- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita Falahuddin Merawat Ikon China di Indonesia


TS
XinHua.News
Cerita Falahuddin Merawat Ikon China di Indonesia
Giant panda yang merupakan satwa endemik China juga ada di Indonesia. Salah seorang perawat Giant Panda, Falahuddin menceritakan betapa spesialnya perawatan giant panda ini.
Sebelumnya tak pernah terbayang di benak Falahuddin untuk merawat giant panda, satwa yang menjadi ikon negara China. Baginya, merawat satwa bertubuh gemuk itu merupakan sebuah kebanggaan karena secara tak langsung juga menjaga kepercayaan hubungan negara Indonesia dengan China.
"Sebelumnya, belum pernah terpikir. Apalagi harus mengurus salah satu ikon Tiongkok, giant panda. Satu-satunya di Tiongkok dan satu-satunya di Indonesia ada di Taman Safari. Makanya saya merasa bangga," ia bercerita pada detikcom.
Sebelum menjadi perawat giant panda, Falahuddin pernah mengurusi hewan karnivora lainnya di Taman Safari. Ia menjelaskan terdapat perbedaan ketika mengurusi kedua jenis satwa ini.
"Sebelum saya jadi keeper giant panda, saya menjadi keeper hewan karnivora yaitu ada harimau, singa,"katanya.
"Kalau di giant panda itu tanggung jawabnya itu lebih besar dibandingkan dengan karnivora. Tanggung jawabnya mulai dari perawatan, kita harus benar-benar merawat giant panda dari kita berangkat sampai pulang sampai malam lagi, monitoring makanannya juga, kita harus benar-benar dan penjagaannya juga lebih intensif dibandingkan dengan karnivora. Karena giant panda itu ini kan ikon Tiongkok, jadi kita harus benar-benar jaga," ia mengungkapkan.
]
Giant Panda. Foto: (Taman Safari Indonesia/Instagram)[/center]
Saat ini, Falahuddin mengurus sepasang giant panda, yang jantan bernama Cai Tao sedangkan yang betina bernama Hu Chun. Setiap hari, Falahuddin harus memastikan giant panda mendapatkan asupan makanan dan segera melaporkan ketika giant panda sakit.
Falahuddin juga harus melakukan monitoring secara teratur. "Dari pagi sampai sore. Tapi tetap kalo monitoring 24 jam dikarenakan saat malam juga ada yang bertugas piket secara bergantian,"katanya.
Selama merawat keduanya, Falahuddin merasa senang namun tak dapat dipungkiri ada pula kendala yang tak jarang ia rasakan. Misalnya harus adu mulut dengan giant panda ketika memberi makan.
"Jadi setiap jam 12 atau siang atau sore ganti pakan yang baru, kalau sedang tidur kadang suka marah kalau dipanggil (panda-nya), keluar suara khas dari giant panda," ia bercerita.
Namun ia memaknai pekerjaannya ini sebagai sesuatu yang menyenangkan. Setiap suka dan duka pasti ada sebagai konsekuensi pekerjaan.
"Sukanya, kita senang merawat panda karena pandanya memang sangat mengemaskan. Dukannya, tanggung jawabnya itu lebih besar dibanding dengan hewan lain karena ikon. Jadi kita harus benar-benar menjaganya, merawatnya lebih intensif lagi. Intinya tanggung jawabnya lebih besar,"ujarnya.
[url]https://travel.detik.com/travel-news/d-5162200/cerita-falahuddin-merawat-ikon-china-di-indonesia [/url]
rawat panda gan
Sebelumnya tak pernah terbayang di benak Falahuddin untuk merawat giant panda, satwa yang menjadi ikon negara China. Baginya, merawat satwa bertubuh gemuk itu merupakan sebuah kebanggaan karena secara tak langsung juga menjaga kepercayaan hubungan negara Indonesia dengan China.
"Sebelumnya, belum pernah terpikir. Apalagi harus mengurus salah satu ikon Tiongkok, giant panda. Satu-satunya di Tiongkok dan satu-satunya di Indonesia ada di Taman Safari. Makanya saya merasa bangga," ia bercerita pada detikcom.
Sebelum menjadi perawat giant panda, Falahuddin pernah mengurusi hewan karnivora lainnya di Taman Safari. Ia menjelaskan terdapat perbedaan ketika mengurusi kedua jenis satwa ini.
"Sebelum saya jadi keeper giant panda, saya menjadi keeper hewan karnivora yaitu ada harimau, singa,"katanya.
"Kalau di giant panda itu tanggung jawabnya itu lebih besar dibandingkan dengan karnivora. Tanggung jawabnya mulai dari perawatan, kita harus benar-benar merawat giant panda dari kita berangkat sampai pulang sampai malam lagi, monitoring makanannya juga, kita harus benar-benar dan penjagaannya juga lebih intensif dibandingkan dengan karnivora. Karena giant panda itu ini kan ikon Tiongkok, jadi kita harus benar-benar jaga," ia mengungkapkan.
]

Saat ini, Falahuddin mengurus sepasang giant panda, yang jantan bernama Cai Tao sedangkan yang betina bernama Hu Chun. Setiap hari, Falahuddin harus memastikan giant panda mendapatkan asupan makanan dan segera melaporkan ketika giant panda sakit.
Falahuddin juga harus melakukan monitoring secara teratur. "Dari pagi sampai sore. Tapi tetap kalo monitoring 24 jam dikarenakan saat malam juga ada yang bertugas piket secara bergantian,"katanya.
Selama merawat keduanya, Falahuddin merasa senang namun tak dapat dipungkiri ada pula kendala yang tak jarang ia rasakan. Misalnya harus adu mulut dengan giant panda ketika memberi makan.
"Jadi setiap jam 12 atau siang atau sore ganti pakan yang baru, kalau sedang tidur kadang suka marah kalau dipanggil (panda-nya), keluar suara khas dari giant panda," ia bercerita.
Namun ia memaknai pekerjaannya ini sebagai sesuatu yang menyenangkan. Setiap suka dan duka pasti ada sebagai konsekuensi pekerjaan.
"Sukanya, kita senang merawat panda karena pandanya memang sangat mengemaskan. Dukannya, tanggung jawabnya itu lebih besar dibanding dengan hewan lain karena ikon. Jadi kita harus benar-benar menjaganya, merawatnya lebih intensif lagi. Intinya tanggung jawabnya lebih besar,"ujarnya.
[url]https://travel.detik.com/travel-news/d-5162200/cerita-falahuddin-merawat-ikon-china-di-indonesia [/url]
rawat panda gan
Diubah oleh XinHua.News 07-09-2020 14:52


nomorelies memberi reputasi
1
538
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan