Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Opi.SabaiAvatar border
TS
Opi.Sabai
Sistem Pendidikan Dulu dan Sekarang


السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Agan sista, jumpa lagi di thread ane yang ke sekian dalam membahas pandemi. Memang ga ada habisnya kalau kita bahas topik yang satu ini.


Siapa yang akan menyangka kita akan terjebak dalam situasi pandemi yang membuat diri terpenjara di rumah. Bisa keluar rumah pun, mulut dan hidung harus dipenjara dalam masker atau faceshield.

Pandemi ini seolah memutar kehidupan kita kembali ke fitrahnya.


Yang begitu sibuknya mengejar dunia, akhirnya bisa istirahat sejenak di rumah. Bekerja di rumah, walau bobot kerjanya tetap saja seperti biasa, tapi setidaknya bisa menghemat waktu, memangkas waktu yang digunakan untuk perjalanan menuju kantor.

Begitu pun dengan sekolah, seolah kembali ke metode seharusnya. Al Ummu madrasatul ula.

Sekolah secara formal itu hadir setelah Masehi, sekitar tahun 500M di Yunani Kuno, Romawi Kuno dan bahkan Mesir Kuno. Info ini ane dapat dari Kompas.com.

Sebelum adanya sekolah formal, sistem pendidikan diberikan di rumah. Diberikan oleh orang tua masing-masing anak.

Di zaman Rasulullah pun, pendidikan usia dini diberikan di tempat belajar yang disebut Kuttab. Mereka duduk melingkar mengelilingi gurunya dan kemudian yang dipelajari adalah tentang iman dan adab.

Bagaimana dengan zaman sekarang? Zaman sekarang pendidikan sangat komplit. Apalagi untuk standar usia dini sekali pun. Kurikulum anak setingkat TK sudah ada yang diajari komputer, berhitung, bahkan Bahasa Inggris.

Yang menjadi perhatian ane juga, saat ini orang-orang seolah berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke sekolah favorit, walaupun biaya tinggi dan jarak tempuhnya sangat jauh sekalipun. Hanya untuk mencari 'nama', bukan kwalitas pendidikan.

Bagaimana dengan pendidikan karakter anak? Bagaimana dengan peran orang tua yang harusnya memberikan pendidikan langsung kepada anak? Sudah banyak berita yang kita baca dan tonton tentang kenakalan anak dan remaja, karena kurangnya pantauan orang tua.

Saat pandemi ini lah, seolah kita dipaksa kembali ke fitrahnya. Ibu kembali membimbing anak-anaknya di rumah. Semoga dengan begini, kembali baik hubungan ibu dan anak yang sempat terpisahkan oleh kesibukan masing-masing dan generasi kita ke depan lebih baik lagi hendaknya.

Aamiin.

Sekian dulu thread ane yang singkat padat ini. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita bersama.
lapautekchy01
sofiyuen
tuliptulipje
tuliptulipje dan 3 lainnya memberi reputasi
4
226
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan