Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menyebut keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bentukan Din Syamsuddin cs tidak dianggap dan ditanggapi pemerintah. 

Lantaran tidak digubris, lanjut Teddy, Din Syamsuddin kini "mengemis" agar pemerintah merespons apa yang disuarakan KAMI. 

"Karena gak dianggap dan gak ditanggapi, akhirnya Din syamsuddin 'mengemis' untuk minta ditanggapi terkait aksi mereka," tulis Teddy di akun Twitternya, Jumat (4/9/2020). 

"Ternyata selain ada fakir kuota, kini ada fakir tanggapan juga (emoji tertawa). Ingat..Fakir kuota dan fakir tanggapan tidak dipelihara oleh negara ya," sindir @TeddyGusnaidi.

Sebelumnya, Din Syamsuddin 
menyoroti serangan sejumlah pihak terhadap personal deklarator KAMI. Ia menegaskan tidak mau melayani reaksi yang tidak substantif.

"Terhadap reaksi yang tidak substantif, baik dari para elite, apalagi 'buzzer' bayaran, KAMI tidak mau melayani karena hal demikian tidak mencerminkan kecerdasan kehidupan bangsa seperti amanat konstitusi," kata Din dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/8/2020) lalu. 

Semestinya, lanjut Din, pemerintah sebagai penyelenggara negara menjawab apa yang menjadi tuntutan atau aspirasi KAMI sebagaimana termaktub dalam maklumat menyelamatkan Indonesia yang disampaikan saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8/2020) lalu. 

"KAMI menanti tanggapan, bukan pengalihan. KAMI siap berdiskusi bahkan berdebat mengadu pikiran," tegas Din Syamsuddin.

Sumur
https://www.netralnews.com/peristiwa...is--tanggapan-

Biarkan dien-tot (din-gatot) gila sendiri baper, kumpul2,, blom tau si tua bangka ini yg paling gawat mati kenak kovid ya seumuran dia