Kaskus

News

BPLN.godAvatar border
TS
BPLN.god
Waduh, Makin Banyak Orang Hong Kong Mau Merdeka dari China!
Waduh, Makin Banyak Orang Hong Kong Mau Merdeka dari China!

Jakarta, CNBC Indonesia - Hong Kong Public Opinion Research Institute (HKPORI) menggelar jajak pendapat yang melibatkan 1.007 responden masyarakat Hong Kong untuk mengetahui pendapat mereka seputar isu-isu terkini. Hasilnya mungkin bisa membuat telinga China agak panas.

Survei dimulai pada 30 Juni, saat pemerintah China mengesahkan undang-undang (UU) keamanan baru di Hong Kong. Ternyata, hampir 60% masyarakat Hong Kong menolak pemberlakuan UU yang disebut-sebut lebih represif itu. Delapan persen responden menyatakan agak menolak sementara 51% menyebut sangat menolak.

Angka itu meningkat dibandingkan survei yang serupa yang dilakukan pada Juni. Kala itu, 8% menyatakan agak menolak dan 49% menegaskan sangat menolak.

[table][tr][td]
Waduh, Makin Banyak Orang Hong Kong Mau Merdeka dari China! 

[/td]
[/tr]
[/table]
"Sekarang ada kewaspadaan saat seseorang ingin mengajak keluar orang lain. Aksi main tangkap yang dilakukan oleh aparat keamanan membuat rakyat marah," kata Ivan Choy, Pengajar Senior di Chinese University, seperti dikutip dari Reuters.
Hingga 20 Agustus, kepolisian Hong Kong telah menahan 25 orang atas nama UU keamanan yang baru. Mereka yang terdiri dari para aktivis sampai pemilik media dituding terlibat dalam kejahatan subversi, terorisme, dan berkoalisi dengan kekuatan asing.
Pernyataan lain yang lebih panas adalah apakah rakyat Hong Kong setuju atau tidak untuk melepaskan diri dan mereda dari China. Jawaban yang keluar ngeri-ngerisedap...
Dalam survei Agustus, jumlah responden yang sangat mendukung kemerdekaan Hong Kong adalah 13% Jumlah ini naik dibandingkan survei Juni, di mana kala itu yang sangat mendukung ada 11%.
Kemudian responden yang sangat menolak berjumlah 38% pada survei Agustus. Turun dibandingkan Juni yang sebesar 41%.
[table][tr][td]
Waduh, Makin Banyak Orang Hong Kong Mau Merdeka dari China! 

[/td]
[/tr]
[/table]
"Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa semakin tinggi represi dari pemerintah, maka perlawanan akan semakin kuat," tegas Ming Sing, Associate Professor di Hong Kong University of Science and Technology, sebagaimana diwartakan Reuters.
Apabila situasi terus memburuk, misalnya semakin banyak orang yang ditangkapi, maka bukan tidak mungkin gelombang aksi massa kembali terjadi di wilayah bekas koloni Inggris tersebut. Pasalnya, kini semakin banyak orang yang mendukung gerakan pro-demokrasi.
Hasil survei menunjukkan 44% responden mendukung aksi pro-demokrasi. Sementara yang menentang adalah 33%, setengah-setengah 16%, dan tidak tahu 6%.
[table][tr][td]
Waduh, Makin Banyak Orang Hong Kong Mau Merdeka dari China! 

[/td]
[/tr]
[/table]
Tahun lalu, gelombang protes melanda Hong Kong selama berbulan-bulan. Aktivitas ekonomi di negara-kota itu terhambat, sehingga menyebabkan resesi.
Pada kuartal III-2019, output ekonomi yang dicerminkan dalam Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -2,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Kontraksi ekonomi kembali terjadi pada kuartal berikutnya yaitu 3% YoY. Ketika kontraksi terjadi dua kuartal beruntun, itu namanya resesi.
Memasuki 2020, kontraksi belum terhenti menghampiri Hong Kong. Pada kuartal I-2020, PDB Hong Kong terkontraksi 9,1% YoY dan kuartal berikutnya minus 9% YoY. 


Namun tahun ini bukan demonstrasi yang membuat ekonomi Hong Kong mati suri, melainkan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Seperti pemerintahan di negara lain, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pun menerapkan pembatasan sosial (social distancing) untuk meredam risiko penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Masyarakat Hong Kong pun punya kesadaran tinggi dalam hal menjaga jarak, salah satu protokol kunci untuk mengurangi risiko terjangkit virus corona. Tingkat kepatuhan menjaga jarak terlihat dari skor Social DIstancing Indexkeluaran Citi. Nilai Social Distancing Index yang semakin menjauhi nol menunjukkan masyarakat kian berjarak.
Per 21 Agustus, skor Hong Kong ada di -21. Di level Asia, Hong Kong lebih baik ketimbang Singapura (-20), Indonesia (-18), Malaysia (-16), Jepang (-15), Thailand (-12), Vietnam (-9), Korea Selatan (-6), dan Taiwan (-3). 


Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya aksi massa dalam skala besar cukup kecil. Pasalnya, warga Hong Kong taat menjaga jarak. Dalam demonstrasi, yang namanya menjaga jarak tentu sulit terjadi. 

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...a-dari-china/1

nampak jelas bajingan provokator itu komunis cina.
bajingan komunis cina hancurkan ekonomi HK
komunis cina ingin kuasai dunia tapi itu hanyalah mimpi basah
asia sudah di obrak abrik lewat hutang dan virus.
sekarang amerika dan dunia yang diobrak abrik
keleng paok itu diadu domba oleh komunis paok cina

semoga saja komunis laknat biadab segara punah

banyak BSH komunis cina yang iri dengan kemajuan HK
persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln 

yosefulAvatar border
yoseful memberi reputasi
1
573
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan