Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga berjaya di perdagangan pasar spot.
Pada Senin (31/8/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.554. Rupiah menguat 1,01% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Sementara di pasar spot, rupiah pun mantap menyusuri jalur hijau. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.550 di mana rupiah menguat 0,44%.
Kala pembukaan pasar, rupiah sebenarnya menguat 0,79%. Namun kemudian apresiasi rupiah mulai tergerus meski tetap bertahan di zona hijau.
Walau apresiasi rupiah menipis, tetapi tetap tidak tertandingi di Asia. Ya, penguatan 0,44% sudah lebih dari cukup untuk membuat rupiah menjadi mata uang terkuat di Benua Kuning.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:07 WIB:
Investor Borong Surat Utang Indonesia
Apresiasi rupiah tidak lepas dari peningkatan kepercayaan pelaku pasar. Ini tercermin dari penurunan premi risiko terhadap obligasi pemerintah Indonesia.
Pada pukul 09:23 WIB, Credit Default Swap (CDS) tenor lima tahun untuk obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi dolar AS berada di 98,11 basis poin (bps). Ini menjadi yang terendah sejak 5 Maret.
Baca: Pemerintah Kian Pede Disokong BI di SBN, Kupon Bakal Landai?
Penurunan CDS menandakan pelaku pasar meyakini bahwa risiko gagal bayar alias default semakin kecil. Hasilnya, investor semakin rajin mengoleksi Surat Berharga Negara (SBN).
Per 27 Agustus 2020, kepemilikan investor asing di SBN mencapai Rp 940,7 triliun. Ini adalah yang tertinggi sejak 13 Agustus 2020.
Permintaan SBN yang meningkat otomatis mendongkrak permintaan rupiah. Akibatnya, mata uang Tanah Air terus melanjutkan tren penguatan.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...erbaik-di-asia
Sip mantap