Masuk sekolah diundur kembali pada zona kuning

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama masuk sekolah seharusnya sudah dimulai sejak Senin, 13 Juli 2020. Namun saat pandemi Corona Covid-19 seperti saat ini, sekolah tatap muka sebagian tidak dilakukan.

Kegiatan belajar mengajar atau KBM di sekolah secara tatap muka dinilai rawan penularan, baik oleh siswa, maupun guru, dan orangtua.

Meski begitu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan, hanya sekolah yang berada di zona hijau yang dapat menerapkan proses pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Corona Covid-19.

"Di zona hijau itulah yang kami memperbolehkan pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka," kata Nadiem dalam video conference, Senin 13 Juni 2020 lalu.

Kebijakan pemerintah terkait pembukaan kembali beberapa fasilitas umum di era new normal menimbulkan polemik. Jika pasar, mall dan tempat hiburan yang sudah mendapat lampu hijau untuk membuka kegiatan seperti biasanya, walaupun tetap memakai protokol kesehatan sesuai aturan WHO.

Hari pertama masuk sekolah yang telah ditetapkan dalam kalender pendidikan nasional oleh Nadiem Makarim per tanggal 13 Juli 2020 justru diwarnai beragam respons masyarakat. Terkait pemberlakuan pembukaan sekolah yang masih sedikit, tercatat hanya daerah zona hijau saja yang bisa melaksanakan kegiatan tatap muka di sekolah dengan aturan protokol Covid-19.

Jagad medsos justru dihujani berbagai meme yang mewakili curhatan para guru dan murid yang sudah rindu belajar normal seperti biasanya. Para siswa terutama mengungkapkan kesedihan karena belum bisa belajar secara luring alias tatap muka langsung. Kejenuhan belajar daring memang terasa jelas. Ketika siswa hanya dijejali berbagai materi dan tugas selama belajar di masa pandemi.

Selamat datang di trit ane kali ini, Gansis. Kali ini ane mau bahas tentang hal yang sedang viral di jagad maya. Yess, yang lagi trending topic awal pekan ini, polemik sekolah yang belum dibuka.

Dibukanya fasilitas hiburan dan mall sepertinya tak cukup membayar kejenuhan akibat school from home yang telah dilewati sekitar 3 bulan lamanya. Kerinduan akan nuansa kelas, sekolah dan keceriaan bersama teman-teman tampaknya tak terobati dengan hiburan apa pun.

Begitupun yang terjadi di daerah zona kuning seperti Kabupaten Cianjur. Para siswa yang sudah menantikan kabar gembira masuk sekolah di tahun ajaran baru justru harus menelan pil pahit.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Asep Saepurohman menjelaskan, untuk teknis kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Cianjur, masih menggunakan sistem online atau tidak diperbolehkan tatap muka di sekolah, sehubungan dengan status di Cianjur ini masih zona kuning.

Mengetahui kebijakan tersebut mengundang respons dari para netizen yang nota bene merupakan guru dan siswa.

Tak salah jika mereka sudah rindu suasana belajar di sekolah secara langsung. Terutama untuk yang berada di daerah yang belum memiliki jaringan internet memadai. Sistem belajar daring sangat merepotkan siswa dan guru. Ada yang harus pergi ke perbukitan untuk mendapat sinyal yang bagus. Belum lagi keterbatasan ekonomi keluarga yang belum memadai untuk terus membeli paket kuota atau pulsa.

Semoga pandemi ini cepat berlalu, agar kita bisa menikmati kembali pendidikan secara langsung.

Terima kasih sudah mampir di trit ane, Gansis. Jangan lupa cendolin dan komen, ya❤️.




Opini pribadi
Referensi1

Referensi2

Sumber gambar: Facebook