Pernah denger kan peribahasa kalau mata nggak bisa bohong? Ternyata dunia medis dan psikologi mengatakan hal yang sama. Salah satu panca indera yang dipakai untuk berbagai hal positif ini, selain sebagai sarana mengkonsumsi energi sekitar berupa objek maupun abstrak seperti warna dengan bantuan pantulan cahaya, ternyata menyediakan "jendela kecil", di mana kita bisa melongok dan melihat apa isi hati seseorang.

Satu rangkaian keajaiban penciptaan Tuhan, terdiri dari banyak sel dengan rangkaian saraf yang kompleks, satu sisi bisa digunakan untuk menduga dan memprediksi apa isi hati yang sedang bergeliat di dalam dada seseorang.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, seperti yang dikatakan dalam Science of People, kita harus paham dulu baseline seseorang. Artinya, mimik seseorang di mana terpapar dalam kondisi normal, alias kondisi yang biasa-biasa saja, saat santai, sedang tenang hati, emosi normal tidak marah tidak sedih tidak sedang bergembira banget.


Mata merupakan salah satu investasi berharga karena merupakan panca indra yang terpenting dalam beraktivitas sehari-hari, sejajar pentingnya dengan beberapa panca indra lainnya, sumber gambar best-wallpaper.net

Misalnya seperti kalau kita berbicara dengan lawan bicara, baik itu teman, sahabat, pasangan, keluarga, kolega, dalam kondisi yang normal nan santuy, dengan topik pembicaraan yang netral, tidak mengundang mengundang emosi-emosi tertentu seperti kemarahan kesedihan kebahagiaan berlebih. Di situ coba amati, dan lakukan note kecil, bagaimana gerak tubuh, intonasi suara, gestur wajah dan body.

Setelah mendapat note yang cukup bagaimana lawan bicara kita berperilaku, jadikan parameter dasar. Sehingga ketika kita melakukan pembicaraan dengan topik pancingan alias clickbait, yang terjadi perubahan tekstur tertentu yang keluar normal (pada baseline), maka pada momentum itu silakan cerna secara manual dan mandiri apa yang sedang terjadi, dan prediksi apa yang sekiranya dia pikirkan. Apa gali lagi lebih dalam jika Anda ingin.


Baseline bisa didapat biasanya setelah duduk berhadap-hadapan, mempelajari kondisi gestur tubuh secara normal, kantor dengan topik topik pembicaraan yang biasa, normal, dan tidak membutuhkan reaksi emosi berlebihan, ketika sudah kita dapat gesture normal seseorang, kita jadikan baseline, sumber gambar theatlantic.com

Eye blocking
Menutup mata dengan tangan, memejamkan mata, segala hal yang identik dengan menghalangi pandangan yang dilakukan lawan bicara saat kita memancing respon dengan verbal atau perilaku tertentu, mengatakan bahwa dia sedang tidak suka apa yang ada di hadapannya.


Selain memejamkan mata, mengarahkan pandangan atau menengokkan kepala ke arah lain juga termasuk eye blocking pada beberapa level pembicaraan, sumber gambar fashionisers.com

Menghalangi pandangan ini bisa apa saja. Bisa jadi eye-rubbing atau sekedar menggosok-gosok mata termasuk di sini. Sama seperti eye-blinking atau melakukan kedipan mata berkali-kali. Tergantung tipikal masing-masing orang.


Menutup mata secara manual bisa termasuk eye blocking, sumber gambar pinterest.com

Perilaku seperti ini merupakan tanda bahwa dia sedang merasakan un-comfortable, seperti tidak nyaman, takut, jijik, kekhawatiran, ketidaksetujuan, hingga ketidakpercayaan.

Pupillometry
Pupil kita akan melebar jika kita berada di tempat yang kurang cahaya, juga pada kondisi yang memang ada stimulasi tertentu yang membuat dia melebar. Seperti film kartun anime Jepang. Sering kita lihat ada karakter baik dalam manga atau anime, membelalakkan mata jika? Jika ada yang disenangi. Stimulasi disini kita rekatkan dengan segala hal rangsangan yang positif.


Pada pengamatan beberapa banyak orang, pupil dia membesar bisa kita amati secara manual, sumber gambar ridgefieldvisioncenter.com

Kalau melihat yang memang dia merasa tidak ada stimulasi tertentu, pupil tidak akan melebar, mungkin hanya ukuran normal, kalau konotasi yang sedikit negatif, pada kondisi tertentu malah pupil mengerut. Apalagi kalau yang tidak disuka, bisa jadi poin pertama yaitu eye-blocking terjadi.

Squinting
Menyipitkan atau memicingkan mata dilakukan lawan bicara ketika dia tidak menyenangi kita, atau pembicaraan yang barusan kita luncurkan secara verbal. Pada ilmu psikologi, dekat kaitannya squinting ini dengan rasa suspicion atau curiga di dalam hati.

Pernah menemui momentum seperti ini? Ketika kita membicarakan sesuatu kemudian lawan bicara memicingkan mata terhadap kita? Coba pikir kembali, verbal apa yang barusan Anda luncurkan sehingga membuat tubuh lawan bicara merespon dan berperilaku seperti itu.


Tapi jangan lupa bisa jadi dia kelilipan, sumber gambar freeimages.com

Kalau waktu itu Anda bilang ke lawan bicara, saya manusia normal, lalu dia memicingkan mata, berarti dia curiga, pada level tertentu sebagai bentuk ketidaksetujuan dengan pernyataan kita, bisa jadi ketika kita menyatakan demikian, dia merasakan sesuatu dan berperilaku seperti itu karena tahu keseharian kita seperti orang tidak normal: ketawa-ketawa sendiri, sudah bicara dengan pohon, dan perilaku lain seperti orang tidak waras.

Eyebrow
Terkadang kita secara tidak sadar mengangkat alis ketika sedang melakukan pembicaraan dengan lawan. Hal ini menggambarkan kita sedang ingin berkomunikasi dengan lebih baik lagi bersama lawan bicara.


Pernah menemui lawan bicara melakukan ini ketika berkomunikasi dengan kita? Saatnya kita agak fokus dengan pembicaraan yang hendak dia luncurkan, sumber gambar mtv.com

Mungkin moment sebelumnya ada pelebaran topik, lalu sedetik kemudian kita ingin kembali ke topik awal atau ada perihal lebih urgent untuk dibicarakan. Bisa pula menggambarkan keterbutuhan kita untuk bertransisi, melangkah to the next step pembicaraan lain yang kita butuhkan fokus di dalamnya daripada sebelumnya.

Eye sign: health level
Kita berkata terima kasih pula atas perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seiring waktu bergulir. Teknologi medis didukung banyak penelitian mutakhir terkini menyebutkan bahwa beberapa indikasi awal yang nantinya bisa menjadi penyakit kronis bisa dilihat dari mata.


Kalau kepo lebih lanjut silakan serahkan kepada ahlinya, seperti dokter spesialis, sumber gambar dailymail.co.uk

Sekitar 62% indikasi kesehatan seseorang ada possibility kolesterol tinggi bisa dilihat dari mata. Pada sisi lain, 39% kemungkinan darah tinggi dan sekitar 34% dari cikal bakal diabetes bisa diamati dari mata. Tentu dengan bantuan beberapa peralatan canggih di dunia medis.

Kalau saya secara pribadi bisanya membuat mata Anda sakit. Coba kita duduk bersama, berhadap-hadapan, mengobrol, kopi darat istilahnya, lalu secara tiba-tiba saya colok mata Anda memakai dua jari saya. Sakit kan? Nah itu keahlian saya.

Synchrony or Mimicry
Seperti mirroring, meniru perilaku lawan bicara, baik secara gesture tubuh maupun gerakan mata, mimik, untuk menunjukkan attract ke lawan bicara, menunjukkan kalau kita tertarik, apa prediksi orang yang ada di hadapan kita sedang interest ke kita. Pernah saya bahas di sini.

Tapi dengan catatan, tidak banyak momen yang menyediakan waktu kita untuk melakukan synchrony seperti ini, atau akumulasi perilaku dengan kuantitas yang berlebih, karena kedua hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman juga kepada lawan bicara. Selain pada sisi lain dia bisa tersinggung. Pada kondisi ketika kita dekat dengan lawan bicara atau sudah lama saling mengenal, mungkin bisa jadi joke, tapi bisa jadi sebaliknya.

Gazing
Tatapan mata bisa menjadi sesuatu yang intim. Baik berkonotasi positif maupun negatif. Misalnya ketika kita menemui seseorang yang tidak kita suka, atau kita benci banget, bisa jadi saat itu kita melakukan tatapan mata yang lurus nan tajam kearah dia dengan akumulasi waktu yang lebih panjang daripada normal. Tidak hanya konotasi negatif benci tapi bisa juga dalam membahas akan ketidaksetujuan.


Kalau ada lawan jenis yang menatap kita, jangan GR dulu karena ada beberapa kemungkinan, sumber gambar colleenhenney.com

Dalam konotasi positif bisa jadi ini adalah social gazing, tatapan karena merasa nyaman. Seperti para pembaca dengan sahabat, saat melakukan interaksi atau ngobrol kesana kemari, pasti banyak momentum saling memandang, karena memang kita makhluk sosial dan sedang melakukan kegiatan sosial yaitu berinteraksi dengan sesama, dan kita merasa nyaman dengan interaksi tersebut.

Intimate gazing masih dalam deret konotasi positif, seperti pada pasangan romansa, suami istri misalnya. Atau mungkin dengan seseorang lawan jenis, di mana dia menatap mata kita, dengan jangka waktu yang lebih daripada normal, dengan gestur tubuh yang tidak menunjukkan negative habit, bisa jadi dia ada 'harapan' ke kita, meski tidak semua tatapan bisa mengatakan hal yang sama. Tapi satu hal yang pasti, rasa nyaman sedang ditunjukkan dia secara tidak sadar. Nyaman ke kita maksudnya. Power gazing artinya bisa kita gunakan tatapan itu untuk menunjukkan kekuatan atau power yang kita miliki.


Tinggal pilah pilah saja, karena tatapan seseorang mengandung makna tersendiri, entah positif maupun negatif, sumber gambar tantramassagelondon.com

Sideways glance
Melihat ke samping, merupakan pertanda seseorang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang sesuatu. Jika bola mata ke samping kemudian alis berkerut, ada kemungkinan suspicion atau rasa curiga yang sedang mengganjal di hati, bisa pula di dalam hatinya sedang ada "perasaan mendalam mengenai suatu hal". Dalam bahasa lain disebut critical feelings.

Lain hal jika bola mata ke samping kemudian dibarengin dengan naiknya alis, ada kemungkinan dia sedang mempunyai perasaan tertarik, interesting about something, identik dengan berbagai stereotip positif, termasuk kenyamanan, rasa senang, dan berbagai hal lain yang identik dengan momentum menyenangkan.

Looking Down One’s Nose
Pernah merasakan berbicara dengan seseorang, berhadapan dalam posisi duduk maupun berdiri, lalu dia mengangkat kepalanya, seolah-olah memperlihatkan lubang hidungnya, atau dengan kata lain mensejajarkan bagian bawah hidung dengan lawan bicara? Bisa jadi momentum singkat itu terjadi karena kala itu dia merasa lebih superior daripada kita.

Jangan tersinggung, karena tipikal orang beda-beda bisa saja ini dilakukan tidak sengaja atau memang ada superior feeling di dalam hatinya sekilas mengingat kita adalah lawan bicaranya, tapi tidak serta merta merasa superior ini mempengaruhi banyak hal. Tinggal caranya kita aja saling menghargai orang lain. Jangan sampai berpikir yang negatif kemudian kala momentum ini terjadi Anda menyolok dua lubang hidungnya memakai dua jari kita.

Darting eyes
Mengencangkan pandangan atau mata yang melotot, bisa menjadi ini acuan yang membahasakan bahwa seseorang tersebut sedang insecure, merasa di posisi tidak aman, baik terancam maupun tidak nyaman, ada kemungkinan dia sedang mencari celah untuk menghindari pembicaraan yang sudah terjadi antara kita dengan sang lawan bicara.

Kenapa kamu melotot?
Iya itu kotoran hidung kamu besar banget menggelantung di bawah bibir.

Beda konteks dan beda kondisi ya tiap orang. Hanya saja kebanyakan case yang dirasakan lawan bicara adalah insecure. Tapi tetap, bisa saja ada kemungkinan lain, seperti satu percakapan singkat di atas.

Controlling Where People Look
Saat kita berbicara dengan lawan, kemudian ada momen tertentu kita menginginkan konsentrasi atau fokus lawan bicara meningkat, biasanya nggak sengaja kita menggerakkan tangan, atau mengeluarkan telunjuk seperti sedang menunjuk sesuatu dan mensejajarkannya dengan titik pandang lawan bicara. Ini membantu mengontrol lawan bicara untuk kembali ke topik. Dengan cara memfokuskan fokus pandang lawan bicara tersebut ke suatu titik.


bahkan hanya mengangkat tangan sejajar dada seperti ini, sumber gambar
analyzedu.com

Sama halnya seperti guru di sekolah, dosen di perkuliahan, maupun kita sendiri atau senior yang sedang melakukan presentasi di depan banyak orang. Bisa seperti menggenggam ballpoint dan menggerakkannya, atau seorang guru yang menggenggam erat kapur kemudian seperti mengayunkan membentuk sesuatu, dan seorang presentator yang membawa perangkat tertentu atau sekedar tangannya bergerak-gerak, biasanya setinggi dada atau lebih ke atas lagi sedikit, atau bisa jadi disejajarkan dengan titik pandang lawan bicara.

Seperti kita biasanya, kalau sedang serius berbicara dengan lawan kemudian topik selanjutnya membutuhkan konsentrasi fokus, kita menunjuk sejajar dengan titik pandang matanya, cara menggerakan tangan di situ agar dia agak fokus.

Eye direction
Banyak studi medis maupun keilmuan lainnya, terutama ranah psikologi, menerapkan pergerakan mata sebagai penanda seseorang tersebut mengatakan sesuatu yang sebenarnya atau tidak. Baik kepolisian maupun dunia kerja, dan beberapa bidang lain menerapkan hal ini. Biasanya ketika orang melihat keatas, bergulir ke kanan, alias serong kanan atas, mengindikasikan dia sedang memakai sisi imaginer otak. Berbeda ketika seseorang melihat ke atas dan bola mata bergulir ke kiri alias serong atas kiri, hati mereka sedang mengingat sesuatu, atau sedang membongkar file masa lalu di dalam pikirannya.


Bola mata akan terlihat kok, baik ke kanan kiri bawah maupun serong atas serong bawah, sumber gambar tantramassagelondon.com

Tapi tidak serta merta semua orang bisa diterapkan seperti ini. Semua tergantung tipikal orang dan kondisi yang yang sedang terjadi. Tapi dominan orang mempunyai tipikal normal jadinya ada indikasi parameter ini bisa digunakan. Beda seperti orang yang abnormal, seperti orang kidal. Kelihatannya parameter seperti ini mau kita terapkan ke dia agak susah.

Bola mata melihat ke kanan, sebentuk auditory thought, identik dengan imajiner seperti berusaha mengingat, pembentukan secara abstrak memori tertentu, misalkan mengingat sebuah lagu atau bacaan yang telah dibaca beberapa detik lalu. Bola mata melihat ke kiri bentuk perilaku visual thought, seperti mengingat warna baju yang telah dipakai 3 bulan lalu saat bermain ke rumah teman.

Melihat ke bawah serong ke kanan, bisa jadi seseorang sedang menggambarkan atau prediksi suatu perasaan maupun hasil yang dirasakan panca indra, bila dia melakukan ini dan itu, misalkan kita memikirkan prediksi yang bisa terjadi kepada kita saat masuk kolam berisi air coca-cola dan tubuh kita ditempeli banyak permen Mentos.

Berbeda dengan melihat ke bawah kemudian bergulir si bola mata ke kiri, ini terjadi seperti seseorang di kala berbicara dengan dirinya sendiri. Sedikit trance ya?



Beberapa hal di atas bisa dijadikan acuan, asalkan kita mengetahui baseline seseorang, sekarang pada sejatinya diri orang itu beda-beda tipikal dan kebiasaan. Siapa tahu kita sudah menerapkan parameter-parameter tersebut di atas tapi di akhir conversation kita baru tahu bahwa dia orang kidal.

Jadikan aja ini seperti bendera kuning. Ketika kita sudah mengetahui baseline seseorang, lalu ketika melakukan pembicaraan, ada topik umpan yang kita keluarkan, ternyata dia melakukan respon yang tidak kita duga sebelumnya, berarti kibaran bendera seakan muncul. Semua urusan dikembalikan ke Anda, boleh jadi opsi menggali informasi lebih dalam lagi kepada lawan bicara dilakukan.

Semoga bermanfaat dan bisa ambil wacana positif, meskipun sederhana, simple dan apa adanya.

See you!



Furqon643






Sumber
Di sini.