Quote:
Pengamat ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi menyebut Indonesia sudah dipastikan masuk resesi. Hal itu merujuk pada kontraksi ekonomi Indonesia saat ini.
"Jadi menurut saya 100 persen, satu persen lebih tinggi dari Pak Mahfud ya bahwa kita akan mengalami resesi," ucap Acuviarta saat dihubungi, Selasa (1/9/2020).
Pandangan itu dilihat Acuviarta dari kontraksi ekonomi di Indonesia. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di minus 2,7 persen. Sedangkan di kuartal kedua, minus 5,32 persen.
"Kemarin (minus) 5,32 (persen) sekarang (kuartal III) perkiraan saya stuck di minus tapi lebih baik dibanding yang kemarin. Tapi tetap masuk resesi. Saya berkeyakinan resesi. Karena tidak ada yang bisa berkeyakinan level resesinya berapa," tuturnya.
Sejauh ini, pemerintah sendiri belum mengumumkan resesi Indonesia. Menurut Acuviarta, pemerintah terlalu optimis dapat memperbaiki keadaan ekonomi.
"Ya saya kira pemerintah itu terlalu optimis atau karena memang tidak punya skenario dalam menekan agar ini tidak terpuruk semakin dalam. Kita lihat perlambatan daya serap anggaran, program pemulihan ekonomi nasional itu kan menurut saya sangat lamban. Ekonomi ini juga termasuk kelambatan kebijakan dari pemerintah," kata dia.
Acuviarta menambahkan bila nantinya Indonesia memasuki resesi, dampak paling kentara terlihat dari pengangguran. Banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Resesi otomatis si output sisi suplai terjadi penurunan. Dan yang paling drastis penggunaan input tenaga kerja. Nah tenaga kerja punya implikasi pengangguran dan kemiskinan. Saya kira yang paling terasa itu. Ya PHK sangat rasional. Sebelum mengalami pandemi juga pengangguran kita meningkat sudah. Apalagi ditambah dampak pandemi. Hari ini utiliti usaha tidak lebih dari 30 persen," tutur dia.
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud Md menyebut Indonesia akan dilanda resesi ekonomi bulan depan. Kendati demikian, resesi itu tidak akan membuat Indonesia mengalami krisis ekonomi.
Mahfud mengatakan imbauan pemerintah untuk hidup normal kembali dengan menyadari COVID-19 kurang efektif karena saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenakan masker dan berkerumun seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Padahal virus Corona ini sangat nyata sebagai musuh atau dapat membahayakan kehidupan sehari-hari.
"Sementara kehidupan ekonomi turun terus. Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9 persen akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," katanya saat memberikan sambutan dalam acara temu seniman dan budayawan Yogya di Warung Bu Ageng, Jalan Tirtodipuran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/8).
SUMBER
MENGERIKAN .... 100% RESESI
UNTUNG ANE DARI AWAL CORONA RAJIN MENABUNG UNTUK DANA DARURAT.
BULAN-BULAN KEDEPAN INI JUGA HARUS SEMAKIN BERHEMAT DAN MENABUNG LEBIH BANYAK.
SEMOGA KITA SURVIVE SELAMA RESESI INI BRAY
