- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengembangan Vaksin Covid-19 Oxford Disetop Karena Penyakit Misterius


TS
Ribao
Pengembangan Vaksin Covid-19 Oxford Disetop Karena Penyakit Misterius

Vaksin Covid-19 diperkirakan tersedia pada September 2020. Foto: Seorang petugas medis sedang menyuntikkan vaksin flu ke warga Asuncion, Paraguay, pada 15 April kemarin. [AFP/Norberto Duarte]
Suara.com - Ambisi Astrazeneca untuk menjadi penyedia vaksin Covid-19 pertama di dunia tampaknya akan ambyar setelah uji klinis terakhir calon vaksinnya yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, Inggris itu dihentikan sementara untuk waktu yang belum ditentukan.
Uji klinis vaksin Covid-19 dari Astrazeneca dan Oxford, yang sebelumnya digadang-gadang sebagai yang tercepat di antara kandidat vaksin lainnya, dihentikan karena salah satu relawan yang sudah disuntik mengalami gejala penyakit yang belum bisa dijelaskan.
Sudah miliaran dosis vaksin Oxford - Astrazeneca dipesan oleh negara-negara maju, mulai dari Amerika Serikat, Afrika Selatan, Uni Eropa, hingga Australia.
Presiden AS, Donald Trump bahkan sudah mendesak agar vaksin itu tersedia sebelum pemilihan umum pada November nanti. Sementara di India, pabrik-pabrik vaksin terbesar di dunia sudah siap memproduksi vaksin-vaksin Oxford tersebut.
Tetapi dalam pernyataan resminya, Selasa (8/9/2020) Astrazeneca mengatakan bahwa pihaknya secara sukarela menghentikan uji klinis fase 3, yang digelar sejak Juli, untuk memberi kesempatan pada komite independen memeriksa sukarelawan yang menderita sakit tersebut.
"Ini merupakan tindakan rutin yang harus dilakukan ketika ditemukan penyakit yang berpotensi tak bisa dijelaskan pada salah satu pengujian," jelas Astrazeneca, sembari menegaskan bahwa langkah itu diambil untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan benar.
"Dalam pengujian berskala besar, akan ada saja penyakit dan itu harus diperiksa secara independen agar diketahui pasti," lanjut perusahaan yang berbasis di Eropa tersebut.
Kabar baiknya, penghentian uji klinis vaksin Covid-19 Oxford ini tak berarti tak ada vaksin dalam waktu dekat. Saat ini dari segelintir calon vaksin virus corona yang sudah memasuki uji klinis fase akhir, empat berasal dari China dan dua di Amerika Serikat.
Vaksin Sinovac asal China bahkan sedang diuji klinis di Bandung, Jawa Barat dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Rencananya vaksin Covid-19 Sinovac ini yang akan diproduksi dan digunakan oleh Indonesia.
Vaksin Oxford sendiri menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji klinis pertama terhadap manusia yang digelar pada April lalu. Hasil studi awal menunjukkan bahwa vaksin itu berhasil memantik reaksi imun yang cukup untuk melawan Covid-19.
Uji klinis fase akhir dari vaksin Covid-19 Oxford ini melibatkan 50.000 orang. Bulan lalu, Astrazeneca sudah merekrut 30.000 orang relawan di Amerika Serikat dan penyuntikan vaksin itu sudah dimulai sampai muncul kabar buruk pekan ini.
Selain di AS, vaksin Covid-19 Oxford dan Astrazeneca ini juga diujikan ke relawan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan.
Sumber :
https://www.suara.com/tekno/2020/09/...erius?page=all
===================================
moga vaksin sinovac dan merah putih tidak memunculkan dampak negatif atau penyakit baru.

Diubah oleh Ribao 09-09-2020 13:27
0
1.5K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan