- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wifi Gratis dari Anies Lemot, Orang Tua Wali Tetap Beli Paket Internet untuk PJJ


TS
physch00
Wifi Gratis dari Anies Lemot, Orang Tua Wali Tetap Beli Paket Internet untuk PJJ
Wifi Gratis dari Gubernur Anies Lemot, Orang Tua Wali Tetap Beli Paket Internet untuk PJJ
Yohanes Antonius
Selasa, 08 September 2020 15:00 WIB
Sejumlah Pelajar Dari Berbagai Macam Tingkat Sekolah Melakukan Kegiatan Pembelajaran Langsung Jarak Jauh (PLJJ) Di Kantor Sekretariat Warga RW 02, Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2020). | AKURAS E N S O REndra Prakoso
AKURAT.CO, Jaringan internet gratis yang dipasang Gubernur Anies Baswedan di RW 03 Pasar Manggis Setia Budi Manggarai Jakarta Selatan tidak disambut antusias warga setempat setelah beberapa hari menjajal hotspot berlabel jakwifi itu. Pasalnya warga masih merasa kesulitan untuk mengakses intertet dengan jaringan yang disediakan pemprov DKI.
Padahal misi dari pemasangan Jakwifi ini adalah untuk membantu peserta didik yang selama enam bulan belakangan ini melakoni Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kelas online gara-gara pandemi Covid-19.
Kenyataan di lapangan, kualitas jaringan internet cuma-cuma dari orang nomor satu di Jakarta itu mengecewakan. Akses internet sangat lambat. Jauh dari ekspektasi awal masyarakat. Hal ini dikeluhkan sejumlah orang tua wali murid di RW 03 Pasar Manggis Setia Budi ini.
Baca Juga:
Anak-anak KBP Terbantu Belajar Online dari Wifi Gratis
Bikin Tugu Peti Mati, Sigit Widodo: Bercanda Terus Nih Pak Anies!
Anak Buah Anies Berkelit Gagal Bangun Trotoar sepanjang 100 KM
"Enggak bisa dipakai. Lemot banget," kata Okta salah satu orang tua wali murid yang ditemui AKURAT.CO di lokasi Selasa (8/9/2020).
Lantaran jangkauan akses internet gratis ini sangat sempit dan tidak bisa diakses dari rumah, semua siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh diwajibkan datang ke pos RW 03. Lokasi yang menjadi tempat pemasangan jaringan internet.
Namun hal ini juga tidak membawa banyak perubahan. Padahal jumlah siswa yang mengkas internet itu kata Okta tidak sampai 10 orang.
"Siswa yang datang ke sini tiap hari ya kalau saya perhatiin paling banyak 8 orang. Tapi tetap lelet internetnya. Mau buka apa-apa harus nunggu lama," pungkasnya.
Parahnya lagi, ketika ada orang tua wali murid yang hendak mengakses internet gratis ini dari depan pos RW justru tidak bisa menemukan jaringan Jakwifi. Padahal jaraknya sangat dekat. Kurang dari lima meter.
Okta dan sejumlah orang tua wali murid yang jelas kesal bercampur kecewa dengan kenyataan tersebut. Sebab mereka juga tidak mau mengambil risiko tertular wabah Covid-19 jika harus berkumpul di dalam ruang pos RW yang sangat kecil itu.
"Jadi kalau mau buka internet harus dari dalam pos. Kalau berdiri di luar, jaringannya hilang. Nah kalau di dalam pos orang pada ngumpul. Katanya jaga jarak supaya enggak ada corona," upcapnya
Okta menjelaskan, pada sistem pembelajaran jarak jauh ini, setiap siswa setiap harinya mendapatkan tugas yang dikomunikasikan lewat WhatsApp group.
Hasil dari tugas-tugas sekolah itu pun nanti akan dikirim dalam bentuk video ke dalam group tersebut. Misalnya video anak mengaji, belajar membaca atau berhitung.
Sedangkan untuk pelajaran olah raga orang tua wali hari mengakses laman youtube milik pengajar. Disana akan disiarkan secara langsung berbagai gerakan yang langsung dipraktikan oleh peserta didik.
Okta menjelaskan, untuk mengirim satu video berdurasi sekitar tiga sampai lima menit dia kadang menunggu hingga setengah jam. Sedangkan laman youtube untuk pelajaran olah raga sama sekali tidak bisa diakses menggunakan Jakwifi.
Okta dan sejumlah orang tua wali murid lainya sangat kecewa dengan kualitas jaringan yang diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ketimbang kesal melihat jaringan internet yang sangat lambat mereka memilih membeli paket internet sendiri.
"Sekarang udah beli paketan sendiri. Ini wifi lelet banget. Dari pada harus cape-cape kesini terus harus nunggu lagi mendingan pakai paketan sendiri tapi bisa dari rumah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), Muhammad Arif mengklaim satu titik wifi gratis itu bisa diakses oleh 50 pengguna. Targetnya adalah masyarakat di kawasan padat penduduk.
Sampai akhir bulan ini fasilitas gratis ini ditarget sudah terpasang 52 titik di seluruh kawasan Jakarta. Saat ini belum ada separuh jumlah tersebut yang sudah terpasang.
Setelah terpasang Wifi itu bakal dilindungi dengan kata sandi supaya tidak sembarang orang bisa menggunakannya. Pengelolaannya diserahkan kepada RW setempat. Kata Sandinya tidak dibuka untuk publik
"Jakwifi yang kami kelola ada di pemukiman padat penduduk. Sampai akhir September kami targetkan 52 titik, "katanya.
Sejak diumumkan secara resmi oleh pemprov DKI dua pekan lalu, pemasangan wifi itu sudah dilakukan di delapan titik dan sudah dipakai.
Untuk kawasan Jakarta Timur pihaknya baru memasang di Cipinang Besar Utara dan Ciracas, Jakarta Timur. Sementara di Jakarta Barat baru terpasang Kelurahan Duri.
Kemudian ada dua titik di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, satu titik di Pasar Manggis, Jakarta Selatan dan satu titik di Ancol, Jakarta Utara.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan bakal ada 9.000 titik wifi gratis yang akan dipasang di Jakarta. Proyek ini ditarget tuntas dalam dua bulan kedepan
Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis.
Kemudian berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).[]
.
[url]https://www.google.com/amp/s/m.akuraS E N S O R1209355/wifi-gratis-dari-gubernur-anies-lemot-orang-tua-wali-tetap-beli-paket-internet-untuk-pjj[/url]
Lemot semua seperti abud

Yohanes Antonius
Selasa, 08 September 2020 15:00 WIB
Sejumlah Pelajar Dari Berbagai Macam Tingkat Sekolah Melakukan Kegiatan Pembelajaran Langsung Jarak Jauh (PLJJ) Di Kantor Sekretariat Warga RW 02, Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2020). | AKURAS E N S O REndra Prakoso
AKURAT.CO, Jaringan internet gratis yang dipasang Gubernur Anies Baswedan di RW 03 Pasar Manggis Setia Budi Manggarai Jakarta Selatan tidak disambut antusias warga setempat setelah beberapa hari menjajal hotspot berlabel jakwifi itu. Pasalnya warga masih merasa kesulitan untuk mengakses intertet dengan jaringan yang disediakan pemprov DKI.
Padahal misi dari pemasangan Jakwifi ini adalah untuk membantu peserta didik yang selama enam bulan belakangan ini melakoni Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kelas online gara-gara pandemi Covid-19.
Kenyataan di lapangan, kualitas jaringan internet cuma-cuma dari orang nomor satu di Jakarta itu mengecewakan. Akses internet sangat lambat. Jauh dari ekspektasi awal masyarakat. Hal ini dikeluhkan sejumlah orang tua wali murid di RW 03 Pasar Manggis Setia Budi ini.
Baca Juga:
Anak-anak KBP Terbantu Belajar Online dari Wifi Gratis
Bikin Tugu Peti Mati, Sigit Widodo: Bercanda Terus Nih Pak Anies!
Anak Buah Anies Berkelit Gagal Bangun Trotoar sepanjang 100 KM
"Enggak bisa dipakai. Lemot banget," kata Okta salah satu orang tua wali murid yang ditemui AKURAT.CO di lokasi Selasa (8/9/2020).
Lantaran jangkauan akses internet gratis ini sangat sempit dan tidak bisa diakses dari rumah, semua siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh diwajibkan datang ke pos RW 03. Lokasi yang menjadi tempat pemasangan jaringan internet.
Namun hal ini juga tidak membawa banyak perubahan. Padahal jumlah siswa yang mengkas internet itu kata Okta tidak sampai 10 orang.
"Siswa yang datang ke sini tiap hari ya kalau saya perhatiin paling banyak 8 orang. Tapi tetap lelet internetnya. Mau buka apa-apa harus nunggu lama," pungkasnya.
Parahnya lagi, ketika ada orang tua wali murid yang hendak mengakses internet gratis ini dari depan pos RW justru tidak bisa menemukan jaringan Jakwifi. Padahal jaraknya sangat dekat. Kurang dari lima meter.
Okta dan sejumlah orang tua wali murid yang jelas kesal bercampur kecewa dengan kenyataan tersebut. Sebab mereka juga tidak mau mengambil risiko tertular wabah Covid-19 jika harus berkumpul di dalam ruang pos RW yang sangat kecil itu.
"Jadi kalau mau buka internet harus dari dalam pos. Kalau berdiri di luar, jaringannya hilang. Nah kalau di dalam pos orang pada ngumpul. Katanya jaga jarak supaya enggak ada corona," upcapnya
Okta menjelaskan, pada sistem pembelajaran jarak jauh ini, setiap siswa setiap harinya mendapatkan tugas yang dikomunikasikan lewat WhatsApp group.
Hasil dari tugas-tugas sekolah itu pun nanti akan dikirim dalam bentuk video ke dalam group tersebut. Misalnya video anak mengaji, belajar membaca atau berhitung.
Sedangkan untuk pelajaran olah raga orang tua wali hari mengakses laman youtube milik pengajar. Disana akan disiarkan secara langsung berbagai gerakan yang langsung dipraktikan oleh peserta didik.
Okta menjelaskan, untuk mengirim satu video berdurasi sekitar tiga sampai lima menit dia kadang menunggu hingga setengah jam. Sedangkan laman youtube untuk pelajaran olah raga sama sekali tidak bisa diakses menggunakan Jakwifi.
Okta dan sejumlah orang tua wali murid lainya sangat kecewa dengan kualitas jaringan yang diberikan oleh Gubernur Anies Baswedan. Ketimbang kesal melihat jaringan internet yang sangat lambat mereka memilih membeli paket internet sendiri.
"Sekarang udah beli paketan sendiri. Ini wifi lelet banget. Dari pada harus cape-cape kesini terus harus nunggu lagi mendingan pakai paketan sendiri tapi bisa dari rumah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), Muhammad Arif mengklaim satu titik wifi gratis itu bisa diakses oleh 50 pengguna. Targetnya adalah masyarakat di kawasan padat penduduk.
Sampai akhir bulan ini fasilitas gratis ini ditarget sudah terpasang 52 titik di seluruh kawasan Jakarta. Saat ini belum ada separuh jumlah tersebut yang sudah terpasang.
Setelah terpasang Wifi itu bakal dilindungi dengan kata sandi supaya tidak sembarang orang bisa menggunakannya. Pengelolaannya diserahkan kepada RW setempat. Kata Sandinya tidak dibuka untuk publik
"Jakwifi yang kami kelola ada di pemukiman padat penduduk. Sampai akhir September kami targetkan 52 titik, "katanya.
Sejak diumumkan secara resmi oleh pemprov DKI dua pekan lalu, pemasangan wifi itu sudah dilakukan di delapan titik dan sudah dipakai.
Untuk kawasan Jakarta Timur pihaknya baru memasang di Cipinang Besar Utara dan Ciracas, Jakarta Timur. Sementara di Jakarta Barat baru terpasang Kelurahan Duri.
Kemudian ada dua titik di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, satu titik di Pasar Manggis, Jakarta Selatan dan satu titik di Ancol, Jakarta Utara.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan bakal ada 9.000 titik wifi gratis yang akan dipasang di Jakarta. Proyek ini ditarget tuntas dalam dua bulan kedepan
Perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema, yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau atau tidak diminati penyedia layanan internet gratis.
Kemudian berkolaborasi melalui pemanfaatan bersama titik akses dengan penyedia jasa telekomunikasi, dan penyediaan titik akses melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).[]
.
[url]https://www.google.com/amp/s/m.akuraS E N S O R1209355/wifi-gratis-dari-gubernur-anies-lemot-orang-tua-wali-tetap-beli-paket-internet-untuk-pjj[/url]
Lemot semua seperti abud







voorvendetta dan 14 lainnya memberi reputasi
13
3.6K
110


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan