Quote:
Kasus penyebaran Corona di Bogor, Jawa Barat, belakangan meningkat cukup signifikan. Saat ini yang menjadi perhatian adalah klaster penularan COVID-19 di keluarga.
Tercatat ada sekitar 48 klaster keluarga dengan 189 kasus positif Corona. Klaster keluarga juga memegang porsi 34,7 persen kasus COVID-19 di Bogor.
Dijelaskan oleh Firdza Radiany, analis dari Pandemic Talks, dari data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Bogor, sebagian besar yang terkena Corona di klaster keluarga adalah mereka yang lanjut usia dan anak-anak.
"Nah yang mengkhawatirkan juga, 20 persen klaster keluarga di Bogor ini orang tanpa gejala. Jadi orang tersebut merasa sehat, ternyata membawa virus," kata Firdza dalam siaran pers di Youtube BNPB, Senin (7/9/2020).
Survey sosial yang dilakukan oleh Dinkes Bogor juga menunjukkan hanya 15 persen warga Bogor yang percaya penyakit virus Corona COVID-19 benar-benar ada. Sisanya mengaku tak percaya. Hal ini bisa jadi pemicu klaster keluarga semakin masif.
"Sebaiknya para warga sudah harus mulai memahami bahwa klaster keluarga berbahaya," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Prof Akmal Taher menyampaikan temuan ini menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan dengan benar, jangan sampai menulari kaum yang rentan di dalam rumah khususnya orang tua yang memiliki penyakit penyerta.
"Mustinya kalau ada orang tua di rumah, kita harus menjaga. Kalau di rumah ada yang terpaksa keluar rumah, kita harus menjaga agar tidak langsung ketemu dengan yang high risk," papar Prof Akmal.
SUMBER
MANTAB BETUL
