- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Studi Baru Tentang COVID, Sistem Imun Wanita Lebih Kebal Terhadap Respon COVID 19


TS
cyoga17
Studi Baru Tentang COVID, Sistem Imun Wanita Lebih Kebal Terhadap Respon COVID 19
Article by cyoga17 on August 30, 2020, 18:06

Sejak kemunculan virus ini, dunia penilitian dan pengembangan banyak yang berfokus dalam meneliti perkembangan dan cara untuk mematikan virus ini yang nantinya dalam bentuk vaksin. Fokus ini akhirnya menghasilkan banyak hasil penelitian terkait dengan COVID ini. Kita perlu mempelajari tentang apa saja yang terkait dengan COVID ini sehingga kita dapat mencegah dan menemukan cara untuk mengetahuinya. Semoga sehat sehat semua yaa, sementara itu ada berita baru dari aljazeera news.
Dikutip dari aljazeera news, Universitas Yale di amerika serikat berhasil melakukan penelitian dan menghasilkan sebuah penemuan baru terkait COVID 19. Jurnal yang diterbitkan ternyata menyebutkan bahwa sistem imun wanita lebih kebal terhadap COVID 19. Jurnal nature yang diterbitkan menyebutkan bahwa pria berperan 60% dalam kematian terkait penyakit COVID. Namun kita tetap tidak bisa menelan satu kesimpulan data ini mentah mentah ya, tetap harus mempertimbangkan dari berbagai aspek.

Disimpulkan bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap kekebalan tubuh terkait COVID ini. Dalam hasil penelitian disebutkan adanya pengaruh ekstra kromosom X pada wanita. Hasil studi juga menemukan wanita meningkatkan kekebalan yang kuat dengan melibatkan limfosit T untuk memerangi virus ini sehingga daya tahan terhadap virus ini jauh lebih kuat daripada pria. Ini terjadi pada wanita di rata rata umur 60an.
Walau begitu maka timbul pertanyaan ada apa dengan pria?. Studi lain menyebutkan bahwa gaya hidup kebanyakan pria lebih buruk dari wanita. Kebanyakan pria tidak memiliki gaya hidup sehat sehingga tubuhnya tidak punya sistem pertahanan yang bagus. Hal ini yang akhirnya menyebabkan pria lebih rentan terkena virus ketimbang wanita. Maka vaksin yang dibentuk akan berkaitan dengan limfosit T pada pria sehingga bisa optimal.
Walaupun begitu banyak yang masih mengkritik hasil penelitian ini. Banyak yang mengatakan bahwa hasil ini tidak universal karena sampel yang diambil hanya pada umur sekitar 60an. Ada juga yang mengakatakn sampel pada penelitian ini kurang memenuhi syarat uji sehingga hasilnya belum bisa dipastikan dan harus dilaksanakan uji ulang.

Terlepas dari itu semua, kita tetap harus taat pada protokol kesehatan yang sudah diberikan. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan itu merupakan kunci dalam mengatasi masalah COVID ini hingga sampai pada penyelesaian vaksin. Memakai masker, cuci tangan dan selalu menjaga jarak adalah hal mulia yang bisa dilakukan saat ini. Hanya dengan melakukan itu anda sudah seperti orang baik saat ini karena mencegah penyebaran virus. Hindari hoax yang bertebaran di internet dan jangan terprovokasi tentang ada atau ketiadaan virus ini yang tidak masuk akal, menuju Indonesia maju namun kalau tidak dimulai dari hal hal intelektual dan inovasi maka tidak akan bisa terwujud.
Source Berita : Yang Mulia Aljazeera
Source Image: Google

Sejak kemunculan virus ini, dunia penilitian dan pengembangan banyak yang berfokus dalam meneliti perkembangan dan cara untuk mematikan virus ini yang nantinya dalam bentuk vaksin. Fokus ini akhirnya menghasilkan banyak hasil penelitian terkait dengan COVID ini. Kita perlu mempelajari tentang apa saja yang terkait dengan COVID ini sehingga kita dapat mencegah dan menemukan cara untuk mengetahuinya. Semoga sehat sehat semua yaa, sementara itu ada berita baru dari aljazeera news.
Dikutip dari aljazeera news, Universitas Yale di amerika serikat berhasil melakukan penelitian dan menghasilkan sebuah penemuan baru terkait COVID 19. Jurnal yang diterbitkan ternyata menyebutkan bahwa sistem imun wanita lebih kebal terhadap COVID 19. Jurnal nature yang diterbitkan menyebutkan bahwa pria berperan 60% dalam kematian terkait penyakit COVID. Namun kita tetap tidak bisa menelan satu kesimpulan data ini mentah mentah ya, tetap harus mempertimbangkan dari berbagai aspek.

Disimpulkan bahwa ada pengaruh jenis kelamin terhadap kekebalan tubuh terkait COVID ini. Dalam hasil penelitian disebutkan adanya pengaruh ekstra kromosom X pada wanita. Hasil studi juga menemukan wanita meningkatkan kekebalan yang kuat dengan melibatkan limfosit T untuk memerangi virus ini sehingga daya tahan terhadap virus ini jauh lebih kuat daripada pria. Ini terjadi pada wanita di rata rata umur 60an.
Walau begitu maka timbul pertanyaan ada apa dengan pria?. Studi lain menyebutkan bahwa gaya hidup kebanyakan pria lebih buruk dari wanita. Kebanyakan pria tidak memiliki gaya hidup sehat sehingga tubuhnya tidak punya sistem pertahanan yang bagus. Hal ini yang akhirnya menyebabkan pria lebih rentan terkena virus ketimbang wanita. Maka vaksin yang dibentuk akan berkaitan dengan limfosit T pada pria sehingga bisa optimal.
Walaupun begitu banyak yang masih mengkritik hasil penelitian ini. Banyak yang mengatakan bahwa hasil ini tidak universal karena sampel yang diambil hanya pada umur sekitar 60an. Ada juga yang mengakatakn sampel pada penelitian ini kurang memenuhi syarat uji sehingga hasilnya belum bisa dipastikan dan harus dilaksanakan uji ulang.

Terlepas dari itu semua, kita tetap harus taat pada protokol kesehatan yang sudah diberikan. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan itu merupakan kunci dalam mengatasi masalah COVID ini hingga sampai pada penyelesaian vaksin. Memakai masker, cuci tangan dan selalu menjaga jarak adalah hal mulia yang bisa dilakukan saat ini. Hanya dengan melakukan itu anda sudah seperti orang baik saat ini karena mencegah penyebaran virus. Hindari hoax yang bertebaran di internet dan jangan terprovokasi tentang ada atau ketiadaan virus ini yang tidak masuk akal, menuju Indonesia maju namun kalau tidak dimulai dari hal hal intelektual dan inovasi maka tidak akan bisa terwujud.
Source Berita : Yang Mulia Aljazeera
Source Image: Google
0
421
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan