Quote:
Kondisi yang sangat kotor di mana hewan-hewan dipelihara juga membawa bahaya bagi kesehatan manusia.
Selagi COVID-19 merajalela di seluruh dunia dan pasar hewan hidup terus beroperasi secara normal di Indonesia, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menyerukan larangan pada suatu potensi bahaya kesehatan tentang pasar hewan hidup dan peternakan musang yang memproduksi kopi luwak di Indonesia. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Peternakan musang yang membuat kopi luwak dari biji kopi yang telah dimakan dan dibuang lewat kotoran oleh musang luwak, telah mengungkap kekejaman yang meluas. Namun kondisi yang sangat kotor di mana hewan-hewan dipelihara juga membawa bahaya bagi kesehatan manusia. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Kelompok ini memperhatikan bahwa pasar hewan hidup dan peternakan di mana hewan liar dikurung bersama kotoran mereka sendiri dan memiliki sistem imun yang lemah merupakan tempat berkembang biak untuk penyakit zoonosis, dan bahwa SARS yang diperkirakan memiliki tingkat kematian sekitar 15%, telah diketahui untuk menular dari musang luwak ke manusia. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Musang luwak yang sudah tidak berguna untuk industri kopi luwak sering dibuang ke hutan atau dijual di pasar hewan hidup. Investigasi ini mengungkapkan bahwa musang luwak dengan luka-luka yang menyakitkan dikurung di kandang-kandang yang sangat kotor dekat dengan binatang lain di pasar seperti itu di Indonesia, memudahkan penyebaran penyakit. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Sehubungan dengan penemuan ini, PETA telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mendesak beliau agar segera menutup peternakan kopi luwak Indonesia demi kesehatan dan kesejahteraan semua orang. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Di surat ini, PETA menyatakan, "Seiring dengan semakin ketatnya cengkeraman virus corona di Indonesia dan seluruh dunia, orang menjadi semakin khawatir dengan bisnis yang melibatkan hewan liar. Beberapa kekhawatiran itu dapat ditenangkan dengan segera menutup industri kopi luwak." (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
"Pasar hewan yang sangat kotor, di mana musang luwak dikurung berdekatan dengan spesies binatang lain, merupakan tempat berkembang biak untuk pandemi. Ini adalah industri yang paling tidak pantas untuk beroperasi saat dunia sedang memerangi penyakit mematikan yang ditularkan melalui hewan," kata Wakil Presiden Senior PETA Jason Baker. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
"PETA mendorong semua orang untuk berhenti mendukung industri kopi luwak yang kejam dan berbahaya atau berisiko berada di sisi sejarah yang salah saat pandemi berikutnya terjadi." kata Jason. (Dok. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA))
Meskipun merupakan spesies yang dilindungi di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Flora dan Fauna Liar yang Terancam Punah, musang luwak (Asian palm civets) biasa ditangkap saat berusia sekitar 6 bulan, dikurung di dalam kandang kotor yang berlapiskan tinja, kotoran dan buah kopi yang membusuk dan hampir tidak diberi makan selain buah kopi – semuanya hanya untuk menghasilkan kopi luwak. (PETA))
ANJING, KUCING DISIKSA KELOMPOK PECINTA HEWAN DI INDONESIA LANGSUNG TURUN TANGAN....
GILIRAN LUWAK TERSIKSA, CUMA KELOMPAK PECINTA HEWAN DARI LUAR NEGERI SAJA YANG PEDULI ???
KELOMPOK PECINTA HEWAN DI INDONESIA PADA KEMANA? APA LAGI NGAFE-NGAFE SAMBIL MINUM KOPI LUWAK ???
