Petani

Hal ini membuat petani yang dominan menanam cabe, mau tak mau mengeluh. Jika harga di bawah Rp 20.000,- bisa dipastikan, hasil tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.

"Bila terus murah seperti ini, kami akan semakin sulit. Untuk mengalihkan tanaman cabe dengan bawang atau tomat, jelas tidak mungkin. Karena bawang dan tomat membutuhkan modal yang tidak sedikit. Menanam lobak lebih tidak mungkin lagi, harganya bahkan sampai di bawah 500 rupiah per kilogram," ungkap Rova, salah satu penduduk yang menjadikan cabe sebagai satu-satunya isi ladang.

Efek Pandemi Bagi Petani

"Kami tidak berharap harga melambung terlalu tinggi. Sekitaran 25-30 ribu saja sudah lumayan. Jika di bawah dua puluh, itu hanya balik modal. Sedangkan cabe tidak akan berbuah jika tidak dirawat dan diberi makan. Nah, hasil panen yang didapat, habis kembali untuk pupuk dan pestisida."

Saat ini, harga panen petani sekitaran Alahan Panjang (daerah ane) berada di bawah garis. Per tanggal 09 September 2020, tidak hanya cabe, tomat, bawang dan lobak pun tidak membawa angin segar. Hal membuat keprihatinan akan efek pandemi semakin besar. Sementara pandemi tentu tidak bisa dijadikan alasan untuk meniadakan biaya hidup.

Jika keadaan normal, tentulah ekonomi juga akan berjalan lancar. Kebutuhan hasil pertanian untuk berbagai olahan dan dan bisnis, akan mengalir deras. Semoga wabah cepat berlalu, dan sendi-sendi kehidupan kembali pulih.

Bagaimana dengan kondisi perekonomian di wilayah Gansis? Yuk, berbagi informasi di kolom komentar.


***





0
333
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan