HEBAT BANGET!

Aku sebenarnya kurang tahu ini kelainan atau bukan. Tapi, ya anak ini berbeda dan tidak normal seperti kita pada umumnya. Begini ceritanya:

Saat SMP setiap aku pulang sekolah, aku melewati gang. Suatu hari, ada sebuah rumah yang ada seorang anak. Aku berhenti sebentar dan memperhatikan anak itu. Lalu, sang ibu muncul. Aku senyum, ibunya membalas senyum dan aku lanjut jalan. Begitu terus sampai aku lulus SMP, ketika aku lewat aku senyum ke ibu dan anak itu kalau mereka di luar rumah.

Setelah lulus SMP, aku sudah jarang melewati gang itu. Sampai pas kuliah aku pernah lewat, ternyata ibu dan anak itu masih suka di depan rumah. Saat itu, aku beranikan diri menyapa ibu itu. Ibu itu menyambut ramah sapaanku. Aku duduk dekat ibu itu, ternyata ibu itu kenal bapak aku. Akhirnya, kami berbincang sedikit.



Beberapa hari kemudian, aku kembali lagi. Membawa sedikit makanan dan kembali berbincang. Namun, saat ini aku beranikan diri untuk bertanya anak yang bersama ibu itu.

A: aku I: ibu

A: bu, ini anak ibu?

I: iya neng, anak ibu yang kedua ini dia

A: oh, anak ibu. Bu, maaf kalau boleh tahu, anaknya kenapa? Maaf ya bu aku lancang bertanya kaya gitu.

I: ini neng, dia tuh pas lahir sebenarnya normal. Cuma pas beberapa bulan, dia sakit panas. Saya bawa tuh dia ke puskesmas. Eh sama susternya disuntik, habis itu dia malah kejang-kejang. Setelah disuntik dan kejang-kejang, dia kaya gini neng. Jadi enggak bisa ngapa-ngapain. Ngomong gak bisa, jalan gak bisa dan dia gak bisa diam. Dari dia umur bulanan sampai waktu itu belasan tahun, dia gini aja duduk dan tiduran bisanya. Ini juga sudah mending neng, dulu mah sakit-sakitan, suka panas dan kejang-kejang terus. Sekarang mending gak sakit-sakitan lagi.

A: oh gitu ya bu, cewek ya bu anaknya? Namanya siapa?

I: iya neng, cewek. Namanya uci, neng.

A: oh uci, umurnya berapa bu?

I: udah 18 tahun neng, udah datang bulan dia nih. Duh, saya mah kudu sabar neng sama dia kalau pas datang bulan. Namanya cewek kan pasti kesakitan kalau datang bulan ya, nah dia ini juga. Sama kaya kita dan cewek lain.

A: oh gitu ya bu, uci punya kakak berarti ya? Kakaknya baik-baik saja bu?

I: iya neng, punya kakak, baik-baik saja kok. Kakaknya lagi kerja noh.

A: terus uci makannya biasa saja bu? Apa harus ada makanan khusus gitu?

I: enggak neng, dia mah biasa kaya kita makannya. Banyak dia kalau makan. Sehari bisa empat kali.

A: wah, hebat uci ya (aku sambil bicara ke uci)

I: neng orang baik nih, biasanya dia kalau ada orang baru terus gak baik, dia gak mau bersuara atau ketawa. Diam doang gitu. Ini dia ketawa mulu, senang dia nih.

A: masa bu? Wah, uci senang ya (aku bicara lagi ke uci dan pegang tangannya)

Supaya kalian tahu, uci tuh seperti ini

(Momen langka nih, dia bisa diambil fotonya dengan baik seperti ini karena biasanya dia tidak bisa diam)


Ditulis teman saya Nida Situmorang