Kaskus

Automotive

lishandokoAvatar border
TS
lishandoko
Benarkah NMax, PCX, DKK Benar-benar Keren?
Benarkah NMax, PCX, DKK Benar-benar Keren?

Skuter matik premium seolah menjadi standar “motor keren” saat ini. Tren ini tentu saja dicetak dengan sangat elok oleh para pabrikan sepeda motor. Khususnya dua brand, Honda dan Yamaha di Indonesia.

Dua pabrikan, PT Astra Honda Motor dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing beradu jurus dalam membuat skutik premium favorit. Saat Yamaha menyodorkan NMax pada tahun 2015 lalu dengan harga mulai Rp 23 jutaan, konsumen motor langsung menyamber dengan antusias.

Motor berbentuk seperti jetski itu jadi anomali kala itu. Dimensi body besar, gaya ala motor cruiser, dan rem cakram di kedua roda bikin NMax terlihat superior di tengah matic-matic reguler yang sulit dibilang keren.

Sebenarnya skutik sejenis NMax bukan hal baru di Indonesia. Honda sudah merilis PCX sejak 2010, begitu juga Suzuki yang punya produk Burgman. Tapi, dua motor tersebut berstatus CBU yang membuat harganya kelewat tinggi buat kocek pembeli skutik.

Yamaha cukup cerdas, membuat NMax di dalam negeri sehingga bisa menjual dengan harga jauh lebih murah dari dua pendahulu. Setelah NMax sukses, Yamaha mengeluarkan jagoan berikutnya, yakni Aerox 155. Modelnya sporty, guratan desainnya aduhai macam motor balap. Aerox pun jadi buruan pembeli. Walaupun secara total penjualan Honda sulit disaingi, sudah menguasai 70 persen pangsa pasar nasional.

Yamaha ada di atas angin karena penjualan NMax laris manis selama hampir 3 tahun pertama sejak diluncurkan, pun begitu dengan Aerox yang sampai harus inden beberapa bulan. Tapi dalam persaingan bisnis tidak ada teori “ikut senang melihat pesaing senang”. Melihat Yamaha bersuka ria, Honda bilang “Oh tidak semudah itu Ferguso!”. Maka di awal tahun 2018, Honda merilis PCX 150 buatan lokal dengan harga seimbang dengan NMax.

Maka genderang perang bertabuh kencang antara dua pabrikan itu. Yamaha punya NMax dan Aerox dan Honda Punya PCX 150. Ketiga motor itu mengerubungi para pembeli skutik premium. Tebar pesona, saling klaim sebagai motor paling cocok dikendarai.

Persaingan makin seru selepas Honda merilis ADV 150. Motor ini mendobrak pasar dengan desainnya yang unik. Motor matic tapi bergaya adventure, disebut-sebut bisa berjibaku di medan non-aspal. Line-up pertarungan jadi variatif, Yamaha punya satu matic cruiser dan satu lagi street sport. Sementara Honda memainkan satu cruiser dan satu off-road.

Beranjak dari gejolak persaingan antara dua pabrikan Jepang itu. Apakah benar motor-motor premium ini sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen motor di Indonesia?
Mari kita kupas sedikit soal ini. Ini pandangan subjektif dari saya, mengenai plus dan minus motor matic premium.

Keunggulan skutik premium ini, kurang lebih:
1.      Desain bagus, pede buat nongkrong dan bonceng gebetan
2.      Bagasi besar, buat kolam bayi juga bisa
3.      Fitur modern
Sekarang kita bahas kekurangannya:
1.      Dimensi body besar, otomatis bobot berat, lumayan capek kalo lagi macet.
2.      Sulit selap-selip, kadang jadinya nyangkut pas mau nyelip.
3.      Harga lebih mahal dari motor reguler

Ya, kurang lebih itulah aspek positif dan negatif dari skutik premium. Balik lagi ke konsumen, apakah butuh motor premium untuk dijadikan alat mobilitas harian. Jangan beli motor karena ikutan tren, apalagi karena gengsi. Mending beli motor yang sederhana tapi nyaman dan pas sama kebutuhan. Buat apa beli mahal tapi ternyata gak sesuai dengan kebutuhan, mending ditabung duitnya.

falconforceAvatar border
falconforce memberi reputasi
1
580
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan